Economic Diary Game: Sabtu 13th July 2024 | Buying My Son's School Study Stationery

Kisah Cerita Hari Indah Saya

Salam sahabat steemians? Selamat sore dan apa kabar. Di manapun anda berada saya berharap kita semua dalam keadaan sehat-sehat selalu, Dan segala rutinitas berjalan sesuai dengan rencana seperti yang di harapkan.🤲

Pagi yang cerah saya lewati dengan indah, setelah sarapan saya bergegas ke tugas, ini berjalan lebih mudah karena lokasi tugas sangat dekat dengan rumah, hanya beberapa langkah untuk menuju ke tugas. Dengan niat basmallah saya membuka kios dan menata barang dagangan keluar agar pendapatan bertambah dan berkah. Tetapi saya hanya mengatur rak depan karena sinar matahari pagi masih sangat rendah. Dan perubahan waktu cuaca berubah saya mengatur dan mengeluarkan semua barang dagangan penataan di tempat terang untuk memudahkan pelanggan.

Saya harus memberikan pelayanan ektra untuk pelanggan saya dengan segala kebutuhan yang di butuhkan, Meskipun penyediaan kios saya masih dalam halnya serba kekurangan produk barang yang saya ecerkan karena kondisi tempat sangat maksimal untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Memenuhi keinginan pelanggan membuat usaha kita berjalan lancar dan terbuka luas yang menarik pelanggan dengan penuh pandangan. Dari awalnya kios saya isikan dengan jajanan hingga saat ini saya sudah bisa meningkatkan pelayanan tambahan saya dengan menyediakan kopi, kopi sachet yang membuat pelanggan lebih suka menikmati kopi dan berkumpul di luar rumah. Tanpa rasa lelah saya harus melayani pelanggan saya betah.

Kopi sudah menjadi minuman umum setiap kalangan anak muda dan orang dewasa yang sering di dinikmati oleh pelanggan saya dari banyaknya pelanggan setiap pagi bahkan setiap waktu mereka butuhkan saya harus menyajikannya dengan takaran rasa yang pas untuk memenuhi pesanan agar pelanggan tidak kecewa, walupun saya bukan pembuat kopi yang handal hanya saja saya masih mencari banyak pengalaman dalam meracik kopi pelanggan untuk menyesuaikan dosis cita rasa kopi pesanan.

Kebiasaan saya setelah menyiapkan kopi pelanggan secara bergiliran dan saya bergabung untuk meramaikan waktu pagi bersama keseruan pelanggan yang sedang menikmati kopi di pondok bambu. Disini saya menanyakan kecocokan racikan rasa kopi yang saya siapkan, kelebihan gula, kekentalan kopi yang harus saya ingat karena mereka pelanggan langganan saya.

Waktu berubah meningkat dan waktu yang tepat untuk menunggu pedagang ikan keliling langganan datang. saya harus memastikan pengguna jalan untuk melihat pedagang ikan yang tidak bisa saya lewatkan. Tetapi itu tidak sulit karena pedagang langganan saya selalu membunyikan klakson setiap melewati tempat saya bahkan laju kecepatan sepeda motor di atur lambat agar memudahkan kami saat membeli dagangannya.

Dan saat ini saya harus lebih dulu memberhentikan pedagang ikan untuk berhenti tepat di sayap jalan yang saya tentukan karena sinar matahari sangat cerah dan sangat kebetulan saya sedang berada di luar (pondok bambu) bersama pelanggan saya. Pelayanan pelanggan sudah menjadi kebiasaan, kemudian saya melihat pedagang ikan langganan dan memberhentikan beliau hingga saya memilih ikan dari beberapa ikan beliau tawarkan saya memilih ikan tuna seperti yang istri saya butuhkan.

Saat ini ikan tuna relatif murah saya membeli IDR-15000 dapat dua ikan tuna yang berukuran sedang. Lalu saya memberikan itu kepada sang istri untuk di bersihkan. Tetapi istri saya ingin membuat ikan tuna panggang sebagai menu makan siang.

