THE DIARY GAME : SATURDAY, 1 AUGUST 2020

Rumah mertua

Hello friends....

Hari ini Sabtu 1 Agustus 2020 bertepatan dengan hari lebaran ke dua saya masih bersilaturahmi ke rumah sanak saudara dan kerabat. Tujuan saya hari ini kerumah mertua yang berada di desa "ceumeucet" kecamatan Kuta makmur kabupaten Aceh Utara. Rumahnya masih rumah lama dengan bentuk rumah panggung yang terbuat dari kayu. Rumahnya tidak berbentuk rumah Aceh tapi sudah berbentuk sedikit moderen. Keistimewaan rumah ini semuanya terbuat dari kayu. Rumah ini terlihat baru karena baru saja selesai di cat dalam beberapa hari ini. Memiliki halaman yang luas merupakan ciri khas rumah zaman dulu. Sangat sulit mendapatkan rumah panggung yang seperti ini karena sekarang umumnya orang berlomba-lomba membuat rumah beton di atas tanah.

kue lebaran di dalam talam

salah satu kue lebaran

Saya tiba dirumah mertua pada pukul 10.00 waktu Indonesia bagian barat. Tidak ada tamu yang datang ketika saya tiba bersama keluarga. Yang ada hanya kakak ipar yang lagi sendiri di rumah. Dulu waktu masih ada ibu mertua hari raya pertama dan kedua dipenuhi dengan para tamu yang datang dari orang desa sendiri dan desa tetangga. Beliau merupakan orang yang selalu diutamakan dalam memimpin tahlilan di tempat orang meninggal mungkin karena itulah para tamu selalu mengunjunginya dan beliau selalu dimuliakan. Tapi setelah beliau meninggalkan dunia ini dan seiring berjalannya waktu sedikit demi sedikit itu terus terlupakan bukan karena disengaja tapi takdir alamlah yang berbicara.

Kakak ipar langsung ke dapur menyiapkan minuman dan kue lebaran yang telah dimasukkan di dalam toples kaca yang sederhana. Ada yang istimewa disaat kakak ipar meletakkan minuman dan kue lebaran. Ia menggunakan talam besar yang merupakan ciri khas orang Aceh. Ini merupakan sebuah kemuliaan bagi seorang tamu dan kehormatan bagi yang menerima tamu.

Mesjid Meunye di desa ceumeucet kecamatan Kuta makmur dengan suasana yang alami

Setelah saya mencicipi minuman dan kue lebaran sambil berbincang-bincang, kewajiban saya seorang muslim telah menunggu, shalat zuhur telah tiba. Tidak menunggu lama saya langsung menuju ke mesjid yang ada di dekat rumah. Mesjid ini adalah "Mesjid Jamik Meunyee" yang ada di desa"ceumeucet" ini. Satu dua menit saya akan sampai ke mesjid karena jaraknya sangat dekat. Mesjidnya terlihat baru selesai di cat dan diperbaharui. Lantainya juga sudah terpasang granit seperti mesjid lainnya. Pada saat pertama kali saya tiba di mesjid ini lantainya masih kasar dan bangunan belum di cat. Tapi hari ini sudah banyak perubahan, mesjid terlihat lebih menarik dan indah.

Alam sawah yang alami di desa ceumeucet

Di kiri dan kanan mesjid terbentang sawah yang luas. Apabila berada di dalam mesjid maka angin sawah yang berhembus kencang pasti akan terasa menerpa tubuh. Suasana yang masih sangat alami masih sangat terasa. Suara bising knalpot kendaraan bermotor juga tidak terdengar. Mesjid yang sangat nyaman untuk beribadah kepada sang maha pencipta alam semesta ini.

Sebagian sawah sudah terisi dengan tanaman padi sebagian lagi masih kosong. Tapi sawahnya sudah saatnya untuk di tanam dengan benih padi. Apabila diperhatikan dengan luasnya sawah yang terbentang kebanyakan penduduk di sini adalah seorang petani.

Setelah mengunjungi seluruh sanak keluarga, sorenya pukul 17.00 wib saya berangkat pulang menuju tempat tinggal saya dan beristirahat untuk melanjutkan perjalanan saya esok hari. Inilah perjalanan singkat saya hari ini semoga teman-teman menikmatinya.

Kami tergabung dalam tim Aceh-Indonesia yang terdiri dari saya sendiri sebagai anggota, @muzack-1, @ernaerningsih, @lord-geraldi dan leadernya @anroja Terimakasih

Best Regards @p3d1