Kisah Sukses Asnawi Dari Bertani Tanaman Sayuran Dan Berbagi Ilmu Dengan Warga Sekitar
Hari ini untuk pertamakalinya saya membuat postingan di komunitas ini. Disini saya ingin menceritakan kisah anak muda dikampung saya yang sukses dengan bertani tanaman sayuran organik, serta berbagi ilmunya dengan warga sekitar.
Kesuksesan yang dirasakan oleh Asnawi, sekarang tak membuatnya jumawa. Justru, pengalaman masa lalunya yang penuh rintangan menjadi penyemangat untuk terus berinovasi.
Saat memulai usaha, ia menawarkan sendiri sayurannya ke rumah-rumah. Tak sedikit yang menolak, karena tidak percaya bahwa sayurannya organik, karena harga dijual sangat terjangkau.
Memang minset yang ada di masyarakat, sayuran organik itu cenderung mahal, dan hanya bisa didapatkan di Supermarket. Melihat hal itu, Asnawi berupaya untuk menjual sayuran organik ke kalangan menengah ke bawah. Harapan Asnawi, ya kalangan teman-teman ke bawah ini mampu untuk membeli dengan sistem antar langsung.
Namun, tak cukup sampai disitu. Pria kelahiran 33 tahun lalu ini terus mengembangkan usaha, dengan cara menanam sayuran unik yang banyak dicari pelanggan.
Walaupun berbeda pola pikir, ayahnya tak serta merta melarang. Perubahan yang dilakukan Asnawi membawa kemajuan bagi bisnisnya.
Tak hanya semakin laku, kini sayurannya banyak dicari oleh beragam kalangan. Karena beraneka macam sayuran ditempatnya. Pertanian untuk Asnawi sendiri, pertama di keluarga itu dia membawa banyak perubahan, terutama disektor pertanian, khususnya dimanajemen pasar, terus keaneka ragaman jenis sayurnya, itukan banyak sekarang.
Usahanya semakin berkembang. Dari yang semula pasarnya hanya sekitar pasar Bungkaih, merambah keseluruh kota besar di Muara Batu, bahkan akhir-akhir ini memasuki pasar Lhokseumawe dan Medan.
Selain itu penjualan juga gencar ia lakukan dengan media sosial. Teknologi jelas memudahkan. Petani bisa langsung memasarkan produk-produknya langsung ke konsumen. Dengan sistem free order, sayur-sayur segar bisa segera sampai ketangan konsumen sesuai pesanan sehari setelah dipesan.
Ya, karena diera milenial seperti sekarang ini tentu setiap orang pasti mengakses internet, terutama media sosial. Disitu prdusen berupaya untuk memberikan edukasi kepada konsumen, bahwa gimana cara sayuran ini ternyata ditanam, sampai dengan panennya, lahannya dimana. Itu bisa memberikan kepercayaan kepada konsumen.
Misinya menjadikan sayur organik sehat dapat dinikmati semua kalangan masyarakat. Melalui manajemen pertanian dan dibantu keluarganya, ia mulai mengedukasi petani-petani sekitar untuk beralih ke pertanian organik yang ramah lingkungan.
Ketika pasar sudah mulai terbentuk, tahun 2021, anak tunggal dari pasangan M. Nur, dan Mariyati ini, mendirikan kelompok petani citra muda. Anggotanya anak-anak muda dari keluarga petani. Hal ini ia lakukan karena prihatin melihat mayoritas petani aktif berumur diatas 45 tahun, sedangkan anak-anak mudanya tidak banyak yang tertarik menjadi petani.
Karena tentu kita tau bahwa sekarang ini generasi petani sudah sangat rendah. Nah, Asnawi manfa'atkan hal ini untuk dari segi bisnis kan saingannya makin sedikit. Katanya ini sebuah peluang bisnis, sehingga ia mengajak warga untuk bergabung dalam sebuah wadah komunitas petani.
Terimakasih sudah membaca, semoga menginspirasi.
"Orang-orang gagal bukan karena bodoh, namun karena mereka tidak punya cukup semangat."
____Struther Burt____
By @midiagam
Tulisan yag bagus, semoga menjadi inspirasi bagi yang lain. Doa terbaik untuk kesuksesan bisnisnya saudara "Asnawi"
Terimakasih sudah berpartisipasi di halaman Steem Entrepreneuneus, sukses untuk @midiagam
Terimakasih bang @harferi atas sambutan hangatnya 😊
Sukses untuk kita semua.
Welcome to Steem Entrepreneurs Community
Wish U have wonderful day
I am very happy to be a member of this great community, thank you very much @steempreneurship.
Sebuah cerita yang bagus, inspirasi dari Asnawi yang berhasil dibidang Wirausaha berkebun. ini akan jadi motivasi orang-orang lain yang ingin mengembangkan usaha dalam pekebunan Sayur-sayuran. Semoga usaha Asnawi makin maju dan sukses.
Amin, terimakasih bang @tucsond, sudah meluangkan waktunya untuk mampir.