Untuk berkomentar di artikel seorang "Intropluv" Sekelas sis @asiahaiss saya harus berpikir 2×, baik dalam penyusunan lalimat, ejaan, maupun dalam mengambil kesimpulan. Menelisik dari sudut pandang manapun, apresiasi tinggi adalah harga mati yang tidak bisa ditawar lagi dan pantas disematkan untuk anda, untuk kiprah anda dan untuk kerja keras anda dalam mengulik dan mengupas tuntas berbagai uneg-uneg, baik dalam skala micro maupun macro. Bagi saya, ulasan dan edukasi anda tak ubahnya sebagai keterwakilan atau telah berhasil mewakili saya dan yang lainnya
Menjadi manusia sempurna dari segala sisi memang mustahil, namun memberikan kesempurnaan, membenarkan setiap kesalahan dan mengajak dalam kebenaran adalah hal yang bisa kita lakukan (sudah anda lakukan) Lalu apa yang bisa saya berikan sejauh ini? Steem blokchain sebagai salah satu aplikasi berbayar yang menghargai setiap jerih payah penggunanya, namun pernahkan kita berada di titik "Tidak Dihargai? " Saya menemukan berbagai asumsi dan pendapat berbeda, baik didalam platform maupun diluar. Tak ada yang salah memang, karena setiap orang punya hak dan kewajiban untuk itu. Terlepas dari istilah diharrgai atau tidak, saya punya asumsi berbeda dalam menyikapinya. Kembali pada titik setiap manusia tidak ada yang sempurna, saya mengiyakan ulasan brother @f2i5 bahwa tim steemit telah bekerja luar biasa, menutupi berbagai celah, mempernaiki segala kekurangan, mengapresiasi dan memberikan edukasi. Semua telah mareka lakukan dibawah kecerdasan ilmu dan pemikiran, bukan dibawah tekanan dan ancaman. Namun, bila kita dapati hasil yang tidak sesuai, maka berpikirlah bahwa mareka adalah manusia biasa. Sebagai seorang pengguna yang masih baru, saya melihat bahwa kinerja komunitas dan tim steemit sejauh ini baik-baik saja, walau terkadang disana-sini masih terdapat beberapa celah yang harus diperbaiki, termasuk memprioritaskan setiap pengguna dari berbagai keluhan dan sedikit ketidak puasaan. Bagi saya, sosok @afrizalbinalka @harferri @fantviki @radjasalman @heriadi @anroja @waterdjoe @muzack1 dan lainnya telah memberikan yang terbaik sejauh ini. Untuk sampai sejauh ini, banyak tantangan dan rintangan yang dilalui. Kerja keras dan kerja cerdas yang mareka berikan jauh dari apa yang sudah kita berkan. Intinya, manusia tempatnya salah, jadi maaafkan mareka dan mari bersama-sama kita perbaiki setiap kesalahan. Wassalam @arispranata5
Begitu jua dengan saya Pak @arispranata5 ketika pertama kali membaca salah-satu postingan Anda yang pernah saya tinggalkan komentar di sana beberapa minggu lalu. Mungkin jika Anda berpikir 2x, maka saya dengan sangat senang hati untuk mengatakan bahwa saya berpikir lebih dari 3x untuk memberikan komentar di postingan Anda. Tentu saja hal tersebut bukan tanpa alasan karena mengingat menurut pandang hemat saya, tulisan Anda & Anda sendiri bukanlah orang biasa. Itu terlihat kontras & lugas dari lemparan kata yang Anda mainkan pada setiap postingan nian apik & berbalas tuntas.
Terkait perihal kerja keras Tim Steemit Pak @f2i5 @harferri dan teman-teman lainnya tentu saja patut kita apresiasi & acungi jempol. Bahkan jika jari tangan & kaki saya jempol semua, maka akan saya acungi semua 🙏🏻
Lamun begitu Pak Aris, mungkin perlu sedikit dipahami bahwa telah terjadi miskomunikasi antara saya, Anda dan mungkin kita semua di sini. Saya menulis & memberikan ulasan, penjelasan atau sudut pandang karena hanya mengikuti aturan kontes. Dan perlu digaris bawahi bahwa point of view tersebut bukan ditujukan pada satu komunitas tertentu atau Tim Steemit tertentu atau hanya komunitas ini, lamun tertuju untuk seluruh komunitas & Tim Steemit di komunitas manapun. Meski bagaimanapun dari palung kalbu & atma yang paling dalam, izinkan saya untuk menghaturkan sepuluh jari di atas kepala jika ada kata-kata yang mungkin kurang berkenan di hati saudara-saudara saya... Bukankah kesempurnaan hanyalah milik Yaa Rahman ?! Semoga kita semua bisa saling memaafkan & tetap menjaga kekompakan dengan para Steemian handai taulan. Selamat berakhir pekan, teman