PARA PENULIS SEHARUSNYA PUNYA TANGGUNGJAWAB MORAL YANG TINGGI UNTUK BANGSANYA.

Hallo steemian yang berkumpul di komunitas Motivation Story.
Salam kenal,
Aku vandols selaku penyair di dunia nyata juga maya. Sebagai warga steemit yang bermain dengan kemampuan tulis-menulis, kali ini saya ingin berbagi sedikit motivasi dari wawancara Pramoedya Ananta Toer, membaca kliping wawancara ini sangat mengasah nurani-ku sebagai penyair tentunya, kurasa juga akan mengasah nurani dan memotivasi teman-teman sekalian yang tergabung dalam komunitas Motivation Story ini.

SELAMAT MEMBACA.

BAGAIMANA BUNG PRAM MEMUTUSKAN UNTUK MENEKUNI BIDANG PENULISAN ?

Saya menulis karena saya seorang penulis. Saya ini sejak kecil orang yang sangat minder dan tidak berani ngomong, apalagi jika saya tersinggung dihina, saya tidak berani membalasnya. Sampai sekarang, menulis itu merupakan bentuk perlawanan saya. Cara saya untuk melawan.
Pramoedya Ananta Toer
“Bincang-bincang dengan Pram”
On/Off, edisi No. 11/2003 Pram Dalam Kliping
(Menara Api, 2020)

APA YANG MENDORONG PROSES KREATIF TERSEBUT (MENULIS) ?

Didorong oleh keberanian untuk menulis. Dan kita harus tahu, kalau kita menulis maka tulisan kita akan dibaca oleh orang, akan menimbulkan reaksi. Itu saya tahu. Dan reaksi itu ada yang baik dan ada yang buruk, ada yang benar dan ada yang salah. Itu hak publik. Saya tidak akan mencampuri pendapat publik.
Pramoedya Ananta Toer
“Bincang-bincang dengan Pram”
On/Off, edisi No. 11/2003 Pram Dalam Kliping
(Menara Api, 2020)

BAGAIMANA ANDA MEMANDANG PENGARUH KONDISI SOSIAL TERHADAP PROSES KREATIF PENULIS ?

Penulis kan hidup di tengah-tengah masyarakatnya. Masyarakat memberi materi-materi kepada penulis. Dan penulis yang berhasil, diharap memberikan pengaruhnya pada kondisi dan kehidupan sosial. Itu hubungan timbal balik. Jadi kalau ada pengarang yang hanya berdasarkan fantasi, itu namanya “setengah gila”...
Pramoedya Ananta Toer
“Bincang-bincang dengan Pram”
On/Off, edisi No. 11/2003 Pram Dalam Kliping
(Menara Api, 2020)

APA PESAN ANDA KEPADA PENULIS MUDA SAAT INI ?

Ya itu tadi... menyadari bahwa setiap pengarang mempunyai tugas nasional. Tugas nasional itu artinya punya perhatian pada tanah airnya, pada bangsanya, pada dunia. Bukan fantasi sendiri saja. Bukan imajinasi doang.
Pramoedya Ananta Toer
“Bincang-bincang dengan Pram”
On/Off, edisi No. 11/2003 Pram Dalam Kliping
(Menara Api, 2020)