MENGINGAT TENTANG DIA DAN DIA (CREATIVE WRITING)

in Hot News Community2 days ago

THE.jpg

MENGINGAT TENTANG DIA DAN DIA

Dalam kehidupan selalu ada yang datang dan pergi, semua punya masa dan waktu. Bahkan yang masih hidup, apalagi yang telah mati. Tuhan memberikan batasan atas semua hal yang ada di bumi, tidak ada satu pun yang luput dari ketentuannya. Tugas manusia adalah menghambakan diri kepadanya dan membuat kebaikan diatas muka bumi, sehingga mendapatkan kesenangan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.

Namun selama perjalanan hidup, kita akan menemukan beberapa orang terdekat diantara kita yang mengalir darah dari persaudaraan dan timbul menjadi kasih sayang hingga akhirnya saling mencintai dalam konteks persaudaraan. Ikatan yang tidak akan lepas, persaudaraan dengan nilai-nilai kebaikan akan di pertemukan kembali di akhirat.

Pagi ini langkah kaki ku menuju ke sebuah tempat yang beberapa bulan lalu aku datangi dengan perasaan sedih luar biasa, ini juga terjadi 13 tahun yang lalu dengan suasana hati yang sama dan tempat yang sama. Jarak tempat ini dari tempat ku menetap sehari-hari kurang lebih 318 Kilometer, atau kurang lebih 6 jam perjalanan darat.

IMG20240705094532.jpeg

Datang ke tempat tersebut aku memasuki jalan yang telah terlihat rapi dan butuh ayunan langkah selama 20 meter dari jalan utama, tujuanku melihat sebuah pusaran yang didalamnya terdapat dua orang yang sangat ku cintai dari ikatan persaudaraan terdekatku di dunia. Dua orang yang ku kenal di dunia, dan pergi sebagaimana kenormalan hidup yang telah Tuhan tetapkan.

Namun kesedihan kembali menghampiriku, langkah semakin berat kerena membayangkan kedua orang yang sangat ku cintai tersebut, setiap langkah menghadirkan kenangan di benak pria dewasa beranak 5 ini. Aku bersedih diatas kewajaranku sebagai seorang manusia, agar tidak bertentangan dengan ketentuaan Tuhan ku.

Kulihat ratusan nisan berjejeran, namun semakin mendekat mata ku tidak berkedip melihat nisan yang telah aku tandai sekian lama. Nafasku seakan tertahan di kerongkongan, berat dan semakin berat bercampur dengan ratusan kenangan yang teringat dan datang tiba-tiba.

IMG20240705094534.jpeg

Ku ucapkan kalimat "Assalamualaika dara qaumi mu'minin, wa inna insya Allahu bikum lahiqun", hingga langkah ku terhenti di satu pusaran yang menyebabkan kesediahan ku.

Ku coba memanggil dengan sebutan Ayah, dan ku ulangi dengan sebutan nenek. Tidak ada harapan untuk sebuah sahutan, karena tidak akan mungkin ku dengar suara pria lembut yang pernah menggendongku dan tidak pernah lagi ku dengan sapaan hangat seorang wanita lansia yang menyejukkan. Senyum mereka masih jelas membekas, raut wajah masih sangat ku ingat.

Kelopak mata bagian atas, memaksa kelenjar air keluar dari mataku, ku tahan namun semakin tidak tertahan. Seketika aku sadar tentang ketentuan tuhan ku, mereka telah pergi dan tidak akan pernah kembali dan aku yakin dengan Qada dan Qadar.

Istriku yang menemani kedatangan ku ke tempat ini, memegang pundak ku dan berkata "Berikan doa terbaikmu hai ayah Syifa (merujuk nama anak pertamaku)". Ku buka Android miliki ku, untuk melihat bacaan doa yang telah ku simpan sebelumnya, agar aku yang fasih ini tidak keliru dalam membaca doa ziarah kubur yang ku sedekahkan kepada Ayah dan Nenek ku.

IMG20240705094535.jpeg

Ya.. di pusaran ini terdapat dua orang yang ku cintai, Ayah ku yang meninggal 13 tahun yang lalu tepatnya 1 Agustus 2011 di hari pertama Ramadhan. Dan Pusaran Nenek ku yang meninggal 21 Februari 2024, mereka berdua telah sampai pada takdir yang Tuhanku berikan kepadanya.

IMG20240705094543.jpeg

Setelah doa-doa terbaik ku ucapkan, aku duduk sejenak untuk merapikan beberapa benda kecil yang ada di atas pusaran mereka, walau sebenarnya tidak ada yang harus dibersihkan karena sebenarnya kenangan membuat aku melakukan hal yang tidak penting untuk ku lakukan.

Ku rapatkan kedua bibir yang semakin bergetar, air mata yang masih terasa turun tidak bisa ku tahan dan aku kondisikan. Aku bersedih di atas Pusaran Ayah dan Nenek ku, dua orang dari beberapa orang yang sangat ku cintai dalam hidup. Ku bebaskan diri ku dari rasa sedih ini, agar ketenangan kembali ku dapatkan.

Pada akhirnya, akan mencoba dan menguatkan diri untuk menjadi manusia yang paling cerdas, orang yang menjadikan kematian sebagai pengingat sebagaimana yang di kata oleh Rasulullah saw, walau berat untuk melakukannya aku berusaha untuk melakukannya. Aku menguatkan diri dengan kata-kata tersebut, sehingga aku kembali dapat berdiri untuk meninggalkan semua kesediahan sepulangnya dari tempat ini.

Berjalan meninggalkan tempat itu aku semakin kuat untuk berbuat dan memberikan yang terbaik dalam hidup ku, untuk bekal ku, istriku, anak-anak ku dan orang yang yang ku cintai. Selama masih diberikan umur dan kesehatan akan berusaha agar dapat menjadi manusia yang jauh lebih baik, kerena pada hakitanya sekuat apapun kita berlari mengejar dunia, garis Finisnya adalah kemantian.



About my account
Period11 June to 11 July, 2024
Transfer to Vesting 169.03 Steem
Cash Out
126.68 Steem
ResultClub5050
CSI13.0 (0.00 % self, 77 upvotes, 65 accounts, last 7d)

BLOG1.png

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

TEAM 3
: Congratulations! This post has been voted through steemcurator05. We support quality posts and good comments.

C3TZR1g81UNaPs7vzNXHueW5ZM76DSHWEY7onmfLxcK2iQS7DDhuAKf29F7vpHfehVs7pHFahUnqLcwM2PB3MNEg4EjKX9tWcXbGwULVvcqMsuW3g1SbYPy.png

Curated by : @ngoenyi

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 58679.35
ETH 3155.04
USDT 1.00
SBD 2.44