10% Reward sharing to @hot.news

Assalamualaikum

Hallo…Apa kabar Steemian’s Hot News, Senang sekali berada di komunitas yang satu ini. Mohon izinnya untuk bergabung disini, saya @dederanggayoni sebenarnya sudah lama ingin bergabung dan sudah sering membaca beberapa postingan yang cukup menarik dikomunitas ini. Saya telah diundang oleh @sailawana untuk mengikuti kontes yang bertemakan tentang puisi. Akhirnya hari ini saya mencoba berpartisipasi untuk mengikuti kontes yang diinisiasi oleh @fantvwiki.

Dimasa lampau saya senang membaca dan menulis puisi dan ada beberapa puisi yang saya tulis sendiri. Puisi saya ketika itu sering ditampilkan di mading sekolah saya dan yang lainnya hanya menjadi koleksi di Diary saya saja yang masih tersimpan hingga saat ini. Baiklah saya akan Mencoba mempersembahkan puisi sederhana saya yang berjudul “Ayah”

“AYAH”

Senyummu mengalir indah di atma ku
Tawamu ceriakan kehidupan buanaku
Gurauanmu membuat lara ku menguap lenyap entah kemana
Suaramu bagai denting piano merdu dan halus
Usapan jemarimu begitu lembut di ubun kepalaku
Engkau yang mampu redakan rinai di mataku
Damamu abadi untukku

Hei…tahukah wahai kalian
Sosok bersahaja itu adalah ayahku
Ya dialah ayahku
Ayah…
Dia ayahku…
Oh…ayahku

Kutermangu terpaku tertunduk terkulai
Kala menyaksikan senyuman terakhirmu
Tangisanku pecah mengerang mencakar
Kubawa berlari kemana nestapaku kini

Diantara keputusasaan kugapai jemarimu
Namun dingin dan kaku yang kudapat
Ingin kudengar suaramu menenangkan jeritanku
Namun gugur harapanku bersama airmata yang tak terbendung

Bangunlah untukku ayah
Sekali lagi saja
Namun tubuhmu kini
Tanpa geming tanpa suara

Seketika tubuhku bergetar menggigil
Hinggap rasa yang begitu asing
Lalu hitam gelap dan buta

Didalam kegelapan aku memandang
dari dian yang tak kunjung padam
Bayangan kupu-kupu meliuk gemulai
Seirama arah angin
Melewati kuncup bunga yang belum mekar
Di taman yang begitu dahayu

Samar samar diantara temaram
Mataku menangkap sesosok bayangan
Melambai lambai ke arahku
Senyum dan sorot mata teduhmu
Meminta akan tabahku
Atas untaian doaku yang menyertainya
Untuk menghadapNYA
Ku berlari menggapai bayangmu
Namun bayanganmu menjauh menghilang

Ku berlari diatas awan nan pekat
Menggapai bayangmu yang memudar
Namun kuterjatuh dan tersentak
Kembali ke kesadaranku

Nyata kau telah pergi
Bukan sesaat tapi tuk selamanya
Tuhan benarkah aku sendiri kini
Gemuruh batienku teriakkan kepiluanku

Ayah…
Rahsa kalbuku terdayuh teramat sangat
Ayah…
Isak tangis tak mengerti tuk berhenti
Ayah…
Masih ingin kunikmati sarayu didampingi
Ayah…
Harsaku adalah bersamamu
Ayah ohhh ayah
Akhirnya harus kuucapkan selamat jalan
Dari lidahku yang teramat kelu
Ayah oh ayahku

Kini engkau telah bahagia dan tenang
disisi Sang Penciptamu
Surga milikmu ayah

Demikianlah bait demi bait puisi jadulku yang amat sederhana ini. Puisi yang tertuang dikala ayahku telah tiada. Aku juga ingin mengundang steemian’sku @pencintabunga20 @fitriafifa dan @khairunnisak17 untuk berpartisipasi dan meramaikan kontes ini. Terimakasih untuk sahabat yang telah mampir dipostinganku ini, salam hangat dan sampai jumpa.

Spesial Mention :
@hot.news
@heriadi
@radjasalman
@fantvwiki
@alee75
@ubongudofot