Kakao sebagai salah satu tanaman menjanjikan

Aceh secara umum adalah tanah yang sangat subur untuk ditanami bermacam tumbuhan apa saja, sehingga Hutan Aceh banyak sekali di tanami pohon ganja pada zaman dulu.
Salah satu tanaman favorit petani Aceh adalah batang kakao, seingat saya hampir semua kebun di sekitar tempat saya di tanami batang kakao pada saat itu, para petani menanami batang kakao sebagai komuditi utama atau sebagai pohon penyangga saja.

Hasil nya saat juga lumayan banyak, Hampir setiap minggu para petani melakukan panen kakao di kebun mereka masing-masing.

Tetapi sejak 12 tahun yang lalu tanaman kakao di serang bermacam penyakit, mulai kutu buah sampai penyakit batang, batangnya layu menguning, buahnya menjadi keras dan busuk, pentil buahnya sebagian besar hangus sebelum menjadi buah, sehingga pada akhirnya kebanyakan petani beralih ke tanaman lain dengan menebang kakao. Kami termasuk yang menebang kakao dan beralih ke tanaman lainnya.

Saat itu tidak ada obat dan tidak ada penyuluhan dari pemerintah tentang tantangan yang di hadapi oleh petani.

Sekarang para petani sudah lebih pintar, pihak-pihak perusahaan swasta gencar melalukan penyuluhan- penyuluhan terkait tanaman kakao, salah satunya adalah PT. Mitra Kakao Lestari.

Atas dasar inilah saya sendiri saat ini bekerja sama dengan pihak PT. Mitra kakao Lestari kembali menanami kebun saya dengan kakao.

Tantangan tetap masih ada, penyakit juga ada datang silih berganti, tapi kami secara bersama menanggulangi penyakit tersebut dengan metode alamiah dan obat-obatan pestisida dan insektisida, karena menurut mereka sumber penyakit pada kakao pada dasarnya adalah sanitasi yang kurang bersih dan kurang terawat.

Kini kakao kami sudah menginjak usia 14 bulan, sudah 70 % batang kakao berbunga, tetapi sebagian besar masih mengalami kerontokan, untuk kendala ini kami terus berusaha mencegahnya.

Semoga kedepan Aceh kembali berjaya dengan kakao berkualitas nya seperti tempo dulu lagi