Tidak dengan itu, saya juga harus membantu istri saya memanggang ikan tuna karena istri saya sedang menyelesaikan tugas lainnya di dapur. Sambil menjaga dagangan melayani pelanggan dan sambil menunggu ikan di bersihkan saya menyiapkan api bara di depan rumah dekat dengan lapak jualan untuk lebih mudah melayani pelanggan saat memilih kebutuhan.

Api bara salah satu uap panas alat panggang tradisional yang masih kami gunakan untuk memanggang ikan dan hal lainnya yang kami butuhkan untuk memanaskan panggang yang membuat hasil panggang lebih beraroma enak dan nyaman saat kami nikmati. Tentunya pemanggang ini membutuhkan beberapa tahapan yang harus saya selesaikan dengan baik.

Saya lansung mengaplikasikan memanggang ikan setelah istri saya bersihkan, dan saya harus menjaga ikan panggang agar tidak gosong, mengatur panggang dengan membolak-balik ikan untuk menjaga strektur ikan hingga ikan berubah warna menjadi kemerahan pertanda ikan sudah matang dan empuk. Saya menyelesaikan itu dengan baik lalu memberikan hasil panggang ke pada sang istri dan saya kembali ke tugas. Tidak lama suara azan dhuhur dikomandangkan dan saya menyelesaikan shalat dhuhur empat rakaat di rumah. selesai shalat saya juga menambah tenaga dengan menikmati ikan tuna panggang sekaligus menjadi makan siang.

Pelanggan Saya Datang

Rehat Di Pondok Bambu

Aktifitas berjalan dengan lancar, setelah makan siang selesai saya kembali menjaga dagangan karena suasana siang terlihat sepi dan panas saya memilih pondok bambu untuk beristirahat sambil menikmati suasana nyaman dari hembusan angin di luar lingkaran sinar matahari. Kebiasaan waktu siang tempat saya terlihat sepi tanpa penikmat kopi seperti di pagi hari. Ya, pengaruh dari cuaca membuat pelanggan saya memilih rumah.

Lalu, beberapa jam kemudian kios saya mendapatkan pelanggan, tidak lainya anak-anak ingin memilih jajan walaupun anak-anak itu pelanggan saya. Saya pindah dari pondok bambu untuk Melayani mereka, disana saya membantu mereka mengambil jajan karena pilihannya ada di gantungan dari dalam kios. Saya mendapatkan pembayaran yang menjadi tambahan tabungan saya., seusai itu saya kembali ke pondok bambo dan melayani pelanggan saya dari sana, mengisi bahan bakar pengguna jalan.

Itu terus terjadi hingga masuknya waktu sore istri saya datang dan menanyakan kebutuhan alat tulis sekolah putra kami yang masih kurang, belum kami siapkan. Sehingga kami memutuskan untuk pergi melengkapi mengingat hari sekolah hampir tiba. Kami perencanaan waktu setelah matahari benar-benar stabil dari cerahnya hari agar menjadi jalan-jalan sore (jjs) yang tenang.

Tepatnya jam 17:00 saya menutup kios lansung bersiap-siap dan menitip anak-anak kepada ibu mertua agar tidak menghambat perjalanan. kami berangkat ke arah simpang rangkaya, Di pertengahan jalan kami memilih jalur jalan nibong untuk menuju ke blang jruen, Sangat kebetulan jalan belakang arah menuju ke simpang rangkaya.

Pilihan Buku Tulis

Perjalanan kami berhenti di sayap jalan setelah melihat yang kami butuhkan ada di pedagang pinggir jalan yang sedang berjualan. Tentu itu tempat khusu untuk perlengkapan sekolah ya lagi musimnya sekolah berjualan alat sekolah, pedagang buku menjadi daya tarik bagi kebutuhan kami saat ini. Meskipun pedagang kaki lima mempunyai banyak buku tulis yang menjadi pilihan kami dan harganya terjangkau, murah. Disana saya membantu istri saya memilih buku, pencil, penghapus, rol dan banyak alat tulis lainnya, karena putra kami pertama di sekolah dasar kami memilih pencil dan pelengkap sebagai mana anak kelas 1 gunakan.

