THE DIARY GAME | 14 APRIL 2024 | KEMBALI KE LHOKSEUMAWE, DARI TAPE, ANEUK MULING DAN AYAM PRESIDEN
Hallo sahabat Komunitas Hot News semua, semoga hari anda berjalan dengan baik dan salam terbaik untuk anda semua.
Tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat dalam bulan ini, hal ini sangat terasa disaat saya dan keluarga telah menyelesaikan liburan kami sekeluarga beberapa hari yang lalu. Tanggal 14 April 2024 di Pagi hari selepas melaksanakan sholat Subuh disaat matahari sudah bersinar, kami menyudahi liburan kami di Kota Banda Aceh yang sudah berlangsung selama kurang lebih 2 hari.
Setelah menyempatkan diri sarapan disalah satu warung nasi yang terletak di pusat kota Banda Aceh, jam 08.00 WIB kami dengan menggunakan 2 kendaraan pribadi berangkat kembali menuju kota Lhokseumawe. Terdapat beberapa kenangan indah dalam liburan ini bersama keluarga, sesuatu yang kami harapkan terjadi dan menjadi kenyataan sehingga bisa kami kenang nantinya.
Suasana jalan di saat kembali ke Kota Lhokseumawe (Pagi)
Melakukan perjalanan pagi menuju Kota Lhokseumawe terbilang sangat nyaman, cuaca pagi serta terhindar dari kemacetan membuat perjalan santai kami berjalan dengan lancar. Sambil menikmati perjalanan kami berbincang-bincang didalam kendaraan serta melihat indahnya alam di Gunung Seulawah, hal ini adalah bonus perjalanan yang benar-benar kami nikmati dalam perjalanan pulang ini, sesuatu yang menanambah kesan kebersamaan di keluarga kami di tengah cuaca yang terbilang sangat cerah.
Singgah di Toko Cek Sam
Di Saree saya singgah di tempat yang sudah saya rencanakan, karena di tempat ini terdapat Tape yang menurut saya paling lezat. Tape adalah sejenis makanan yang berasal dari bahan baku singkong yang di Fermentasi dengan bahan pangan, rasa khasnya menjadi hal yang membuat saya dan keluarga suka dengan makanan ini. Tempat yang saya singgahi adalah warung oleh-oleh Cek Sam yang berada tepat di jalan lintas Medan Banda Aceh yang terdapat di Sare, terlihat banyak pengujung yang datang ke tempat ini, bahkan keripik segar pun tersedia di tempat ini.
Tape, oleh-oleh yang kami beli di Toko Cek Sam
Kami juga membeli berapa kilo keripik yang akan kami makan di dalam perjalan pulang, sehingga menghilangkan rasa mengantuk dalam mengemudi kendaraan nantinya. Setelah 30 menit berada di tempat ini kami sekeluarga kembali bergerak menyusuri jalan perbukitan Seulawah, udara sejuk terasa hingga membawa kami menyusuri jalan turunan.
Tanpa terasa kami pun telah melewati wilayah perbukitan kota Sere dan lembah Seulawah, hingga kami telah tiba di Kota Grong-grong sebuah Kecamatan di Kabupaten Pidie, Aceh. Sesampai di sini kami singgah kembali sejenak di rumah salah satu keluarga kami yang tinggal di kota ini, tujuannya sekalian bersilaturrahmi sehingga hubungan keluarga tetap terjaga tanpa harus pinjam dulu seratus.
Bersilaturrahmi di rumah keluarga di Grong-grong
Setelah singgah kurang lebih selama 1 jam di tempat ini kami kembali melakukan perjalanan, saat mengemudi kami tidak terlalu terburu-buru karena ingin menikmati perjalanan pulang. Hingga tanpa terasa sudah berada di Kota Sigli, salah satu kota besar di wilayah Aceh. Kota yang banyak masyarakatnya merantau keluar kota Sigli, dan disaat lebaran kota ini benar-benar ramai disebabkan oleh banyaknya perantau yang kembali ke kampung halaman mereka.
Ciri khas saat tiba di kota Sigli tentu ditandai dengan ada tugu Anuek Muling, atau dalam bahasa Indonesia di sebut dengan buah Melinjo. Buah yang umumnya di oleh menjadi oleh-oleh khas Aceh terutama Sigli yaitu keripik emping, yang memiliki rasa khas pada keripik tersebut. Konon katanya biaya pembangunan tugu Anuek Muling ini senilai 6 miliar lebih, anggaran yang cukup besar.
Tugu Aneuk Muling di Kota Sigli
Singkat cerita kami pun melewati satu demi satu kabupaten yang ada disepanjang perjalanan pulang ke kota Lhokseumawe, banyaknya makan di dalam kendaraan membuat kami tidak begitu lapar disaat jam makan siang tiba. Terlebih lagi anak-anak masih tertidur didalam kendaraan sehingga tidak ada yang makan siang, sehingga saya dapat melanjutkan terus perjalanan.
Sesampai di Kota Bireuen barulah anak-anak terbangun dan mulai mengeluh ingin makan siang, mau tidak mau saya kami harus berhenti beristirahat dan makan siang di kota Bireuen. Kami pun singgah di Warung makan Ayam Presiden yang terletak tepat didepan gedung Bupati Bireuen, tempat yang beberapa kali sempat kami singgahi.
Makan siang di Warung Ayam Presiden di Bireuen
Disini kami memesan beberapa menu makanan yang diinginkan oleh anak-anak saya, begitu pun dengan saya yang juga memesan makan yang sesuai dengan selera saya. Kebetulan saya ingin memakan ayam bakar di tempat ini, selain murah meriah lezat tentunya.
Ayam Bakar Warung Ayam Presiden
Singkat cerita setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama kerena lama waktu habis ditempat yang kami singgahi, barulah menjelang Magrib kami sekeluarga tiba di rumah. Keadaan macet di kota Bireuen tadi juga cukup panjang, sehingga menyita waktu perjalanan.
Malam hari setelah tiba di rumah tidak ada hal lain yang kami lakukan selain membersihkan diri dan membereskan hal-hal yang dianggap perlu dibereskan. Hingga jam 21.00 WIB semua terlihat sudah beres dan normal, barulah saya dapat bersantai bersama keluarga, beberapa anak memang sudah mulai masuk ke kamar dan mulai terlihat tertidur. Hingga akhirnya saat malam sudah semakin larut, saya memutuskan untuk beristirahat dan melepas segala lelah yang sudah mulai terasa oleh tubuh.
Sekian postingan singkat saya pada kesempatan hari ini, salam terbaik untuk anda yang membacanya.
Period | March 20 to April 20, 2024 |
---|---|
Transfer to Vesting | 1,240.20 Steem |
Cash Out | 1,233.60 Steem |
Result | Club5050 |
CSI | 16.1 (0.00 % self, 91 upvotes, 65 accounts, last 7d) |
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Your post has been successfully curated by @kouba01 at 35%.
Thanks for setting your post to 25% for @null.
We invite you to continue publishing quality content. In this way you could have the option of being selected in the weekly Top of our curation team.
Terima kasih.
Saya pikir ayam presiden itu seperti apa, ternyata nama warung nasi ya pak?
Iya ibu, cuma nama warung sebagai penarik saja.