SEC Season 8 Week 6 : For The Love Of Animals

---

Well, ini kali pertama saya menulis di komunitas Colombia-Original. Perkenan saya kiranya untuk memperkenalkan diri saya sebelum saya menulis pertama kalinya di komunitas indah ini.

Nama Saya Asiah & berasal dari Kota Lhokseumawe, Aceh. Saya lulusan dari salah-satu universitas di Aceh dengan mengambil jurusan pendidikan Matematika. Saya sangat senang dengan menulis, olahraga serta menghabiskan waktu privacy saya dengan alam & ketenangan.

Dengan senang hati saya mengundang para Steemian Mrs. @dederanggayoni @neukyan @liasteem @shohana1 @asriani @izzatulmaula @ikwal @teukuipul87 untuk mengikuti kontes menarik ini.

Terima kasih saya ucapkan kepada komunitas @colombiaoriginal yang telah mengadakan kontes menarik ini. May God blessed your life

---

1. Apa pendapat Anda tentang penyiksaan hewan ? Pernahkah Anda menyaksikan peristiwa penyiksaan hewan ?

---

Secara personal saya benar-benar tidak bisa mentolerir atas nama penyiksaan hewan, baik itu hewan buas maupun hewan yang jinak.

Terlepas dari apapun itu, hewan adalah salah-satu makhluk ciptaan Allah SWT yang bernafas & memiliki hidup sebagaimana mestinya layaknya kita manusia.

Di social media era sekarang ini begitu sering kita jumpai tontonan yang berupa tentang penyiksaan hewan dari beberapa penjuru dunia dan termasuk negara yang saya cintai ini, Indonesia.

Menurut saya pribadi saya percaya bahwa manusia yang gemar melakukan penyiksaan terhadap hewan adalah salah-satu manusia yang menunjukkan gejala atau bahkan berkarakter psikopat.

Bagaimana tidak mereka bak tak memiliki hati nurani melakukan hal yang sungguh tak dapat ditolerir bahkan dengan akal sehat sekalipun.

Begitu banyak kasus-kasus penyiksaan hewan tidak hanya di jagat maya, itu bahkan ada di dunia nyata, di sekitaran kita berada.

Peliknya lagi, kebanyakan penyiksaan terhadap hewan ini dilakukan oleh orang dewasa hingga membuat mereka (hewan) tersebut tiada. Na’udzubillahinmindzalik...

---

(Image source by : pixabay.com)

---

Tentu saja saya pribadi pernah menyaksikan secara langsung beberapa orang menyiksa hewan. Saat itu ada seekor kucing yang sedang berjalan di seputaran waduk Kota Lhokseumawe ketika saya sedang berolahraga.

Yang sangat disayangkan hal itu dilakukan oleh sekelompok anak-anak yang masih berusia sekolah dasar & menengah pertama.

Tak bisa tinggal diam, saya pribadi langsung menegur mereka dengan tegas dan merekapun layaknya malu & membubarkan kelompoknya tersebut untuk tidak melakukan hal tersebut lagi kepada hewan tersebut.

2. Apakah ada hewan yang hidup di jalanan di komunitas Anda ? Kira-kira apa penyebabnya ?

---

Tak dipungkiri di daerah saya, khususnya Kota Lhokseumawe, Aceh banyak hewan yang berkeliaran terutama kucing. Beberapa lainnya yang terkadang ditemui selain kucing adalah ayam, lembu dan kambing.

Untuk kategori ayam, lembu dan kambing biasanya merupakan hewan ternak.

Adapun penyebab mereka berkeliaran sejauh yang saya ketahui salah-satunya adalah dikarenakan pemilik hewan tersebut terkadang dengan sengaja untuk melepaskan mereka guna mencari makan sendiri, meskipun terkadang pemilik hewan ternak tersebut pribadi sudah memberikannya.

Ini juga dikarenakan kurang kuatnya undang-undang atau hukum yang ditegakkan terkaijt hewan ternak yang terkadang suka berkeliaran di jalanan sehingga beberapa dari mereka dapat mengganggu pengguna jalan atau kendaraan umum yang lewat.

