Economic Activity | Ikan Tongkol Yang Sudah Mulai Banjir Di Pasaran
Mengantri untuk mengisi bensin
Cuaca hari ini benar-benar sangat terik sekali, selama lebaran musim kemarau kembali berlanjut setelah sempat beberapa hari hujan di akhir bulan Ramadhan kemarin.
Di hari yang cerah ini saya ingin menemani Ibu untuk berbelanja di pasar Tradisional yang berada di dekat rumah kami. Setibanya kami di pasar saya melihat suasana di pasar hari ini masih sangat sepi, mungkin karena kami pergi ke pasarnya sudah lumayan siang.
Setelah melihat-lihat beberapa jenis ikan yang dijual di pasar akhirnya kami pun memutuskan untuk membeli ikan tongkol, harga ikan tongkol di pasar akhir-akhir ini lumayan murah karena menurut informasi dari teman saya yang melaut saat ini sedang banyak nelayan yang mendapatkan banyak ikan tongkol, mungkin karena hal inilah yang membuat harga ikan tongkolnya menjadi murah sebab sudah terlalu banyak beredar di pasar.
membeli ikan tongkol
Hari ini kami membeli 2 kg ikan tongkol dengan harga Rp 15.000 atau setara dengan 3.6 STEEM. Ibu juga membeli sayuran di sini, akan tetapi sayuran yang Ibu beli tidak terlalu banyak, Ibu hanya membeli beberapa bawang merah, cabai merah dan juga tomat saja, untuk semuanya harganya hanya Rp 8.000 atau setara dengan 1.9 STEEM.
membeli sayur
Setelah mengantar Ibu ke rumah, saya kembali keluar siang ini buat mengisi besin motor di SPBU karena kemarin saya hanya mengisi sedikit bensin jadi hari ini saya harus kembali mengisi nya lagi.
Setibanya saya di SPBU, kesabaran saya benar-benar di uji disini karena saya melihat antrian nya sangat panjang pada bensin Pertalite, dan bensin berjenis Pertamax juga sedang habis, jadi terpaksa saya harus sabar mengantri.
Setelah hampir 15 menit mengantri akhirnya giliran saya untuk mengisi bensin sudah tiba, saya pun langsung mengisi bensin sebanyak 2 liter dengan harga Rp 20.000 atau setara dengan 4.9 STEEM.
Pulang dari Pom Bensin, sore ini saya langsung lanjut pergi ke Warung Mie Cek Gu untuk makan mie kerang bersama teman-teman saya karena mereka sudah menunggu saya disana.
Selain mie kerangnya yang lezat, bisa berkumpul bersama kawan untuk makan bersama adalah hal yang paling menyenangkan bagi saya.
makan mie kerang bersama kawan
Setelah selesai makan mie kerang bersama kami pun langsung membayarnya dengan harga Rp 60.000 atau setara dengan 14.7 STEEM, setelah itu barulah kami pulang ke rumah masing-masing karena hari juga sudah mulai gelap.
Inilah aktivitas ekonomi saya hari ini, terimakasih buat teman-teman yang sudah membaca postingan saya.
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Antrian PERTALITE penuh setiap hari nya
Semoga saja pemerintah kembali menurunkan harga Pertamax agar kita tidak usah mengantri ngantri lagi, terimakasih sudah mengunjungi postingan saya pak.
We support quality posts and good comments posted anywhere and with any tag.
Curated by : @dasudi
Terimakasih atas dukungan nya saudari @dasudi
Many thanks to the Steem Entrepreneurs Community users who shared the original posts. We hope your contributions continue to inspire and strengthen the entrepreneurial spirit in our community.
Kind regards,
Steem Entrepreneurs Team
Terimakasih atas verifikasi nya tgk
Nikmatnya mie kerang nampaknya sangat menggugah selera
Hehe, benar sekali pak, harus di coba😊
Sangat enak mie kerang
Benar sekali bang