Fiksi - Diva & Dion (1/6): Perjalanan Sepasang Kekasih

^{Source: Pexels}

---

Diva dan Dion akan makan malam bersama di sebuah rumah makan untuk merayakan anniversary hubungan mereka. Masing masing telah membawa kado yang diikat pita untuk saling ditukarkan. Terlihat rapi, dan juga indah. Mereka sama-sama penasaran dengan hadiah apa yang mereka peroleh, dan bagaimana respon pasangannya saat mendapat hadiah. Namun tukar kado baru akan mereka lakukan setelah sampai di tujuan.

Dion sudah tampil dengan mempesona. Terlihat rapi dengan pakaian berwarna gelap yang dia kenakan. Begitu pula Diva yang tak kalah cantik. Gaun yang dia gunakan sudah siapkan khusus untuk pertemuan hari ini. Rasa bahagia terukir dari ekspresi wajah mereka.

Namun suatu hal yang tak terduga terjadi. Sebuah motor dengan kecepatan yang sangat tinggi hampir menabrak tubuh Diva. Padahal mereka berdiri di pinggir jalan. Tapi motor itu terlihat dengan sengaja keluar jalur dan menjadikan Diva sasaran. Tidak salah lagi

Untung saja Dion segera menarik tubuh pasangannya, meski kado dan gunting yang mereka bawa sempat terjatuh. Tapi Diva tidak terluka. Suara motor orang asing itu cukup keras dan membuat Dion menyadari ketidakberesan di detik-detik krusial.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Dion memastikannya kekasihnya yang syok.

Diva marah-marah pada pengendara yang hampir menabraknya meski lelaki itu telah berkendara sangat jauh. Dengan penuh emosi, Diva meneriakinya dengan sumpah serapah. Semua kata-kata kotor yang ada di pikirannya keluar karena sangat marah. Dia tidak terima dengan pengendara motor tolol yang tidak tahu pembagian jalan antara kendaraan dan pejalan kaki.

Dion tak kalah marah. Dia memperhatikan ciri-ciri pengendara ngawur itu dengan tatapan tajam. Namun melihat pengendara itu sudah terlalu jauh dan tidak mungkin mendengarkan bisa teriakannya, Dion memilih untuk menenangkan Diva yang ada di sampingnya. Dia tidak ingin perempuan yang dia cintai terluka.

Hanya lima langkah berjalan setelah kejadian tadi. Tiba-tiba Diva menunjukkan kekesalannya lagi. Dia memukul-mukul Dion dengan tangannya yang lemah sambil mengucap kata-kata sebal.

"Kenapa lagi? Kenapa sayang ...? Kamu baik-baik saja kan?"

"Ternyata ada mantanku di kafe sebelah melihat kejadian tadi. Dia tertawa-tawa melihatku bernasib sial," kata Diva lirih sambil memeluk Dion, menenggelamkan wajahnya ke tubuh pasangannya agar tidak terlihat.

Dion menenangkan mengelus-elus rambut Diva. Sambil melihat laki-laki yang dimaksud itu. "Tidak apa-apa. Sudah. Tidak perlu dipikirkan," ucap Dion menenangkan.

Mereka naik ke motor dan meninggalkan tempat itu. Segera menuju rumah makan tempat untuk merayakan hubungan mereka yang spesial bernama Romantic Food. Sebuah rumah makan yang biasa digunakan untuk makan malam orang-orang dengan pasangan mereka.

Hanya saja sial. Gelagat mencurigakan dari orang yang tidak mereka kenal terlihat di mata Dion. Seorang lelaki dengan kacamata hitam dan juga jaket tebal yang menutupi tubuhnya terlihat menaiki motor dengan gaya mencurigakan. Orang itu mendekati gerakan motor yang dinaiki Dion dan Diva. Sangat dekat. Sebelum akhirnya Dion memainkan kecepatan motornya karena menemui ketidakberesan.

Hal aneh terjadi. Sangat terlihat jelas bahwa orang asing itu ingin melakukan sesuatu karena dia berusaha mengimbangi kecepatan motor Dion.

Kali ini tidak hanya Dion yang curiga. Pun Diva juga mulai merasa ada yang tidak beres.

Mereka sama-sama mengendarai sepeda motor. Kaki lelaki asing itu tiba-tiba mendorong dengan keras motor Dion saat berada di dekatnya. Membuat tubuh Dion dan Diva tidak seimbang di atas motor dalam kecepatan yang cukup membuat mereka ke rumah sakit apabila terjatuh.