Untuk kategori kucing, hewan satu ini memang yang paling banyak dijumpai berkeliaran di daerah saya. Baik itu di desa-desa maupun kota kecil dan besar sekalipun, terutama di jalanan atau warung-warung makan.

Hewan menggemaskan satu ini memang berkeliaran di jalanan dikarenakan memang hidupnya yang suka dengan alam bebas.

Salah-satu penyebabnya jua ialah kurangnya minat & antusias dari penduduk negara sendiri untuk mau memelihara hewan peliharaan dibandingkan dengan penduduk negara lainnya.

---

Mengajari keponakan bayi saya untuk mengasihi hewan, kucing yang menggemaskan

---

3. Apakah anda memiliki hewan peliharaan yang diadopsi di rumah ? Ceritakan tentang dia dan apa yang Anda lakukan untuk membuat hewan peliharaan Anda merasa dicintai ?

---

Tak dapat dinyana, saya personally adalah tipe orang yang sayang terhadap hewan namun tidak mau mempunyai hewan peliharaan untuk diadopsi di rumah yang sekarang saya tempati.

Yeah..., hal itu tentu saja bukan karena tanpa alasan ! Di dalam agama saya, Islam, memelihara hewan artinya mempunyai tanggung jawab yang besar dunia dan akhirat.

Artinya kita selaku manusia akan dimintai pertanggung jawaban di yaumul akhir kelak atas apa saja yang telah kita lakukan terhadap hewan peliharaan kita selama kita hidup di dunia bersama mereka.

Saya pribadi takut daripada kelalaian saya suatu hari nanti atas lupa memberikan mereka, malas membersihkan kandang mereka, tidak tahu jika mereka sedang sakit atau tidak maka itu akan membuat saya terus berpikiran dan dosa nantinya.

Oleh sebab itulah saya lebih memilih untuk membiarkan mereka hidup di alam bebas sesuai habitat mereka.

Saya lebih bahagia ketika memberi makan mereka serta menjumpainya di jalanan atau warung makan daripada membiarkan mereka di rumah bersama saya namun saya tidak memberikan waktu & tanggung jawab saya sebagai manusia pemelihara mereka.

---

Saya & keponakan bayi sedang memberi makan kucing-kucing yang ada di sekitar lapangan

---

Lamun tak dapat dielakkan, kedua orang tua saya & beberapa saudara kandung saya memiliki hewan peliharaan seperti burung, kucing hutan, kelinci, ikan mas koki & ikan hias lainnya, dan ayam di kediaman mereka masing-masing. Tentu saja saya tetap menyayangi mereka.

Sejujurnya saya sangat menyayangi hewan. Hal itu dikarenakan bagi saya mereka adalah makhluk yang sama seperti kita, manusia. Mereka butuh tempat tinggal yang layak, makan, kasih sayang, bermain dan sebagainya.

Biasanya ketika pulang ke kampung halaman saya, saya senang memberi makan kucing hutan, ayam, ikan-ikan & juga burung-burung.

Saya senang untuk mengelus-elus mereka seraya mengajak ngobrol dengan gaya bahasa saya sendiri bersama kakak dan ponakan-ponakan saya tercinta.

Memberi makan hewan sambil mengelus-elus mereka merupakan salah-satu mood booster saya untuk menghadapi hari-hari.

Nian senangnya ketika melihat tingkah manja mereka yang menggemaskan ketika saya memberi makan dan mengusap-ngusap bulu-bulu halus mereka.

Terlebih ketika mereka menggeliat dengan manjanya, seperti kucing hutan lalu naik ke atas pangkuan saya. Itu merupakan hal yang sangat membuat saya meleleh kesenangan.

---

Kucing persia yang menggeliat manja ketika saya sedang mengajar di rumah murid saya

---

Baiklah Steemian tersayang, mari sayangi hewan meskipun mereka hewan peliharaan atau yang hidup berseliweran luntang-lantung di jalanan. Bagaimanapun mereka juga adalah makhluk ciptaan Tuhan yang juga butuh hidup & kasih sayang hingga akhir zaman.

---

---

Warm regards,
Intropluv

@asiahaiss