Belajar dari Kecerdasan Kang Eun-Bo dalam Queen: Love and War

_{Poster drama Korea "Queen: Love and War". Sumber.}

---

Pernah nonton drakor di atas?

Jika anda belum pernah menontonnya, izinkan saya untuk sedikit bercerita. Drama ini berisi kisah intrik politik dalam kompetisi pemilihan ratu di sebuah kerajaan yang bernama Joseon. Dalam salah satu sesi penilaian yang diberi nama "tes perilaku", pihak kerajaan menyiapkan saku yang telah diisi sebuah kertas undian. Di setiap kertas tertulis nominal uang yang berkisaran antara 1 sampai 100 won. Masing-masing peserta calon ratu diperintahkan untuk memilih sebuah saku secara acak. Nantinya, seluruh uang hasil undian tersebut harus digunakan untuk kepentingan rakyat.

Salah seorang peserta yang bernama Kang Eun-Bo mendapatkan undian dengan nominal paling sedikit, yakni sebesar 1 won. Dalam kebingungannya, dia terus berpikir apa yang bisa dilakukannya dengan 1 won itu. Jangankan mengambil hati rakyat, untuk makan sendiri saja tidak cukup.

_{Jin Se-yeon, aktris cantik yang memerankan Kang Eun-Bo dalam "Queen: Love and War". Sumber.}

Keesokan harinya, Eun-Bo berkeliling pasar untuk mencari sesuatu yang bisa dibeli dengan sepeser uangnya itu. Sesuatu yang bisa menyenangkan rakyat dan menghantarkannya ke singgasana kerajaan. Saat lewat di depan seorang pedagang kertas, terbesit sebuah ide cemerlang di otaknya. Eun-Bo bertanya kertas mana yang bisa dibeli dengan harga 1 won, lalu si pedagang menunjukkan kertas paling murah yang dijualnya. Tanpa pikir panjang si Eun-Bo menghabiskan 1 won yang dimilikinya untuk selembar kertas "murahan".

Tibalah saat-saat penilaian. Seluruh warga Joseon dikumpulkan dalam sebuah festival penilaian perilaku, kali ini mereka bertindak sebagai juri dalam memilih gadis peserta mana yang layak untuk dinobatkan sebagai ratu. Ketika festival dibuka, semua gadis peserta terlihat antusias menawarkan pelayanan mereka pada rakyat (persis seperti caleg di musim kampanye). Ada yang menyediakan makanan, pakaian, hingga layanan tabib dan dukun. Sementara itu, Eun-Bo mencari tempat yang agak jauh dari kerumuman, membentangkan tikar dan menyiapkan sebuah meja kecil. Di atas meja tersebut, diletakkannya selembar kertas yang sudah dibelinya di pasar tadi.

_{Para gadis yang berkompetisi dalam pemilihan ratu Joseon. Sumber.}

Tebak pelayanan apa yang diberikannya?

Bukan, yang dia lakukan bukan meramal nasib melalui garis tangan. Eun-Bo membuka layanan curhat yang dinamakannya "gendang pengaduan". Bukan sembarang layanan curhat, ia spesialis melayani keluhan dan harapan rakyat yang hidup di bawah komando kerajaan. Apa yang disampaikan rakyat itu lalu dicatat di selembar kertas dan kemudian akan dilaporkannya pada istana. Cukup kreatif, bukan?

Dari keseluruhan drama yang berisi 16 episode, itu adalah scene paling menarik menurut saya pribadi. Kalau mau tahu si Eun-Bo berhasil jadi ratu atau tidak, silakan tonton dramanya sendiri. He-he-he.