The Diary Game, 3 Agustus 2020

Selamat malam semuanya!

Tanggal 3 Agustus lalu yang lalu kami menjemput keponakan saya ke bandara Kuala Namu, kemudian saya dan kawan saya silaturahmi dulu ke rumah kawan kami di Medan, baru setelah itu melanjutkan perjalanan ke Simalem, melalui Kota Brastagi, Kami berkendaraan menggunakan satu mobil.

Saat itu kami memutuskan melanjutkan perjalanan lewat kota Brastagi, karena rencananya mau singgah dulu di Gundaling untuk melihat pegunungan dengan panoramanya yang sangat Indah.

Brastagi diapit oleh Gunung Sibayak dan gunung Sinabung yang keduanya berada di kabupaten Karo. Kedua Gunung ini berstatus aktif menurut para ahli bagian tersebut.

Ternyata, keputusan kami melalui Brastagi kurang tepat, karena masih dalam suasana libur Lebaran hari raya, Brastagi sangat padat sekali dan macet, Mana lagi jalannya yang sempit, berkelok-kelok dan banyak tanjakan yang tajam.

Jalan itu tidak banyak berubah saat aku kecil dulu pernah berlibur daerah ini. Bahkan, beberapa ruas jalan berlubang-lubang seperti dulu, di sini saya juga melihat kalaupun ada sebagian jalan aspal diperbaiki tetapi nyaris tidak ada saluran airnya di tepi jalannya, sehingga jika ada hujan menggenangi jalan aspal, ya jalanan cepat rusaklah.

Kami pun memutuskan tidak jadi singgah di sana, apalagi pemandangannya saat itu tertutup dengan kabut yang tebal, Jadi kami melanjutkan perjalanan ke Simalem untuk bermalam di tempat kawan.

Keesokan harinya kami terus melanjutkan perjalanan melewati kota berastagi, setelah lewat kota Berastagi, kami melihat suguhan pemandangan yang indah, di mana kebanyakan berupa perkebunan jeruk dan kopi terlihat di sana karena daerah ini, memang penghasil jeruk dan kopi Sidikalang yang sangat dikenal dan megah.

Kami pun singgah sebentar di kebun jeruk untuk melihat keindahannya dan menikmati manisnya jeruk brastagi, sesampai di kebun sambil memetik jeruk dan memakannya, saya memjepret kawan saya dan dia menjepret saya untuk galeri perjalan kami ke brastagi,

Sekian saja dari saya malam ini.