---

SORE ITU saya benar-benar menikmati pertemuan tersebut. Saya mendengar dengan seksama setiap kata yang diucapkannya. Seperti orang yang telah dihipnotis, saya terciduk tanpa membantah. Saya merasa perlu untuk merekam dengan baik dan mencernanya kemudian. Semuanya terdengar begitu bersemangat. Menjadi inspirasi sore bagi saya.

Itulah yang saya lakukan ketika berbincang sembari menikmati secangkir sanger espresso di Station Coffee bersama Wakil Ketua KIP Aceh, Ir Tharmiziy SH. Banyak orang, termasuk beberapa teman dekatnya memanggilnya dengan sebutan Apoek. Saya tidak paham mengapa mereka memberi nama alias begitu. Saya pun tak berani menanyakan alasannya.

Yang jelas, setiap kali duduk bersama dia, saya selalu mendapat energi positif dalam hal meningkatkan rasa percaya diri. Beliau selalu tampil meyakinkan, meski kadang kala dia hadir ke forum yang tak dikuasainya. Tapi tak pernah ia tampak gagap atau bingung. Ia selalu mengatakan sesuatu dengan suara yang lantang.

_{Ngopi sore bersama Tharmizi, di tengah hujan yang mulai lebat}

Begitulah ia sejak awal saya kenal. Dari beberapa teman dekatnya saya pun mendegar jika beliau memang terkenal seperti yang saya sampaikan di awal postingan ini. Sangat percaya diri. Mungkin karena itu, dia bisa melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan ilmu akademik yang dipelajarinya di kampus.

Dia pernah menjadi anggota KIP kabupaten Aceh besar selama dua periode. Bahkan di periode kedua, dia dipercayakan sebagai ketua. Bayangkan saja sebelumnya dia seorang insinyur pertanian yang bekerja sebagai pegawai sebuah perusahaan perkebunan.

Tak hanya itu, dia juga pernah menjadi hakim adhoc selama sepuluh tahun. Menjadi anggota Panitia Pengawas Pemilihan provinsi Aceh saat berlangsung Pilkada 2017 lalu. Sejak tahun 2018 hingga sekarang, dia menjabat sebagai Wakil Ketua KIP Aceh.

_{Menyerap sebanyak-banyaknya dari Tharmizi}

Dari rekam jejak yang ia pernah lakukan, memang terbukti jika dia seorang fighter [petarung]. Untuk bisa menjadi penyelngara berturut-turut, dari KIp ke Panwaslih, dari kabupaten ke provinsi, tak semua orang sanggup melakukannya. Mungkin di uar sana banyak yang lebih pintar darinya. Tapi dalam hal ii bukan sekadar kepintaran yang harus dimiliki. Bagaimana bisa tampil untuk meyakinkan orang lain agar ia menjadi salah satu orang terpilih, mungkin perlu lebih dari sekadar pintar.

"Ketika Anda menyampaikan sesuatu, sampaikan dengan suara yang lantang dan dengan rasa percaya diri yang besar. Sehingga mereka yang berada di hadapan Anda akan meyakini terhadap apa yang Anda utarakan," katanya kepada saya setelah saya bercerita bagaimana saya menghadapi sebuah wawancara di Jakarta, di hadapan Ketua Bawaslu RI ketika itu.

_{Tharmizi memberi semangat kepada para pegawai KIP Kota Lhokseumawe}

Di setiap kesempatan wawancara, tambahnya, dia selalu tampil percaya diri. "Meski apa yang saya sampaikan saya tidak yakin seluruhnya, tapi saya tetap tampil percaya diri. Saya sampaikan dengan sebaik-baiknya. Kadang setelah wawancara saya pun tertawa sendiri," katanya.

Tapi apa yang ia lakukan selalu berbuah manis. Rasa percaya dirinya melahirkan kepercayaan baru dari orang lain. Sehingga setiap kali melalui wawancara, dia bisa dibilang melewati dengan cukup mudah.

Semoga tulisan singkat saya kali ini bermanfaat bagi kita semua untuk selalu memerhatikan betapa pentingnya rasa percaya diri ketika kita tampil di hadapan orang lain. Lebih lagi ketika kita sedang diuji untuk dinilai tingkat kemampuan kita dalam bidang tertentu.

Zainal Bakri