Motivasi dan Jenjang Karier Karyawan
Seorang karyawan yang bekerja di perusahaan atau organisasi apa pun, membutuhkan motivasi untuk yang menjadi daya dorong dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Motivasi yang tinggi bisa mendorong seorang karyawan mencapai puncak karier dalam berbagai bidang.
Tidak heran bila kemudian banyak perusahaan menempuh berbagai langkah untuk meningkatkan motivasi karyawannya sebab kondisi ini berkaitan langsung dengan produktivitas, kualitas, dan kelangsungan masa depan organisasi yang lebih baik.
Bahkan peningkatan motivasi karyawan menjadi investasi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dan peningkatan produktivitas dan kualitas. Banyak perusahaan yang mengeluarkan biaya tinggi demi meningkatkan motivasi karyawannya dengan menggunakan jasa pihak ketiga. Perusahaan konsultan dan motivator terkemuka diundang untuk mendongkrak motivasi karyawan.
Pelatihan dan workshop digelar secara berkala untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawan. Kalau dari workshop tersebut motivasi karyawan tidak berubah, tentunya perusahaan juga yang merugi, selain karyawan bersangkutan.
Selain dengan suntikan motivasi dari luar organisasi, persaingan internal di lingkungan perusahaan juga memberikan motivasi tersendiri. Dalam hal ini, jenjang karier bagi karyawan memberikan motivasi khusus bagi seorang karyawan dalam merancang kariernya dalam perusahaan. Jenjang karier yang terukur yang bisa dicapai dengan persyaratan tertentu memberikan gambaran jelas kepada setiap karyawan untuk merancang kariernya.
Dengan adanya jenjang karier yang jelas, setiap karyawan bisa mengambil keputusan untuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Tanpa adanya jenjang karier yang jelas, maka karyawan hanya sekadar menunaikan tugasnya semata, dan ini tidak bagus bagi regenerasi sebuah perusahaan.
Promosi jabatan sudah umum dijadikan sebagai sumber motivasi di perusahaan, selain dengan peningkatan berbagai penghargaan lainnya seperti kenaikan gaji, pemberian bonus, dan berbagai bentuk penghargaan lainnya. Secara umum variabelnya hampir sama di setiap perusahaan, tetapi metodologi dan standarnya yang berbeda, tergantung kebijakan dan peraturan di setiap perusahaan.
SELAIN dari luar dan dari dalam organisasi, motivasi juga bisa dari pribadi karyawan bersangkutan. Seorang karyawan yang memiliki motivasi tinggi, seharusnya bisa diukur ketika proses seleksi dilaksanakan. Maka banyak peusahaan yang melibatkan psikolog dan lembaga independen untuk mengukur tingkat motivasi seorang calon karyawan.
Jadi, proses seleksi tidak semata ditentukan oleh nilai akademik atau pertimbangan lain, apalagi jika pertimbangan itu karena rekomendasi dari pihak tertentu yang mengabaikan kualitas calon karyawan.
Tingkat motivasi karyawan bisa naik turun berdasarkan beberapa alasan. Penting bagi karyawan untuk tetap menjaga motivasinya tetap berada di level atas. Pengaruh dari luar akan selalu ada, misalnya proses jenjang karier dan janji promosi yang hanya ada dalam peraturan perusahaan tetapi miskin implementasi.
Apa pun persoalannya seperti apa pun kondisinya, seorang karyawan yang sudah memiliki dasar motivasi yang kuat, tidak mudah terpengaruh dengan berbagai dampak eksternal terhadap motivasinya. Ini mengapa perusahaan harus merekrut karyawan yang memiliki dasar motivasi yang kuat sehingga mampu memotivasi diri sendiri, terlebih bagi karyawan lainnya.[]
terima kasih atas motivasinya bang👍
[WhereIn Android] (http://www.wherein.io)
Saban-saban @situnurkhalida. Saleum.
Hmm 👍