The Diary Game, Tuesday, 16 June 2020
Halo sahabat steemians....
Pagi hari yang mendung di hari Selasa, 16 Juni 2020, ini terlihat dari langit yang tampak gelap. Sinar matahari juga tidak terlihat suasana dingin sangat terasa. Butiran-butiran air kecil jatuh dari langit tapi tidak berarti apa-apa. Seperti pepatah mendung tidak berarti hujan. Saya sangat menikmati perjalanan hari ini dengan pemandangan gunung yang sangat indah didepan mata. Gunung dengan warna biru ini merupakan bukit barisan yang ada di pulau Sumatera.
Dalam perjalanan ini saya juga sedikit khawatir dengan suasana dijalan dengan adanya gerombolan lembu di area jalan. Bila tidak hati-hati apapun bisa terjadi. Semoga pemilik lembu lebih perhatian akan keadaan yang seperti ini. Bila terjadi kecelakaan kedua belah pihak tetap akan dirugikan.
Pada pukul 09.00 waktu Indonesia barat saya tiba di kantor. Beberapa orang kawan sudah menunggu tentang pengisian nilai rapor siswa semester genap. Mereka sangat serius dalam menyelesaikan nilai rapor. Ini adalah salah ibu guru rekan kerja saya yang saling bertanya bila ada yang kurang dipahami. Kami saling bertukar informasi dari apa yang kami dapatkan untuk kelancaran dalam pengisian nilai.
Pada pukul 10 lewat kami berangkat ke rumah siswa yang meninggal 6 hari yang lalu. Siswa ini meninggal karena disambar petir ketika bermain layangan di area sawah. Saya dengan beberapa guru lainnya menumpang mobil kepala sekolah. Rekan lainnya ada yang menggunakan sepeda motor pribadi dan ada yang menumpang sama kawannya.
Kami datang tanpa memberitahukan tuan rumah terlebih dahulu. Agar tuan rumah tidak sibuk menyiapkan menu untuk kedatangan kami. Apalagi orang tua siswa yang meninggal ini merupakan orang yang kurang mampu dan masuk dalam kategori miskin. Setelah kami menghadiahkan pahala zikir dan doa dan mencicipi minuman dan makanan yang sederhana kami langsung meminta pamit kepada orang tua siswa. Semoga anak ini ditempatkan Allah disisi-Nya dalam syurga jannatunnaim. Amiiin.
Pada pukul 12 lewat saya pulang dari kantor. Dalam perjalanan pulang azan terdengar sedang dikumandangkan di mesjid yang saya lewati. Saya ingin menunaikan kewajiban shalat di mesjid tempat saya tinggal. Setelah beberapa menit sepeda motor saya melaju akhirnya saya sampai juga ditujuan. Saya dapati para jamaah shalat sedang menunaikan shalat Zuhur pada rakaat yang ketiga. Saya buru-buru berwudhu untuk mengikuti jamaah yang sudah duluan sholat.
Setelah menunaikan ibadah shalat Zuhur saya duduk di tangga mesjid dengan memainkan jemari saya dihandphone milik saya. Saya membuka jaringan sosial Facebook. Saya menyukai tautan yang dibagikan oleh rekan kerja saya dulu pak Subhan.
Disitu terlihat gambar tautan yang dia bagikan. Salah satu sudut kota Lhokseumawe, Pusong lama ditahun 1985 dan tahun 2020 ini. Rasanya tidak ada perbedaan signifikan yang terjadi. Indah dan menarik menurut pendapat saya.
Sore harinya saya jalan-jalan dan singgah dirumah kawan. Kawan saya suka memelihara ternak seperti bebek dan ayam. Katanya kalau lagi tidak ada uang ayam ini bisa dijual untuk menjadi uang. Menarik juga menurut saya sebagai usaha sampingan. Inilah diary singkat di hari ini. Terimakasih
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team