Maryam Rahil Nusaibah, 3 Perempuan Hidup Bersama 6 Nabi
“Sebaik-baik wanita di alam semesta ada empat, yaitu Asiyah istri Fir’aun, Maryam putri Imran, Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad.” (HR Bukhari & Muslim)
Maryam مريم
Dari hadits di atas dengan jelas menerangkan bahwa wanita terbaik sepanjang masa itu ada empat. Maryam binti Imran merupakan salah satu dari empat tersebut. Wanita suci yang disebut sebanyak 34 kali dalam Alqura-an ini merupakan hidup bersamaan dengan tiga nabi pilihan.
Maryam hidup di zaman nabi ‘Isa ‘Alaihissalam. Isa tak lain adalah anaknya yang lahir tanpa ayah, melainkan melalui ruh yang ditiup oleh Malaikat kepadanya.
Maryam juga hidup semasa dengan nabi Zakariya ‘Alaihissalam. Setelah Maryam lahir, ibunya Hannah binti Faqudza mengantarkannya ke Baitul Maqdis untuk berkhidmat di sana sesuai nazar bersama suaminya Imran ketika masih hidup. Namun, penjaga di sana berebut untuk mengasuh Maryam.
Setelah dilakukan undian melalui anak panah yang dihanyutkan ke dalam sungai, maka nabi Zakariya menang dan akhirnya Beliau berhak mengasuhnya hingga dewasa. Bahkan, istri Zakariya bernama Isya binti Faqudza dan istri Imran masih satu saudara.
Kemudian Maryam hidup di zaman nabi Yahya ‘Alaihissalam. Setelah nabi Zakariya menikah Isya lama hidup tidak memiliki keturunan sampai usia 120 tahun dan istrinya 98 tahun. Setelah berdoa di mihrabnya Maryam, Allah Subhana Wata’ala mengaruniai seorang putra bernama Yahya. Saat Yahya lahir juga, Isa putra Maryam telah berusia enam bulan.
Rahil رحيل
Rahil hidup di zaman nabi Ya’qub ‘Alaihissalam. Rahil merupakan anak perempuan dari Laban bin Batuil. Laban sendiri saudara dari Ishaq ‘Alaihissalam (ayah Ya’qub). Rahil memiliki kakak bernama Layya. Kedua bersaudari ini kemudian dinikahkan oleh Laban untuk Ya’qub secara tidak bersamaan.
Rahil hidup semasa dengan nabi Yusuf ‘Alaihissalam. Dari pernikahan dengan nabi Ya’qub, Rahil melahirkan seorang nabi tampan bernama Yusuf ‘Alaihisalam dan saudaranya bernama Bunyamin.
Nusaibah نسيبة
Nusaibah binti Ka’ab Radhiyallahu Anha adalah shahabiyat dari nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Nusaibah dan Asma binti Amru, adalah dua perempuan di antara 73 laki-laki penduduk Anshar atau Yatsrib (Madinah) termasuk suami pertamanya Zaid bin Ashim yang berbaiat kepada Nabi. Janji setia ini terlaksana di Bukit Aqabah (Makkah) atau Baiat Aqabah kedua pada tahun ke-13 kenabian.
Setelah memeluk Islam, sang mujahidah ini perlahan berubah menjadi perempuan tangguh dan menjadi benteng Rasulullah dalam beberapa peperangan. Nusaibah ikut dalam peperangan Uhud, pertempuran Hunain dan pertempuran Yamamah serta ikut terlibat dalam perjanjian Hudaibiyah. Bahkan akhir hayatnya, Nusaibah syahid di medan perang membela Islam bersama Rasulullah.
Karena hidup di zaman penghujung atau penutup segala nabi dan rasul, Nusaibah hanya semasa dengan nabi mulia, Muhammad Saw.
Dari sosok tiga figur di atas yaitu Maryam, Rahil, dan Nusaibah, maka terserap dalam harapan kami untuk menamai buah hati yang baru lahir 60 hari yang lalu. Tepatnya pada 3 Shafar 1444 H bertepatan 31 Agustus 2022, sekira pukul 01.30 WIB dini hari.
Nama Maryam Rahil Nusaibah tertancam di akhir pilihan kami, setelah beberapa pilihan lainnya di belakang Maryam yang sempat kami diskusi bersama Bundanya usai lahiran. Di antaranya ada nama Maryam Fathimah Zahra dan Maryam Salsabila.
Bahkan jauh sebelum lahir, kami menyukai nama Mu’adzah Al-Adawiyah, sosok ‘abid di kalangan tabi’in dan sempat bertemu Sayidah Aisyah dan Saidina Ali Bin Abi Thalib. Lalu ada versi Bundanya, Zahrana Az-Zahwa.
Dari pemberian nama ini, harapan kami selaku orangtua agar ananda yang kedua ini nanti menjadi perempuan terpelihara dari rakusnya dunia ini, perempuan yang teguh membela agama Allah, dan perempuan yang bermanfaat bagi ummat. Amin ya Rabbal 'alamin.