Beasiswa Aceh Dikuasai Bandit

in STEEM Literacy3 years ago

Ada perubahan narasi tentang bantuan biaya pendidikan yang bersumber dari pemerintah dan swasta. Klasifikasinya sudah sangat jelas. Beasiswa dan bantuan dana pendidikan. Dua-duanya bantuan. Tapi maknanya bisa berbeda.

Beasiswa diperuntukkan kepada siapa saja yang berprestasi. Tidak peduli dia kaya atau miskin. bantuan Diberikan sebagai apresiasi, dengan harapan di masa mendatang, dia berhasil dan menjadi orang berguna untuk bangsa, dan memiliki sumbangsih besar untuk negara.

Sedangkan bantuan dana pendidikan, diberikan kepada kelompok ekonomi lemah yang memiliki semangat belajar, demi peningkatan sumber daya manusia. Bantuan ini menentukan syarat utama yaitu: ekonomi lemah.

Pun demikian, apapun namanya, anggaran bantuan pendidikan haruslah diberikan kepada yang berhak. Jangan dikebiri, atau dialihkan kepada orang lain yang kurang tepat. Guna seleksi untuk menjaring. Kalau tujuannya hanya formalitas, dan orang yang lulus sudah duluan ada, tidak usahlah buat seleksi.

Kalau mau merampok, maka lakukanlah secara jantan. Jadilah manusia rakus bin bakhil bin jahil, dengan cara-cara jantan. Tak perlu bersembunyi di balik berbagai aturan, yang ujung-ujungnya bertujuan untuk menipu.

Kepada kita semua, beasiswa adalah impian semua orang yang sedang melanjutkan studi. Termasuk saya. Tapi janganlah halalkan segala cara. Berkompetisilah secara sehat. Kita semua butuh dukungan untuk pendidikan, dan mari kita raih secara terhormat.

Saya sedang kuliah di pascasarjana, tapi memilih tidak mendaftar beasiswa Pemerintah Aceh. Semua orang tahu saya bukan orang kaya. Saya harus menabung rupiah demi rupiah untuk membayar uang kuliah. Bahkan harus sport jantung tiap mendekati semester baru. Gagal bayar, berarti harus cuti. Kalau sudah cuti, berarti kuliah itu akan terbengkalai. Sebagai ayah dengan dua orang anak, sekali cuti kuliah, berarti itu tidak akan pernah selesai.

Tapi, sedari awal saya tidak yakin, beasiswa ini diselenggarakan secara fair. Dan itu dapat dibuktikan oleh beberapa orang. Mereka yang unggul di luar, koit saat ikut tes di beasiswa yang anggarannya bersumber dari darah rakyat Aceh yang mati saat konflik, yang anaknya diperkosa saat perang, yang ayahnya dibunuh saat perang, yang istrinya diperkosa kemudian dibunuh saat perang, yang bapaknya dipenggal saat perang, yang kakeknya dirajang saat perang, yang menantunya diculik tengah malam, yang istrinya dibawa tengah malam hingga sekarang tidak kembali.

Terlalu banyak darah tumpah, keperawanan hilang secara paksa, nyawa melayang tanpa kesalahan. Dan itu semua kemudian maujud dalam bentuk dana otsus Aceh yang akan berakhir pada 2027.

Uang itu diberikan untuk mensejahterakan rakyat Aceh, siapapun dia. Tidak peduli dia cuak, dia penjajah, dia milisi, dia GAM, dia sipil, dia ini, dia itu.

Di kampung-kampung, masih banyak yang menderita. masih banyak yang tidak tahu harus kemana mencari dukungan anggaran pendidikan. Masih banyak yang tidak berani melanjutkan studi ke universitas hebat. Masih banyak yang tidak berkesempatan mengakses beasiswa. bahkan masih banyak yang tidak tahu bila pemerintah setiap tahun menyediakan dana pendidikan yang seharusnya dapat mereka akses.

kemarin seorang pemuda hilang dari daftar penerima beasiswa. Dia akhirnya dinyatakan tidak lulus tes akhir. Padahal enam universitas di Eropa berhasil ia taklukkan.

Kemarin, seorang lulusan pesantren harus mengubur impiannya melanjutkan studi ke Pulau Jawa karena ketiadaan dana berangkat dan tidak punya uang beli laptop, sebagai modal pertama masuk sekolah pendidikan kecakapan hidup.

Kemarin, seorang pemuda nyaris tidak berani mendaftar kuliah di kampus swasta karena ayah dan ibunya tidak punya uang pangkal.

Kemarin, kemarin, kemarin!

Dan, kalian! dengan tanpa hati nurani, mempermainkan hati puluhan ribu generasi muda Aceh, yang ingin melanjutkan pendidikan, melalui tes yang diragukan oleh semua peserta yang tidak lulus, padahal mereka bukan generasi IQ jongkok.

Hei anak muda! Sudah sedemikian rupa kalian diperlakukan, masih juga kalian diam! Masih belum mau bergerak?!

Gulingkan kezaliman! Hancur kecurangan! dan jangan ulang perilaku biadap itu!

Sort:  

Bandit bermain di segala lini kehidupan saat ini, dimana-mana mereka eksis!

Bak platform Steemit pu na awak nyan @bahagia-arbi? Teumakot cit tanyoe...

sang.... na khakhakhakhakkk

Asai bek tanyoe jeut keu bandet. Tanyoe aneuk muda, hehehehehe....

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 64118.79
ETH 3390.14
USDT 1.00
SBD 2.51