Tidak dengan kami, orang tua lainnya juga sibuk memilih kebutuhan anak-anaknya disana. Karena tempat tidak begitu luas kami dapat mengumpulkan alat tulis lebih cepat. 1pack buku tebal harganya IDR-35000, 1pack lapisan buku IDR-15,000, 1 rol (alat ukur) IDR-3000, 1pc penghapus IDR-2000, 1pc krok biasa IDR-2000 dan 1pc kotak penyimpanan alat tulis IDR-20000. Harga dari seluruh saya membayar alat tulis untuk kebutuhan anak saya belajar mencapai IDR 77000 - 18.4 Steem. Selesai membayar kami mengarah ke simpang untuk mencari jajan untuk di bawa pulang.

Dari perencanaan pemilihan makanan di atas sepeda motor kami ingin membeli batagor. Setibanya di persimpangan jalan simpang rangkaya saya mencari lapak batagor yang sudah pindah dari dasarnya, kemudian saya memilih arah jalan ke Utara justru itu tidak kami temukan hingga saya berbalik arah dan kami dapat bertemu dengan pedagang batagor, padahal tidak jauh dari simpang jalan dekat dengan grosir zaskia.

Disana saya memesan 2porsi batagor, tanpa menunggu lama kami mendapatkan bingkisan batagor yang sudah istriku bayar, 1kotak batagor IDR 5000 x 2 = IDR 10000. Lalu kami mengarah pulang. Ternyata kelupaan di pertengahan jalan kami harus kembali ke simpang rangkaya lagi untuk mencari kerang. Karena istri saya kepicut-ingin makan kerang. Ya, terpaksa balik lagi meskipun hari sudah sangat sore untuk menjaga perasaan sang istri. Kata sudah lama gak makan kerang tetapi perasaan baru tiga hari yang lalu saya belikan yowes!

Sebelum nya saya sudah melihat pedagang kerang didalam bayangan pikiran terdapat di pinggir jalan, Entah dimana. Sehingga saya mencari pedagang kerang, dengan cepat saya menemukan lapak pedagang kerang yang lagi santai di dagangan. Penyediaan kerang terdapat dua versi, versi sedang dan versi kerang besar dengan harga berbeda-beda. Disini saya memilih versi sedang karena harganya lumayan murah, 1kilo kerang versi sedang 20K, saya mendapatkan separuh harga saya membayar IDR-10000. Selesai itu kembali pulang dengan kecepatan sepeda motor karena hari sangat gelap.

Tidak lama setelah tiba di rumah azan magrib di komandangkan. Sehingga saya bersiap-siap pergi kemesjid untuk menyelesaikan shalat magrib tiga rakaat secara berjamaah..

Selesai shalat saya lansung pulang dan mengarah ke meja makan untuk menyelesaikan makan malam, saat membuka penutup hidangan saya melihat mie kerang yang istri saya siapkan. Ya, kalau begini saya juga kepingin makan kerang hihi!. Saya menikmati mie kerang sedikit tambahan nasi. Lagi enak makan mie kerang istri saya datang dan menyakan keenakan mie kerang, sedikit senyum dan mencoba membujuknya supaya besok membeli lagi. Mie kerang benar-benar enak tetapi sedikit kesal saat mengupas kerang, lama betull. Dan saya menyelesaikan makan malam dengan baik lansung kembali ketugas karena istri saya sudah membuka kios.

Saya berada di lapak jualan, dan beberapa menit kemudian pelanggan saya datang, seperti biasa membuat pesanan. Dengan cepat saya menyiapkan kopi pesanan, kopi mix panas dan tea tarix dingin. Saya menyelesaikan pesanan dengan cepat dan menghidangkannya keluar, disana saya duduk santai bersama mereka untuk melanjutkan cerita pertemuan kami yang tertunda. Saya bukan aktor yang baik yang dapat mengatur drama bersama mereka hingga kami memilih kesenangan di ponsel masing-masing sambil menikmati suasana indah yang tenang malam ini .

. . Saya membuat karang sedangkan mereka tidak tau apa. Yang penting bahagia. Sehingga di larut malam kebiasaan saya muncul tidak ingin bergadang, saya meninggalkan mereka dengan menutup kios, dan menutup cerita diary saya juga..

_{Demikianlah yang dapat saya tulis di dalam artikel Economic Activity - Diary Game 13 juli 2024 Saya, berakhir indah. semoga terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa -_-}

Salam @muksa