Steemit Engagement Challenge S5-W2|My Home Sweet Home: Rumahku Surgaku

Pada dasarnya rumahku surgaku merupakan ungkapan kebahagiaan seseorang saat berada di rumah. Terlepas dari bagaimana bentuk dan ukuran rumahnya. Karena percuma saja memiliki rumah yang besar seperti istana, jika yang tinggal di dalamnya hanya sepasang suami istri tanpa si buah hati. Tentu ini akan menjadi rumah yang hampa. Begitu juga saat di beri sedikit harta dengan rumah yang kecil dan memiliki anak yang banyak. Tentu ini membuat penghuni kurang nyaman. Terlepas dari itu semua, kita harus bersyukur atas apa yang diberikan kepada kita. Karena dengan rasa syukur kita akan mendapatkan kebahagiaan. Jangan menunggu bahagia dulu baru bersyukur.

Baiti Jannati (Rumahku Surgaku) merupakan salah Hadits nabi Muhammad SAW yang mengungkapkan tentang betapa bahagianya Rasulullah SAW dalam membangun rumah tangganya. My Home Sweet Home merupakan tema yang sangat menarik dalam Steemit Engagement Challenge Season 5 di minggu ke 2 ini. Pada kesempatan ini saya akan berbagi sedikit tentang bentuk fisik dari rumah saya. Sebenarnya rumah saya ini bukan rumah sendiri. Melainkan rumah sewa (kontrak). Saya dan keluarga kecil mengontraknya selama 1 tahun. Rumah saya ini beralamat di Dusun Keude Dua, Desa Meunasah Blang Crum, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Tipe Rumah Saya

Tampak dari depan rumah saya

Rumah saya berbentuk klasik. Di mana rumah yang lumayan panjang memiliki dua pintu depan, yaitu 2 rumah yang berdempetan menjadi satu. Namun penghuninya terdiri dari 2 keluarga yang berbeda.

Bagian-bagian Rumah Saya

Garasi becak pemilik rumah yang kami jadikan sebagai gudang

Alhamdulillah walaupun rumah yang kami kontrak ini merupakan rumah semi permanen, saya mendapat rumah yang memiliki ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur, kamar mandi dan garasi. Namun walaupun memiliki bagian-bagian yang lengkap, rumah ini terasa sempit karena masih banyak barang-barang pemilik rumah yang memakan tempat yang seharusnya bisa kami gunakan. Seperti tempat tidur, lemari, tualet (meja rias) yang di letakkan di ruang tamu. Sehingga membuat rumah terasa sempit.

Keunikan Rumah Saya

Gang menuju rumah kami yang sering terendam air hujan walaupun hujannya tidak deras

Sebenarnya rumah di Desa Blang Crum ini hampir semuanya terdapat kuburan di pekarangan rumahnya. Walaupun di pekarangan rumah saya tinggal ini tidak ada kuburannya, namun rumah di depan rumah saya ini terdapat kuburan di sampingnya. Lebih tepatnya di depan pintu rumah kami. Hanya saja sekarang sudah di buat pagar tembok yang menghalanginya/ menutupi kuburan yang berada di depan rumah saya ini.

Selain itu, jalan atau gang menuju rumah saya ini sering banjir. Sehingga saat hujan ringan saja bisa terendam air dalam waktu beberapa hari. Katanya jalan ini tidak di rambat beton karena ada perseteruan antara beberapa tetangga di sekitar. Tapi Alhamdulillah selama kami tidak di sini, kami baik-baik saja.

Hal yang unik lainnya yaitu, kami harus menutupi (menyumbat) saluran pembuang kamar mandi saat hujan. Jika tidak, saat hujan deras air got-nya akan masuk ke dalam rumah melalui kamar mandi. Sehingga kami akan kebanjiran. Hal ini pernah terjadi dua kali saat awal-awal kami tinggal di sini. Di mana pemilik rumah saat itu tidak memberitahukan kami tentang hal tersebut.

Waktu Membangunnya

Berhubung yang saya tempati ini merupakan rumah kontrakan. Sehingga saya tidak tahu persis kapan rumah ini di bangun. Namun dari segi bentuk dan kondisi rumah, saya memprediksikan rumah ini sudah dibangun puluhan tahun yang lalu. Hal ini terlihat dari dinding yang mulai keropos dan rumah yang lebih rendah dari jalan.

Kamar yang Paling Saya Sukai

Untuk kamar saya tidak memiliki kamar yang saya sukai. Bahkan 2 kamar yang kami miliki hanya kami fungsikan sebagai gudang atau tempat penyimpanan saja. Baik penyimpanan pakaian mau pun barang-barang kami lainnya. Hal ini dikarenakan di dalam kamar tersebut terdapat beberapa barang pemilik rumah yang tidak di bawa. Seperti tempat tidur beliau dan tempat tidur anaknya yang tidak bisa kami gunakan sama sekali.

Tempat Menghabiskan Sebagian Besar Waktu

Ruang tamu merupakan tempat menghabiskan banyak waktu

Saya dan keluarga kecil banyak menghabiskan waktu di ruang tamu. Bahkan kami tidur pun di rumah tamu. Berhubung tempat tidur pemilik rumah yang berada di kamar tidur tidak bisa kami gunakan, maka kami membentang kasur di lantai ruang tamu untuk istirahat di siang dan malam hari. Sehingga saya dan keluarga kecil menghabiskan waktu hampir 24 jam di rumah tamu.

Merawat Rumah

pekarangan rumah dan kebun kecil yang saya tanami tanaman palawija

Walaupun ini bukan rumah saya yang sesungguhnya. Saya tetap menganggap Rumahku adalah Surgaku. Sehingga untuk merawatnya, saya dan istri saya melakukannya seperti rumah sendiri. Seperti menyapu setiap hari. Membersihkan dan merawat pekarangan semaksimal mungkin. Untuk pekarangan rumah, di awal-awal tinggal di sini saya membuat kebun kecil di sudut kiri – depan rumah. Di kebun tersebut saya menanam berbagai macam tanaman palawija dan tanaman yang bisa menjadi kebutuhan dapur. Seperti terong, cabai, seledri, koja, pandan, dan lain-lain. Saya merawat dan merapikan kebun tersebut setiap seminggu sekali.

Saat berada di dekat kebun kecilku

Sekian ulasan singkat tentang rumah tempat kami tinggal saat ini. Walaupun ini bukan rumah saya yang sebenarnya. Saya berusaha merawat dan menjaganya seperti rumah sendiri. Agar saya bisa nyaman tinggal di sini. Karena kenyamanan itu kita sendiri yang menciptakannya. Saya mengajak @teukuipul87, @dederanggayoni dan @ettydiallova untuk ikut berpartisipasi dalam Steemit Engagement Challenge kali ini.

Terima kasih kami kepada senior-senior kami: @fantvwiki @alee75 @radjasalman @heriadi @ubongudofot dan team @hot.news lainnya.

Salam Panas dari Saya
@sabarman
Myself
Facebook
Instagram