Tapi Dion berhasil mengembalikan keseimbangan. Dia sejak awal curiga. Sehingga dia telah bersiap-siap apabila ada hal tak terduga terjadi. Apalagi instingnya sebagai petarung bela diri sangat tajam pada orang yang berusaha mencari gara-gara.

Lelaki asing itu berusaha mendekat lagi dan merobohkan motor Dion dengan tendangannya yang keras. Namun kali ini Dion melawan. Mereka berdua saling beradu kaki untuk menjatuhkan motor musuh.

Dion yang khawatir dengan keadaan Diva langsung melesat jauh ke depan ketika mendapat kesempatan kabur. Dia tidak ingin Diva kenapa-kenapa. Apalagi di momen mereka yang sangat istimewa ini.

---

^{Source: Pexels}

---

Mereka sadar sedang diincar oleh orang misterius. Tidak mungkin kejahatan terjadi dua kali dalam waktu yang sangat singkat jika tidak ada dalang di baliknya.

Tapi Dion dan Diva sudah menyiapkan banyak hal untuk perayaan anniversary. Mereka ragu apakah melanjutkan rencana perayaan atau pulang sedangkan meja sudah dipesan.

Setelah memikirkan banyak hal dan cukup lama akhirnya diputuskan bahwa mereka akan melanjutkan rencana. Sudah hampir dari setengah jalan untuk sampai Romantic Food.

Dion bisa bela diri. Kemungkinan mereka aman apalagi daerah rumah makan tujuan mereka adalah tempat yang cukup ramai, pikirnya sambil meyakinkan Diva.

Mereka juga tidak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan kegiatannya. Hanya makan malam dan saling bertukar kado saja.

---

Di tengah-tengah perjalanan, tiga orang berada di tengah jalan raya untuk mengatur lalu lintas yang sepi. Jalanan yang dilewati Diva dan Dion sedang mengalami perbaikan. Membuat kendaraan Dion harus mengurangi kecepatannya.

Saat Kecepatan Dion melambat, petugas di tengah jalan itu mendorong motor Dion hingga kehilangan keseimbangan. Lalu saat Dion menahan motor yang hampir roboh dengan kakinya, beberapa petugas lain menghajar Dion dari belakang. Bahkan ada yang langsung menutup mata Dion dengan karung agar dia tidak bisa melihat.

Dion dikalahkan musuh yang pura-pura menjadi petugas jalanan.

Dion berusaha melawan. Namun dia tidak bisa melihat dengan baik. Sedangkan Diva tidak mahir berkelahi meski dia berusaha membantu.

Penjahat itu berhasil Memasukkan Dion ke dalam mobil yang terparkir dengan paksa. Meski Dion jago beladiri, keadaan sedang tidak berpihak padanya. Dia dikepung banyak orang dan bahkan melupakan Diva yang ada di sana, saking kesulitannya memasukkan melepaskan diri dari penjahat itu.

Diva hanya bisa ketakutan tidak tega melihat Dion dihajar orang yang tidak dia kenali. Dia berusaha membantu, tapi dia tidak punya tenaga.

Selesai urusan Dion dan memasukkannya ke mobil. Tiga orang asing itu berpaling untuk menangkap Diva. Dua orang tetap memegangi Dion dan satu orang berusaha menangkap Diva.

Tangan perempuan itu ditarik-tarik. Begitu pula tubuhnya saat dia berusaha keras menolak paksaan itu. Meski gerakan penolakannya tidak begitu berarti. Penjahat itu juga berusaha memukul Diva. Satu pukulan keras mengarah ke wajah Diva.

Saat kejadian itu berlangsung. Sebuah mobil terlihat sedang melintas. Sontak Diva berteriak minta tolong dan membuat mobil itu berhenti.

Musuh mereka yang panik setelah ada mobil datang akhirnya langsung kalang kabut. Mereka meninggalkan lokasi tanpa sempat menangkap Diva. Mereka tidak sempat menculik Diva meski keadaannya sudah cukup kalah.

Tapi Diva tidak mungkin meninggalkan kekasihnya dibawa mereka.

Dengan cepat Diva mengejar mobil yang membawa Dion. Tidak ada waktu untuk merasakan sakit akibat dipukul. Diva terlalu panik dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia takut kehilangan Dion, lelaki yang telah mencintainya apa adanya.

^{Source: Pexels}

---