The Diary Game (Kamis 08 Agustus 2024) Rapat Evaluasi Mabna Lughah
Via WhattsApp Grup Mabna Lughah
Kehidupan dipesantren ada saja yang ingin dirapatkan. Terserah pada akhirnya buah pikir yang muncul dari rapat sukses direalisasiakan atau tidak. Yang jelas begitulah kehidupan di pesantren. Setidaknya dewan telah befikir bagaimana lara santri hidup serta tumbuh dengan langgam yang lebih cerdas lagi maju, meskipun semua aturan yang telah ditulis serta diumumkan tergantung pada santri itu sendiri untuk dipatuhi atau tidak. Demikian kira-kiran catatan hari ini di warkop King Coffee.
Pagi hari, setelah selesai mengikuti pengajian bersama al-Mukarram Abu MUDI, saya sudah mengatur srategi jadwal untuk kegiatan selanjutnya, mulai dari pagi hingga menjelang pagi lagi.
Jam 11 siang, motor saya kembali saya titipkan di salah satu bengkel di kota santri. "Klinik Motor", begitu nama bengkelnya. Bukan karena rusak, tapi mungkin karena sudah terlanjut "sayang". Saya harus memberi haknya. Setidaknya untuk servis dalam tuga bulan satu kali. Begitulah kira-kira motor saya akan diperlakukan oleh karyawan bengkel itu.
menitip motor di bengkel Klinik Motor
Saya tidak mengunggu motor sampai selesai diservis. Karena banyak antrian serta servis itu sendiri juga butuh waktu yang tidak sedikit menggoba saya untuk lanjut kegiatan lain di Fuaddi Coffee. Setelah dijemput oleh satu kawan, saya menuju ke tempat yang telah berhasil menggoda itu.
Setelah asar, berangkat dari pondok pesantren untuk mengambil motor di bengkel. Tentunya adanya perubahanya yang saya rasa saat mengendarai di hitam itu. Suara tidak lagi parau seperti sebelumnya. Mungkin dengan rupiah yang hampir menyentuh angka 500, adalah syarat sempurna untuk memperbaiki suaranya. Meski judulnya servis, tapi saya mengucapkan diksi umum; "tolong dihilangkan suaranya ! Akhir-akhir ini suara terlalu kasar dan parau", begitu kira-kira saya ucapkan ke pemilik bengkel yang dikenal dengan sebutan Dek Bull itu.
Ambil Motor di Bengkel Klinik Motor
Malam harinya, jam 20:00, beranjak dari rumah, saya menuju ke King Coffee. Sebagaimana yang tertulis pada judul tulisan ini, kehadiran saya ke King Coffee adalah untuk mengikuti rapat evaluasi serta selusi terhadap kekurangan yang terjadi dilapangan. Kali ini soal mabgna Lughah dayah.
Saat Rapat Berlangsung
Mabna Lughah adalah tempat pengembangan bahasa santri. Ada dua bahasan yang diperioritaskan; Inggris dan Arab. Dalam pertemuan ini, pokok bahasan yang hangat disenter adalah perkembangan kebahasaan santri serta kendala para pengajar. Untuk membenahi kekurangan serta meningkatkan mutu santri, diatas meja pakat itu setidaknya tercapat 10 poin penting, yang Isnya Allah akan diumumkan kepada seluruh santri Mabna Lughah.
Foto Bersama Setelah Rapat Selesai
📷 Picture | Photography |
---|---|
Model | iPhone 7 plus |
iOs | 15it |
Camera used | Handphone |
Photographer | @joel0 |
Location | Aceh |
Edit | lnCollage |
It is a very good thing to recite in the morning. And you've scheduled something else to do later. for your convenience. Doing this makes work much easier. Again you put your motorcycle in a workshop. Went out in the evening to a coffee shop. Then you hold a meeting for your students. Actually you had a very nice day. Today is the day you have been busy and worked hard.
thank you very much. it has become my habit. i am grateful to be in this position today
welcome.