"The Diary Game - Rabu, 24 Juli 2024 : Hidup Melangkah Kedepan Tanpa Menoleh ke Belakang"

in Steem SEAlast month

Assalamu'alaikum sobat stemians semua!!!

Kembali lagi dalam keseharian blog di aktivitas yang saya lakukan hari ini. Salam sejahtera kepada stemians semua semoga dalam kesehatan yang memungkinkan dalam menjalani hari.


pagi

Segala aktivitas yang biasa saya lakukan dipagi hari adalah aktivitas yang membuat diri saya merasakan yang namanya bahagia, walaupun didalam sela -selanya kesulitan. Kehidupan ini kita harus bisa melakukan segala sesuatu dengan perasaan, dikarenakan jika kita melakukannya dengan nafsu pasti tidak memungkinkan atau berhasil dalam satu urusan.

Pagi dimana semua santri dayah pulang ke rumah masing-masing setelah pengajian subuh , mereka akan melanjutkan dengan bersekolah disetiap harinya, berbanding terbalik dengan saya yang sudah tamat sekolah 4 tahun lamanya. Sehingga saya merasakan penyesalan yang besar atas keputusan yang saya ambil. Meskipun demikian saya juga mempunyai sisi bersyukur dengan hadirnya saya dipesantren yang membuat ketenangan hati saya tercipta damai akan rasa penyesalan yang mulai memudar terus melangkah kedepan tanpa menghiraukan kejadian yang telah berlalu.

Meski kini saya masih ingin merasakan pendidikan dunia tetapi tidak memungkinkan akan adanya itu bagi saya, mustahil menemukan manusia yang rela dan sedia menyekolahkan saya yang tidak mampu dalam hal ekonomi. Penyesalan dahulu bukan lah cara yang terbaik yang saya ambil. Dihadapkan dengan pilihan keluarga yang tidak memungkinkan bagi saya dalam melanjutkan pendidikan yang membuat saya harus mengambil sikap itu.

Ekonomi rendah yang membuat pilihan itu jatuh untuk tidak melanjutkan, disini bukannya saya tidak mau melanjutkan sekolah tinggi ,untuk makan aja ayah dan ibu saya mengalami yang nama kesulitan . Belum lagi abang didayah dengan segala fasilitas yang harus disediakan, adik yang masih sekolah dengan kebutuhan setiap harinya, jadinya saya memundurkan diri untuk meringankan beban demi bisa bertahan abang dan adik.

Sekolah bukannya saya seorang yang bodoh yang tidak mau melanjutkan ke tahap selanjutnya, yang mana saya adalah peringkat pertama mulai dari awal semester hingga tamat. Para guru mendorong dan memotivasi saya agar tetap melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Tetapi saya tetap teguh dengan keputusan yang sudah saya rancang, untuk tidak melanjutkan. Dengan mengatakan "saya ibuk bukannya gak mau melanjutkan, tetapi untuk sekarang ini sepeser pun saya gak punya , walaupun nantinya ada KIP kuliah, tapi untuk saat ini aja gak punya , gimana kedepannya"

Hidup dalam keluarga miskin bukanlah pilihan yang saya ambil, setidaknya saya merasakan tidak membebani orang tua saya saja sudah mending bagi saya. Jika saya teruskan, seketika saya naik kelas 3 SMA saya mulai menabung setiap harinya, sehingga menarik dengan jumlah yang lumayan, tabungan yang saya siapkan adalah untuk membayar les 4 bulan, uang baju akhir sekolah, dan lainnya, sehingga tidak tersisa sedikitpun. Itulah alasan saya menabung untuk kebutuhan yang tidak memberatkan orang tua, sehingga kebutuhan saya sendiri dapat saya lakukan sendiri tanpa sepengetahuan mereka.


pergi mengajar

Setiap siangnya saya harus menerjang terik dan panasnya matahari untuk mengajar didayah yang sering saya ceritakan dalam blog sebelumnya, yang mana kegiatan saya setiap harinya adalah begitu - begitu saja. Hingga akhir.


pulang

Kegiatan saya selesai saya harus kembali pulang kerumah lagi dengan berjalan kaki, berjalan kaki adalah aktivitas setiap hari siang dalam kepanasan menuju dayah yang nantinya pulang dengan berjalan kaki lagi. Yah begitulah kadang Allah belum mengangkat derajat saya untuk hari ini. Usaha dalam do'a tidak mengkhianati hasil, yang penting usaha yang diikuti do'a, ikhtiar juga penting, tidak pantang menyerah dengan keadaan tetap semangat🔛🔥.

Semua santri semangat pulang kerumah masing-masing setelah sembahyang ashar berjama'ah didayah. Dikarenakan nantinya kami akan kembali disore harinya sekitar 15 menit sebelum magrib membaca alquran sebagaimana kewajiban yang ditetapkan oleh guru kami bersama.

Malamnya seperti biasa mengajar anak-anak sekaligus saya mengulang pelajaran yang lalu dalam mengajar ke semua santri sehingga saya lebih mendalami apa yang telah saya pelajari. Sebenarnya murid yang guru kami berikan kepada kami dalam mengajar adalah sebagai ujian bagi kami dalam mendidik serta belajar diri sendiri agar mendalam dalam pelajaran.

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 53406.15
ETH 2223.47
USDT 1.00
SBD 2.29