My Diary (16 Juni 2020): Malam Yang Panjang

Tampak Instalasi Gawat Darurat di malam hari

Tepat pukul 04.45 pagi alarm di smartphone saya berdering membangunkan tidur panjangku. Alarm tersebut sebagai pertanda saya harus bergegas untuk bangkit dari tempat tidur dan menunaikan sholat Subuh di masjid. Setelah selesai melaksanakan sholat Subuh saya juga segera kembali ke rumah. Hari ini berdasarkan jadwal masuk kerja di malam hari yakni pukul 20.00 sampai besok pagi pukul 08.00. Dengan jadwal tersebut membuat saya memiliki waktu untuk menemani istri saya di rumah.

Istri saya memanfaatkan dengan baik kehadiran saya di rumah. Sekitar pukul 8 pagi saya diajak menemaninya ke pasar tradisional untuk berbelanja ikan, sayuran dan kebutuhan dapur. Pasar tradisional tersebut hanya buka di waktu pagi dan sangat ramai pedagang dan pembeli. Berbagai macam kebutuhan rumah tangga seperti ikan, sayuran, bumbu masakan dan buah-buahan tersedia di pasar tradisional tersebut. Di sini lebih banyak orang yang berbelanja untuk dijual kembali atau para pemilik warung nasi yang berbelanja untuk kebutuhan warung nasinya.

---

Suasana pasar tradisional di kota Sigli

---

Tetapi banyak juga masyarakat umum yang berbelanja di sini karena nyaris tersedia semua kebutuhan rumah tangga. Geliat pasar tradisional ini begitu hidup di pagi hari, masyarakat seperti sudah melupakan pandemi Covid-19 yang sempat melanda daerah kami. Hiruk pikuk para pedagang dan pembeli yang menawarkan harga menggema di sini. Hampir satu jam saya menemani istri saya berbelanja di pasar tradisional ini.

---

Ini yang kami belanja hari ini

---

Sekitar pukul 9 pagi kami sudah kembali ke rumah dan istri saya menyiapkan sarapan pagi. Tapi sebelumnya dia sudah menyediakan secangkir madu yang dicampur lemon yang sudah rutin saya minum setiap pagi. Setelah sarapan, saya lebih banyak menghabiskan waktu di kamar tidur sambil membaca buku dan bermain game Splinterlands di smartphone saya.

Dari pukul 9 pagi sampai malam kegiatan saya hanya di dalam rumah, sesekali saya hanya ke luar rumah untuk menunaikan ibadah di masjid. Di sore hari saya menyempatkan diri untuk berolahraga. Saya memilih sepeda statis sebagai sarana untuk mengolah tubuh agar berkeringat. Hampir satu jam saya mendayung sepeda statis di dalam rumah. Berdasarkan hasil yang keluar di monitor sepeda statis tersebut, saya menempuh jarak 26 kilometer dengan sepeda statis tersebut.

Berolahraga dengan sepeda statis

Kegiatan saya di luar rumah baru mulai saat malam tiba, karena saya harus berangkat kerja ke rumah sakit. Saya keluar rumah sekitar pukul 19.30 dan sudah tiba di rumah sakit 15 menit kemudian. Setelah melakukan absensi kehadiran, saya segera menuju ke Departemen Radiologi untuk melakukan serah terima tanggung jawab dengan Radiografer yang bekerja pada shift siang.

---

Salah satu koridor rumah sakit

---

Tampak tempat parkir dari lantai dua salah satu bangunan rumah sakit

---

Suasana Departemen Radiologi di depan ruang pemeriksaan X-ray konvensional

---

Pemandangan taman yang berada di samping Departemen Radiologi di malam hari

---

Malam ini saya bekerja bersama rekan saya Khairul Rijal, dia merupakan sahabat saya dari masa kuliah dulu. Kebetulan kami satu angkatan di bangku perkuliahan. Baru beberapa menit kami tiba di Departemen Radiologi, sudah ada pasien yang membutuhkan pelayanan radiologi. Sampai dini hari dan menjelang subuh kami masih bekerja dalam melayani pasien yang membutuhkan pelayanan radiologi.

---

Saat kami melakukan pemeriksaan radiologi terhadap salah satu pasien

Catatan:
Semua gambar di atas saya potret dengan menggunakan kamera smartphone saya Mi Note 10 Pro.