Game Diary News, July 10, 2022 I Idul Adha Terakhir di Taiwan I Insights and Information 4th Edition
Idul adha tahun 2022 ini merupakan Idul adha yang ke-11 saya rayakan di Taiwan. Yah … sudah 10 kali Idul fitri dan Idul adha yang tidak bisa merayakan dengan keluarga tercinta di kampung halaman. Sejak 2011 saya berangkat ke Taiwan, baru dua kali saya mengunjungi Indonesia, itupun pada hari biasa. Sehingga pada perayaan hari lebaran bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia, selalu saya rayakan di perantaun.
Sedih dan rindu keluarga, sudah pasti saya rasakan. Di Taiwan, sebuah negara yang notabennenya muslim menjadi agama minoritas, pelaksanaan Idul adha tidaklah istimewa seperti perayaan di Indonesia. Di Taiwan tidak ada perayaan suara takbir menggema, ataupun pawai takbir keliling yang kerap dilaksanakan di kampung halaman.
Meskipun demikian, saya masih bersyukur karena dapat mengikuti sholat Idul adha pada Minggu, 10 Juli 2022, sekaligus menutup perayaan terakhir Idul adha di Taiwan. Karena Insya Allah, pada akhir November tahun ini saya akan kembali ke tanah air. Semoga Idul adha di tahun yang akan datang sudah dapat merayakan dengan keluarga di kampung halaman.
Pagi di hari Minggu, pukul 7 pagi saya meninggalkan rumah untuk menuju Taipei main stasion (TMS) untuk melaksanakan sholat Idul Adha. Jarak tempuh dari tempat kerjaku di Shilin menuju TMS ditempuh selama 1 jam. Dari rumah naik Bus, turun di shilin stasion, kemudian naik MRT menuju TMS. Sholat Idul Adha di laksanakan di halaman Travel, Plaza kota Taipei.
Pagi hari saat itu cuaca sedikit dingin karena hujan menyelimuti. Namun, tidak menyurutkan semangat kami, warga negara Indonesia (WNI) yang beragama muslim. Islam di Taiwan adalah agama yang secara perlahan dianut dan tumbuh sekitar 0,3 %. Terdapat sekitar 60.000 muslim di Taiwan, keberadaan warga negara Indonesia sangat mempengaruhi pertumbuhan umat Islam di Taiwan, dimana mayoritas WNI adalah muslim.
Peradapan tertua tentang Islam di Taiwan dituangkan dalam pembangunan Masjid Agung Taipei, atau yang juga disebut Taipe Grand Mosque, merupakan masjid tertua dan terbesar di Taiwan yang dibangun pada 1960, oleh seorang arsitek Taiwan yang Bernama Zhuocheng. Di Masjid ini Sholat Idul Adha dilakukan pada hari Sabtu, dan pada saat itu saya tidak mendapatkan libur. Sehingga tidak dapat keluarga, jadi memutuskan sholat pada hari Minggu.
Kami melakukan Sholat Idul Adha di ruangan terbuka, untuk mencegah terjadinya penularam COVID-19, jamaah diwajibkan memakai masker dan berwudhu dari rumah. Agar suasana tetap kondusifdalam melaksanakan Sholat Idul adha, Meskipun hujan tak menyurutkan semangat bagi kami, meskipun hujan angin dengan uadara sedikit dingin.
Setelah melakukan Sholat Idul adha, saya pergi ke Toko Indonesia “Dapur Nusantara Bakso Asli Malang” untuk menikmati sarapan. Menu Nusantara tetap menjadi pilihan untuk mengobati kerindungan pada suasana lebaran berasama keluarga. Karena bagi saya sendiri, menikmati menu Indonesia hanya dapat saya rasakan saat liburan. Karena di tempat kerja saya harus beradaptasi dengan makanan local, menu Chinese.
Sepiring Nasi Lengko, makanan khas dari Cirebon, Jawa Barat, Semangkuk sayur asem dan lalapan adalah menu pilihan saya untuk hari Itu. Ini cukup menggantikam daging kurban yang identic dengan perayaan Idul adha. Untuk kurban alhamdulilah tahun ini saya dan putra saya berkurban di rumah, kampung halaman, yang kami percayakan pada orang tua.
Di Toko Indonesia saya merasakan aura pulang kampung. Tempat ini dipenuhi orang-orang Indonesia serta diiringi suara Takbir yang berkumandang melalui music. Haru seketika, kami yang berada di peranataukan merasakan semua adalah saudara. Jika bertemu sesame WNI di sini, karena mengucapkan “Selamat Idul Adha” sembari menebar senyum dan bersalaman. Kami yang jauh dari saudara merasa senasib dan sepenanggungan.
Setelah menikmati sarapan, saya menuju aula Taipei Main Stasion, disini adalah tempat berkumpul sesame warga negara Indonesia. Sebelum masa pandemic, pada hari besar keagamaan Umat Islam seperti Idul adha, tempat ini akan menjadi lautan orang Indonesia. Namun, Karena setelah COVID-19 merajalela, pemerintah Taiwan, melarang pengunjung untuk berkumpul dan bergerombol di tempat ini.
Meskipun demikian, masih terlihat beberapa warga Indonesia duduk-duduk dan menikmati suasana di tempat ini. Beberapa orang nampak berselfie Bersama, karena mayoritas dari mereka bertemu hanya saat liburan. Sedangkan untuk pekerja perempuan di sector rumah tangga, mereka hanya mendapatkan libur satu kali sebulan, ataujuga bisa lebih lama dari itu. Sehingga, Moment bertemu adalah kebersamaan yang harus dirayan dan diabadikan dengan berfoto.
Sepulang dari melaksanakan Sholat Idul Adha, saya putuskan untuk singgah ke Caffe!n. Sebuah Caffee yang berada di dekat Shilin Stasion. Sebuah stasion terdekat dari tempat saya tinggal. Disini saya putuskan untuk menikmati sembari duduk sendiri, merenugi, menikmati suasana, dan selalu tetap bersyukur atas setiap keadaan yang dialami. Merayakan Idul adha seorang diri di negeri orang, tidak mengurangi nikmat atas anugerah yang Allah berikan.
Best Regarsd
@tipu curate
Determination of Club Status refers to the steemworld.org Web-based Application
@radjasalman
Terima ksih kak @radjadalman
Sudah memverifikasi postingan ini
Salam~
Sama-sama 🙏
Terima kasih telah berbagi cerita lebaran Idul Adha di tempat anda berada saat ini, sebuah pengalaman menarik yang kami dapat. saya pribadi merasa bersyukur Kak ettydiallova masih bisa merayakan Idul Adha walau tidak seindah di negeri sendiri, namun masih bisa melaksanakan sholat dan berkumpul dengan sesama muslim lainnya juga menjadi sesuatu keindahan dan kenikmatan yang masih Kak ettydiallova rasakan. salam terbaik untuk anda yang ada disana, pasti banyak cerita berikutnya yang akan anda bagikan kepada kami dari Taiwan dalam bentuk postingan lain mungkin, dan saya senang untuk membacanya.
Terima kasih atas apresiasi yang diberikan Kak @fantvwiki. Senang sekali dapat berbagi cerita perayaan Idul Adha di Taiwan, meski tidak bersama keluarga dan orang2 yang disayangi di kampung halaman.
Namun, kebersamaan tetap hangat sesama WNI di negeri orang. Salam sehat dan sukses selalu kak:)