_{Bahan presentasi}

HARI INI saya ada agenda khusus. Saya diminta untuk menjadi pemtaeri pada kegiatan yang diadakan oleh Panwaslih Kota Lhokseumawe di Hotel Diana. Menurut undangan yang saya terima, acara dimulai pukul sembilan pagi. Karena itu saya berencana untuk hadir lebih awal.

Sebelum ini seperti biasa, sebagai ayah yang baik, saya memastikan dulu anak-anak saya bisa tiba di sekolahnya dengan selamat. Saya sendiri yang mengantar mereka. Setelah keduanya tiba di pekarangan sekolah, barulah saya beranjak ke Station Coffee untuk menikmati sedikit sanger sebelum melanjutkan kegiatan.

_{Foto dengan dua steemians sebelum masuk ke ruang acara}

Pukul delapan, saya beranjak dari Station ke kantor. Saya menunggu beberapa saat sembari memastikan bahan-bahan yang perlu saya bawa ke Hotel Diana. Setelah semua lengkap saya pun berangkat. Saya mengambil jalan melalui Simpang Asmi, supaya aman dan bisa langsung parkir di depan hotel.

Ternyata ketika saya tiba di sana, pukul 08.45 WIB. Semua loaksi parkir depan hotel sudah penuh karena ada tiga kegiatan pagi itu di hotel tersebut. Saya pun diminta untuk mengitari ke bagian belakang melalui jalan belakang terminal bis. Ternyata pihak Hotel Diana sudah membeli lahan yang bisa dijadikan jalur akses ke bagian belakang hotel melalui pertokoan di sampingnya.

_{Penyampaian materi}

Saya pun menuju ke sana dan mendapat tempat yang strategis. Artinya kapan pun saya ingin keluar tidak akan terhalangi oleh motor atau kendaraan roda empat lainnya. Ketika saya memasuki lorong hotel, saya mengintip ke beberapa aula karena belum tahu aula mana yang menjadi lokasi acara yang akan saya hadiri. Ternyata di salah satu ruangan ada @sazaliza bersama @ayijufridar.

Saya pun menghampiri untuk foto sekejap. Setelah itu saya menuju ke ruangan lainnya. Ternyata di sana belum ada pesertanya. Hanya ada dua orang staf Panwaslih Kota Lhokseumawe. Saya memilih duduk di deretan kursi peserta untuk sementara. Beberapa menit kemudian barulah peserta kegiatan ini datang satu per satu.

_{Alur penyusunan daftar pemilih}

Selain saya, pemateri lainnya dalam kegiatan Identifikasi Potensi Daftar Pemilih di Lokasi Khusus untuk Pemilu 2024 ini adalah Sekretaris Daerah Kota Lhokseumawe, T Adnan dan seorang dosen ilmu hukum dari Universitas Malikussaleh.

Jika Sekda hanya memberi gambaran umum tentang dukungan pemerintah daerah terkait pelaksanaan Pemilu Serentak dan Pemilihan Serentak 2024, maka saya menjelaskan tentang proses penyusunan pemilih di lokasi khusus. Secara rigid saya menggambarkan dari awal tata cara penyusunan daftar pemilih sejak KPU RI menerima Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu dari Dirjen Capil, Kemendagri kemudian disandingkan dengan data pemilu terakhir dan data pemilih berkelanjutan yang sebelumnya dimutakhirkan setiap bulan.

_{Menjelaskan alur penyusunan daftar pemilih}

Data itu kemudian akan dilakukan pencocokkan dan penelitian (Coklit) untuk kemudian disusun menjadi daftar pemilih sementara, daftar pemlih sementara hasil perbaikan hinga menjadi daftar pemilih tetap. Sementara mereka-mereka yang tidak bis amemilih di tempat asalnya sesuai pendataan, maka akan diberikan hak pilih di tempat tujuan mereka dengan dikeluarkannya Form A-5. Data mereka di tempat asalnya akan dihapus dan dimasukkan di daerah tujuan. Sehingga tidak ada pendataan pemilih itu ganda.

Siapa saja mereka yang bisa memilih di luar daerah tempat tinggalnya? semua warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan sudah terdaftar dalam DPT setempat, bisa mengurus Form A-5 di kantor KPU di seluruh Indonesia untuk bisa memilih.

_{Menerima piagam}

Nah lantas apa yang dimaksud dengan pemilih di lokasi khusus? Mereka juga pemilih yang akan diberikan hak pilihnya di luar daerah asal mereka. Namun mereka cenderung berada di tempat-tempat tertentu yang jauh dari TPS terdekat di pemukiman warga.

Misalnya para pekerja perkebunan, pekerja tambang, lembaga pemasyarakatan yang notabene para penghuninya tidak boleh keluar dari areal penjara dan juga kelompok masyarakat lainnya seperti korban bencabna alam yang sudah direlokasi. Kami juga mendata asrama-asrama mahasiswa di mana para mahasiswa ini berada di satu lokasi dalam jumlah banyak. Semua pemilih seperti itu akan dimasukkan dalam daftar pemilih tambahan atau yang biasa disingkat dengan DPTb.

Zainal Bakri