Religious Visit | Enjoy the trip by enjoying the typical culinary.

---

Hello... traveling lover friends, I hope everyone is healthy.

This is my second post in this community. in a previous post I received a notification to fulfill several community requirements, including #club5050, self-verification in this community and not collaborating with third parties. After approximately 1 month, the 3 conditions above have been met, I verified myself on December 4, 2021, and reposted yesterday in the comments of the post.

Ok, now going to my travel story. Yesterday (15 Dec 2021), I gave the title of this trip a religious journey, according to the purpose of the trip, namely to visit @jamilfian's house who was grieving because his father-in-law passed away.
I and some friends from Lhokseumawe City with the aim of traveling to Musa Village, Pidie Jaya Regency, will cover the distance for 2-3 hours (via land). We use private cars so that the trip is not boring. This is not a tourist trip, but it can still be made beautiful and enjoyed.

On the way, as a steemian, I certainly take advantage of all the moments to post. As the car continued to drive, I captured some unique sky scenery moments, this is one of the images I managed to capture.

For your information, if you visit Aceh, you already have many options to enjoy the trip, there are quite a lot of tourist options, especially culinary tours. So today we stopped at the village of Cot Batee Geulungku (cot bate Geulungku - village or maybe the popular name for this area), the typical choice here is the green roasted glutinous rice, which is made from roasted glutinous rice and with a certain recipe so that the result, glutinous rice becomes green, while the flagship drink is young coconut water.

In Aceh Province, visiting the homes of relatives who have been affected by a disaster (family dies), has become a tradition (local wisdom), this visit is similar to a religious visit, where usually this visit is in groups, offering prayers and encouraging the bereaved family.

To complete the beauty of the trip, the Bireun area has grown a culinary tourism location, namely its location right behind the Bireun Regent's office, through a new road beside the rice fields. In this location there are many choices of snacks, the atmosphere is also very pleasant with the breeze from the rice fields. The cafe design is also very artistic with various forms. There is also a good view and boot photo and the most important thing is that the price is also affordable.

Now for steemian friends, if you have the opportunity to visit Aceh-Indonesia, I recommend trying culinary tourism at the locations I have mentioned in this post.

Thus the post this time, may be pleasing and useful.

Indonesian

Haloo… sahabat pencinta travelling, semoga semua sehat.

Ini adalah postingan kedua saya dikomunitas ini. pada postingan sebelumnya saya mendapat pemberitahuan untuk memenuhi beberapa persyaratan komunitas, diantaranya #club5050, verifikasi diri dikomunitaas ini dan tidak bekerjasama dengan pihak ketiga. Setelah lebih kurang 1 bulan, ke-3 syarat diatas sudah terpenuhi, saya sudah memverifikasi diri pada tanggal 4 Desember 2021, dan telah posting ulang kemarin pada komentar postingan.

Baik, sekarang masuk ke kisah perjalanan saya Kemarin (15 Des 2021), saya member judul perjalanan ini adalah perjalanan religy, sesuai dengan tujuan perjalanan yaitu untuk melayat kerumah @jamilfian yang sedang berduka karena mertuanya meninggal dunia.

Saya bersama beberapa teman dari Kota Lhokseumawe dengan tujuan perjalanan ke Desa Musa, Kabupaten Pidie Jaya, akan menumpuh jarak selama 2–3 jam (via darat). Kami Menggunakan mobil pribadi agar perjalanan tidak membosankan. Ini memang bukan perjalanan wisata, tetapi tetap dapat dibuat indah dan dinikmati.

Dalam perjalanan, sebagai steemian saya tentu sedapatnya memanfaatkan semua moment untuk menjadi postingan. Sambil mobil terus melaju, saya mengabadikan beberapa momen pemandangan langit yang unik, ini adalah salah satu gambar yang berhasil saya rekam.

Sekedar informasi, jika berkunjung ke Aceh, kalian sudah memiliki banyak pilihan untuk menikmati perjalanan, tersedia cukup banyak pilihan wisata, khususnya wisata kuliner. Nah kami hari ini singgah di desa Cot Batee Geulungku (cot bate Geulungku - desa atau mungkin sebutan popular untuk wilayah ini), pilihan khas disini adalah pulut bakar hijau, yang terbuat dari beras ketan yang dipanggang dan dengan resep tertentu sehingga hasilnya, beras ketan menjadi berwarna hijau, sedangkan untuk minuman andalannya adalah air kelapa-muda.

Di Provinsi Aceh, melayat kerumah kerabat yang tertimpa musibah (family meninggal dunia), adalah sudah menjadi tradisi (local wisdem), kunjungan ini mirip kunjungan relegi, dimana biasanya kunjungan ini berkelompok, menyampaikan doa-doa dan menyemangati keluarga yang musibah.

Untuk kelengkapan keindahan perjalanan, dikawasan Bireun telah tumbuh satu lokasi wisatu kuliner, yaitu lokasinya persis dibelakang kantor Bupati Bireun, melalui jalan baru dipinggir persawahan. Dilokasi ini tersedia banyak pilihan jajanan, suasananya juga sangat menyenangkan dengan tiupan sepoi-sepoi angin sawah. Desain kafeenya juga sangat artistic dengan bebagai bentuk. Tersedia juga view dan boot photo yang bagus dan yang paling penting adalah harganya juga terjangkau.

Nah bagi teman-teman steemian, jika berkesempatan berkunjung ke Aceh-Indonesia, saya merekomendasikan untuk mencoba wisata kuliner pada lokasi-lokasi yang telah saya sebutkan dalam postingan ini.

Demikian postingan kali ini, semoga berkenan dan bermanfaat.

That's today's post, hope it's fun.