Dua mahasiswa menjadi narasumber dalam talk show Pro 2 RRI Lhokseumawe.

---

Studio Pro 2 RRI Lhokseumawe presented two outstanding speakers from Malikussaleh University in the "Cheerful Afternoon" talk session with the theme "Choosing Leader Characters for Millennials", Monday (29/05/2023).

The two students are Maurina Farah Diva (North Aceh tourism ambassador) and Viona Bella Rosalina (Book Author) who are guided by Aldo Numero as the host. During the discussion, Aldo asked about the beginnings of each field that Maurina and Viona were engaged in.

As a Tourism Ambassador, Maurina said that she had entered the world of tourism starting in 2017 with the condition that she did not know what a Tourism Ambassador was.

"At first I just went with it. Ordered to go to school. So, when the SMK was supported by the teacher. It turns out that the personal branding from there is not bad either, because the center of the economy is in tourism," explained Maurina.

Meanwhile, Viona also said that she started writing when she was in junior high school and started actively participating in competitions and other activities since high school.

“Just like Maurina, Viona also gets support from the school. The teachers are always told to take part in this, whether it's a competition, training, workshop, or something else. From there, I also started to have a passion for writing books,” said Viona.

In addition, Aldo also asked what kind of leader the two wanted. Viona herself said that she wanted a leader who had a democratic and anti-criticism attitude.

"As Millennials, we have a passionate attitude to express aspirations and opinions, so we need a leader who is anti-criticism to accept all input or suggestions from anyone, so we can find out and fix what is lacking."

Meanwhile, Maurina wants a flexible leader. This means that a flexible leader can certainly solve problems according to their field and is familiar with any conditions. "We feel too sorry for the Indonesian state if it is taken over by an irresponsible leader," explained Maurina.

Apart from that, both of them also hope that the elected leader will be a leader who is close to the community, does not discriminate between opinions, is flexible, and knows the potential of the region in order to develop the quality of the area.

"Your enthusiasm as the millennial generation is to bring change because this country really needs millennials," said Aldo ending the Ceria Afternoon event at RRI Lhokseumawe.[]

---

---

Karakter Pemimpin di Mata Generasi Milenial: Gelar Wicara RRI Pro 2

Studio Pro 2 RRI Lhokseumawe menghadirkan dua narasumber berprestasi dari Universitas Malikussaleh pada sesi bincang-bincang "Sore Ceria" dengan mengusung tema "Memilih Karakter Pemimpin Bagi Milenial", Senin (29/05/2023).

Dua mahasiswa tersebut adalah Maurina Farah Diva (duta pariwisata Aceh Utara) dan Viona Bella Rosalina (Penulis Buku) yang dipandu oleh Aldo Numero sebagai host-nya. Dalam pembahasan tersebut, Aldo bertanya terkait awal mula pada masing-masing bidang yang ditekuni oleh Maurina dan Viona.

Sebagai Duta Pariwisata, Maurina mengatakan bahwa dirinya telah terjun ke dunia pariwisata mulai dari tahun 2017 dengan kondisi tidak mengetahui apa itu Duta Pariwisata.

“Awalnya ikut-ikut aja. Disuruh ikut sama sekolah. Jadi, waktu SMK itu di-support sama guru. Ternyata personal branding dari situ lumayan juga, soalnya pusat ekonomi itu kan ada di pariwisata,” jelas Maurina.

Sementara itu, Viona juga mengatakan bahwa dirinya mulai menulis sejak duduk di bangku SMP dan mulai aktif mengikuti lomba dan kegiatan lainnya sejak SMA.

“Sama seperti Maurina, Viona juga dapet support dari sekolah. Sama guru selalu disuruh ikut ini itu baik itu lomba, pelatihan, lokakarya, atau yang lain. Dari situ juga mulai ada semangat nulis buku,” ungkap Viona.

Di samping itu, Aldo juga bertanya mengenai kriteria pemimpin seperti apa yang diinginkan keduanya. Viona sendiri mengatakan bahwa dirinya menginginkan sosok pemimpin yang mempunyai sikap yang demokratis dan anti kritik.

“Sebagai Milenial, kan kita punya sikap menggebu-gebu untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat, maka diperlukan sikap pemimpin yang anti kritik untuk menerima semua masukan atau saran dari siapa pun, sehingga dapat mengetahui dan membenahi apa yang kurang.”

Sedangkan Maurina menginginkan sosok pemimpin yang fleksibel. Artinya, pemimpin yang fleksibel itu tentunya dapat mengatasi masalah sesuai bidangnya dan sudah paham dengan kondisi apa pun. "Kita terlalu kasian dengan negara Indonesia jika diambilalih oleh pemimpin yang tidak bertanggung jawab, " jelas Maurina.

Di samping itu, keduanya juga berharap bahwa pemimpin yang terpilih nantinya adalah pemimpin yang dekat dengan masyarakat, tidak memilah pendapat, fleksibel, dan mengetahui potensi daerah agar dapat mengembangkan kualitas daerahnya tersebut.

"Semangat kalian sebagai generasi milenial untuk membawa perubahan, karena negara ini sangat membutuhkan milenial, " ujar Aldo mengakhiri acara Sore Ceria di RRI Lhokseumawe.[]

---

---