Makna Rumah Untukmu: Ruang Kenangan hingga Rasa Nyaman Si Buah Hati
Tulisan ini adalah materi untuk mengikuti kontes yang difasilitasi @afrizalbinalka dengan tema ’Makna Rumah Untukmu’. Tema ini tepat bagi semua steemians untuk berbagi kisah-kisah hebat tentang rumah sendiri maupun rumah orang tua sebagai tempat tinggal bersama keluarga.
Rumah tempat tinggal saya
Berikut adalah kisah saya:
Makna Rumah
Lama saya menatap dinding lantai dua rumah, memori mundur berputar-putar di benak, tentang masa remaja, menikah, masa kecil anak pertama, kedua dan seterusnya sampai kini. Sesekali tersenyum sendiri pada foto-foto kenangan yang tertempel rapi.
Ini terjadi pada dua pekan lalu, saat saya membersihkan bagian lantai dua rumah yang belum ditempati anak-anak. Hanya sesekali berpenghuni saat ada keluarga dari kampung berkunjung. Dua anak yang seharusnya mengisi kamar-kamar di atas, masih betah di kamar bawah.
Foto kenangan di dinding
Dinding memori berisi puluhan foto kenangan itu berada di dekat tangga, menyimpan ragam kisah selama 20 tahun lebih, sejak saya pacaran sampai menikah dan punya anak. Tentunya istri saya adalah bekas pacar. Selain di dinding itu, foto kenangan juga terpajang di dinding ruang keluarga dan rak di ruang tamu.
Sebagai ruang kenangan adalah salah satu makna rumah bagi saya. Dan itu tak hanya foto, tapi juga buku dan majalah yang terpajang di rak sudut rumah bak pustaka mini. Saya gemar membaca hingga koleksi buku terus bertambah, di rak juga tersimpan rapi hasil karya yang saya tulis atau terlibat dalam penerbitannya.
Lemari buku
Saya hafal buku apa saya yang ada di lemari itu, jika butuh untuk referensi akan mengambil dan membacanya kembali. Kerap ragam kenangan hinggap saat membacanya, seperti kapan dibeli, di mana membelinya, ataupun kapan menulis buku dan artikel di majalah itu.
Rumah yang Nyaman
Saya kerap bepergian ke luar kota untuk aktivitas kerja, kendati bukan perualang sejati. Tak terhitung berapa hotel, penginapan, tempat di hutan, hinga tenda darurat yang pernah menjadi tempat bermalam. Tapi, tak pernah merasa senyaman di rumah yang telah saya miliki sejak 2008.
Anak-anak kerap kami bawa untuk liburan ke kota lain, mereka senang dengan kota besar dan selalu menolak jika saya ada kegiatan menginap sambil wisata ke hutan atau alam terbuka bersama rekan-rekan.
Ruang menonton
Bagi saya, kenyamanan di rumah bukan saja soal kemewahan fasilitas yang lengkap, tapi lebih dari itu. Rumah menjadi tempat berbagi, bercanda, belajar dan bahagia bersama keluarga. Rasa berdaulat, memiliki dan merasa bebas di rumah sendiri akan selalu menghadirkan kenyamanan. Belum lagi soal berkreasi dengan menciptakan ruang-ruang, merubah warna cat, atau menambah perabotan sesukanya tanpa merasa rugi.
Nyaman di rumah sendiri telah diakui Aya dan Arkan, karena mereka mulai mengerti. Saat liburan ke Sabang dan menginap di salah satu resort pada pekan lalu, Arkan sempat mengeluh tidak ada bantal guling untuk dipeluknya. Ini kebiasaannya di rumah, tidur dengan banyak bantal di kiri kanan.
Saya memintanya tidur saja apa adanya, spontan dia berkata, ”benar seperti ayah bilang, enak di rumah sendiri.” Saya tersenyum saja mendengarnya, dia mengulang kata-kata yang sering saya ucapkan saat pulang dari luar kota.
Kata Bijak tentang Rumah
Rumah saya terletak di sebuah kompleks di kawasan Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. Rumah sederhana dengan area tanah sekitar 200 meter persegi dengan halaman yang terbatas. Beruntung, jalan kompleks besar dan buntu hingga dapat dijadikan tempat bermain anak saya dan anak-anak tetangga.
’Rumah adalah ruang kenangan’ dan ’Lebih enak di rumah sendiri’ adalah dua kalimat yang selalu mengingatkan tentang rumah yang telah saya tempati selama belasan tahun. Dan sampai kini masih sangat nyaman bagi saya dan keluarga. []
Demikian kisah saya, semoga berkenan.
Saya mengundang @munaa @gamcantoi23 dan @qadhafi, untuk ikut serta dalam kontes ini. Buat mau berakhir ni kawan. Keterangan lanjut dapat dilihat di sini: Contest Part II: "Makna Rumah Untukmu" | "The Meaning of Home for You".
Salam literasi
@abuarkan
Terima kasih telah berpartisipasi dalam kontes kami yang telah Anda gambarkan dengan baik. Semoga hari Anda menyenangkan
Thanks bang atas kesempatannya.
Terima kasih telah berbagi artikel yang penuh makna di sini, pak @abuarkhan.
Bahkan tidak hanya menuliskan saja, foto foto yang digunakan juga milik sendiri. Saya yang baca jadi ikut kagum dan senang ketika mengetahui banyak hal.
Salah satunya soal buku-buku. Banyak juga ya buku-buku yang dimiliki dan tentunya sudah dibaca. Bisa langsung ambil pas butuh referensi.
Selamat menjalani aktivitas.
Makasih kawan telah memberikan supportnya.