The Diary Game, 5 Juli 2023: Libur Sekolah, Yuk ke Sabang

Rencana liburan membawa anak-anak ke Kota Sabang telah disampaikan jauh hari oleh istri. “Yuk ke Sabang aja,” katanya. Saya sepakat, mumpung sekolah anak-anak masih libur tahun ajaran baru atau kenaikan kelas sejak sebelum Idul Adha sampai 17 Juli mendatang.

Pelabuhan Balohan, Sabang

Jalan-jalan ke Kota Sabang tak pernah membosankan, kendati telah beberapa kali kami kunjungi. Wilayah kota dengan dua kecamatan itu terletak di Pulau Weh, terkenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Di sana juga terdapat Tugu 0 Kilometer sebagai titik awal Indonesia.

Pantai-pantainya indah lengkap dengan pesona bawah laut yang memukau. Pergi ke sana lumayan murah dan dekat bagi kami yang tinggal di pinggiran Kota Banda Aceh.

Maka pada hari yang disepakati, Rabu 5 Juli 2023, pukul 07.00 WIB kami berangkat dari rumah menuju Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh dengan mobil pribadi. Jadwal keberangkatan dengan kapal cepat ke sana tertulis pukul 08.00 WIB, tiket telah kami pesan sebelumnya.

Usai menurunkan istri dan anak-anak di dekat loket, saya mencari parkiran mobil untuk menginap. Memutar kembali kea rah pintu luar, lalu mengambil jalur ke kiri. Mobil-mobil pribadi berjejer sangat padat, menandakan banyak keluarga yang sedang liburan ke Sabang.

“Bang, parkir nginap di dalam masih muat?” tanya saya kepada salah seorang petugas pelabuhan.
“Penuh bang, parkir aja di halaman, cari tempat yang teduh biar mobil nggak panas kali,” katanya menunjuk area di bawah-bawah pohon cemara.
“Ok baik, makasih,” kata saya sambil memutar kembali mobil ke arah lain. Mobil saya parkir dan selanjutnya menuju loket. Istri dan anak-anak telah menunggu di sana.

Pengumuman kapal akan berangkat terus bergema dari pengeras suara. Kami masuk kapal, dan selanjutnya mencari tempat duduk sesuai nomor tiket. Kami berada di kelas eksekutif dengan harga tiket Rp 100 ribu per orang. Untuk kelas VIP, harganya Rp 120 ribu per orang.

Di dalam kapal

Kapal Cepat Express Bahari melaju pelan saat meninggalkan Pelabuhan Ulee Lheu, lalu tancap gas saat menjauh menuju Pelabuhan Balohan di Sabang. Jarak keduanya adalah 16 mil laut atau sekitar 26 kilometer dengan waktu tempuh 45 menit.

Penumpang penuh di kapal, ombak lumayan tenang dan kami tiba tanpa kendala di Pelabuhan Balohan, Sabang sekitar pukul 09.00 WIB. Sesaat kemudian menghubungi pemilik mobil yang telah kami pesan untuk sewa selama kami di sana.

Kapal sandar di pelabuhan Balohan Sabang

Mobil siap pakai, kami kemudian bergerak pusat kota. Istri mengajak ke Freddies di Sumur Tiga untuk makan-makan sambil menikmati pemandangan. Tempat itu awalnya dipesan untuk menginap, tetapi penuh hingga kemudian kami memilih Mata Ie Resort, kedua penginapan itu masih satu jalur.

Kami urung makan minum di Freddies. Usai foto-foto, kami kembali ke kota dekat dan singgah di sebuah warung dekat Simpang Garuda. Kami makan siang lebih cepat dari bisanya dengan menu ayam goreng dan kuah beulangong.

Pemandangan laut di Freddies

Makan siang

Kami ke Mata Ie Resort dan istirahat sejenak. Sore harinya, anak-anak dengan riang gembira mandi di kolam renang. Jelang malam, kami menuju kota untuk salat Magrib di Masjid Agung Babussalam. Lihat: Photo Diary Game: Menjemput Magrib di Masjid Babussalam, Kota Sabang

Selanjutnya kami makan malam di pusat kuliner sekitaran Menara Merah Putih. [Bagian ini akan saya tulis dalam postingan selanjutnya]. Kami kembali ke penginapan sekitar pukul 22.00 WIB untuk istirahat. Besok jalan-jalan akan panjang. []