Kami sekeluarga mengucapkan selama Iduladha 1443 H. Mohon maaf lahir dan batin.

---

During Eid several times we missed it in Lhokseumawe and this time we wanted to make a change. In previous years, we only returned to Bireuen after praying in Lhokseumawe. This time, on the anniversary of Eid al-Adha 1443 H, we returned home on July 9, 2022.

Some Muslims have already celebrated Eid al-Adha on July 9, 2022. Oh yes, I intentionally wrote "Iduladha" instead of "Eid al-Adha" as it is commonly written. Referring to the Big Indonesian Dictionary or KBBI, the correct writing is "Iduladha". Several major mass media in Indonesia, such as Kompas and Tempo, continue to write Eid al-Adha. I am also getting used to writing Eid al-Adha and there is always someone who blames me even though it is in accordance with the KBBI.

We as a family followed the government scheduled to celebrate the first Eid on July 10, 2022. On July 9, we were still in Lhokseumawe because my wife cooked long and distributed it to neighbors and friends. So, in the afternoon, you can just walk to Bireuen.

---

Kami bersama umi.

---

In the morning I went to the embroidery shop on Jalan Pase, Lhokseumawe, to embroider the Malikussaleh University logo. Last night I visited there, but it was closed. So, this morning I tried to get there faster and Alhamdulillah it's still open. However, I had to wait a week for a really trivial job. "Our workers only came in three days after Eid," said the women there.

I agreed. After that, go directly to the Premium Coffee Station on Jalan Darussalam. As usual, I ordered two avocado coffees for myself and the kids.

We left for Bireuen after the Dhuhur prayer. Previously, he had stopped at Blang Pulo Village to see cows handed over from Malikussaleh University to local residents. The Chancellor himself handed it over and this is a routine activity for every Eid.

The road to Bireuen is very congested, maybe like us, many people return home to celebrate Eid with their families. So crowded, we spent almost two hours on the road.

Arriving at Bireuen, we took a photo together in the salmon color uniform that my wife chose. This is a request from children who want to make uniforms and take pictures together. We should have taken pictures in the studio to make it more quality. However, he did not have time to go to the studio and finally asked his nephew to take pictures using a gadget.

I also use that photo for a flyer on the Eid al-Adha congratulations twibbon. It reminded me that the community on Steemit should also make a similar twibbon to be used by Steemian who celebrates Eid. Maybe next year or some other time. Hopefully.[]

---

Mengunjungi toko bordir di Jalan Pase, Lhokseumawe.

---

Station Coffee Premium di Jalan Darsa tetap buka seperti biasa.

---

---

News Diary Game 09 Juli 2022: Merayakan Iduladha 1443 H di Bireuen | Insights and Information 4th Edition |

Selama beberapa kali Iduladha, kami melewatkannya di Lhokseumawe dan kali ini kami ingin membuat perubahan. Tahun-tahun sebelumnya, kami baru pulang ke Bireuen setelah salat di Lhokseumawe. Kali ini, pada peringatan Iduladha 1443 H, kami pulang tanggal 9 Juli 2022.

Sebagian umat Muslim sudah ada yang merayakan Iduladha pada 9 Juli 2022. Oh ya, saya sengaja menulis “Iduladha” dan bukannya “Idul Adha” seperti yang jamak ditulis. Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, penulisan yang benar adalah “Iduladha”. Beberapa media massa besar di Indonesia seperti Kompas dan Tempo, tetap menulis Idul Adha. Saya pun sedang membiasakan diri menulis Iduladha dan selalu ada yang menyalahkan meski pun sudah sesuai KBBI.

Kami sekeluarga mengikuti jadwal pemerintah untuk merayakan Iduladha pertama pada 10 Juli 2022. Pada 9 Juli, kami masih berada di Lhokseumawe karena istri memasak lontong dan membagikannya kepada tetangga dan kawan. Jadi, sore hari baru bisa jalan ke Bireuen.

Paginya saya mendatangi tukang bordir di Jalan Pase, Lhokseumawe, untuk membordir logo Universitas Malikussaleh. Semalam saya sudah berkunjung ke sana, tetapi sudah tutup. Jadi, pagi ini saya usahakan lebih cepat jalan ke sana dan Alhamdulillah masih buka. Namun, saya harus menunggu seminggu untuk pekerjaan yang sebenarnya sangat sepele. “Pekerja kami baru masuk tiga hari setelah lebaran,” kata ibu-ibu di sana.

Saya menyanggupi. Setelah itu langsung ke Station Coffee Premium di Jalan Darussalam. Seperti biasa, saya memesan dua avocado coffee buat saya sendiri dan anak-anak.

Kami berangkat ke Bireuen setelah salat Dhuhur. Sebelumnya sempat singgah di Desa Blang Pulo melihat penyerahan sapi dari Universitas Malikussaleh kepada warga sekitar. Pak Rektor sendiri yang menyerahkannya dan ini merupakan kegiatan rutin setiap Iduladha.

---

Perjalanan menuju Bireuen padat di beberapa tempat.

---

Jalanan menuju Bireuen sangat padat, mungkin seperti kami, banyak orang yang pulang kampung merayakan Iduladha bersama keluarga. Saking padatnya, kami menghabiskan waktu hampir dua jam di jalan.

Sampai di Bireuen, kami berfoto bersama dengan seragam warna salem yang dipilih istri saya. Ini merupakan permintaan anak-anak yang ingin membuat baju seragam dan berfoto bersama. Harusnya kami berfoto di studio agar lebih berkualitas. Namun, tidak sempat ke studio dan akhirnya minta keponakan memotret dengan menggunakan gadget.

Foto itu juga saya gunakan untuk flyer di twibbon ucapan selamat Iduladha. Saya jadi teringat, harusnya komunitas di Steemit juga membuat twibbon serupa untuk digunakan para Steemian yang merayakan Iduladha. Mungkin tahun depan atau di momen yang lain. Semoga.[]

---

Rektor Universitas Malikussaleh menyerahkan sapi kurban untuk warga Blang Pulo, Lhokseumawe.

---

Berfoto bersama untuk pelengkap flyer ucapan selamat Iduladha.