"The Diary Game - Jum'at, 5 Juli 2024 : Ruang Kehidupan"

in Steem SEA26 days ago

Assalamu'alaikum sobat stemians semua!!!

Syukur alhamdulillah kita masih bisa merasakan kehidupan yang terkadang membuat kita lelah yang tak terkendali.

Kehidupan yang dialami oleh setiap manusia tentu berbeda-beda. Setiap manusia memiliki caranya sendiri untuk menghadapi kerasnya hidup. Tentu saja ada fase di mana kehidupan terasa menjadi sesuatu yang begitu indah, namun tak jarang pula jika seseorang merasa bahwa kehidupannya menjadi penuh tantangan atau serba kesulitan.

Untuk menghadapi berbagai cobaan yang kita hadapi tentunya kita membutuhkan semangat hidup yang tinggi, karena dengan itulah jiwa kita akan terasa bangkit dari keterpurukan yang menimpa. Sebagai manusia kita mempunyai berbagai keterbatasan yang pastinya selalu ada disetiap saatnya.

Rasa syukur yang tiada hentinya masih diberikan kesempatan dalam hidup ini untuk mencoba dan terus berusaha menjadi sosok yang dapat meninggikan harkat dan martabat orang tua dan berbakti kepada mereka di sisa umur hidupnya. Karena do'a merekalah yang mampu menaklukkan mimpi anak - anaknya.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, hidup yang sudah kita tata rapi akan menjadi sesuatu yang sirna dengan hilangnya salah satu cahaya dipihak jantung kita. Hilangnya tak menentu dan dipertemukan kembali juga nggak ada yang tau. Selagi 2 cahaya kehidupan masih ada, genggamlah erat ibaratnya ikatan tali yang menyatu. Orang tua adalah 2 yang menyinari disetiap hidup, mau melakukan apapun tanpa restu mereka pasti berkahnya berkurang, bahagianya tak dalam.

Hari Jum'at yang penuh berkah ini kita laki-laki dianjurkan untuk melakukan berbagai macam sunnahnya ketika nanti hendak berangkat ke masjid. Segera saya menuju kamar mandi untuk bersiap - siap pergi jum'atan.

sunnah hendak ke masjid :

  • Memotong kuku
  • Disunnahkan mandi niat jum'at
  • Memakai pakaian yang berwarna putih
  • Memakai wangi - wangian
  • Disunnahkan pergi ke masjid dengan berjalan kaki
  • Mengambil jarak yang jauh untuk menuju mesjid (bagi yang berangkat awal).

Sepulangnya dari jum'atan, saya melihat ibu saya yang sudah terbaring tak berdaya menghadapi sakitnya yang luar biasa , sehingga membuat air mata ini terjatuh dengan sendirinya. Sempat terpikirkan, Ya allah 🙏, sudah sedewasa ini saya belum mampu membahagiakan mereka. Jika saya memberitahukan khabar sedih ini ke abang - abang saya pastinya mereka juga akan sangat tertampar dengan keadaan sekarang. Dikarenakan mereka jauh merantau mencari nafkah demi berlangsungnya hidup ini.

Terkadang terlintas dalam pikiran saya, apakah saya harus pergi bekerja dan meninggalkan semua ini untuk bisa membahagiakan mereka , namun jika semua pergi merantau siapa yang menjaga mereka untuk sa'at ini!. Hanya saya dan adik saya yang masih SMP menetap dan bertahan dirumah guna membantu meringankan beban mereka.

Dalam situasi seperti ini, saya hanya mampu menelpon abang saya didayah yang berada di Mereudu, yang jaraknya lumayan bisa bolak-balik untuk membantu pergi ke Apotek membeli obat . Walaupun tidak bisa sembuh setidaknya rasa sakit itu hilang untuk sementara waktu kedepan.

Disore harinya, ashar dikumandangkan dan saya langsung bergegas melaksanakan sembahyang , lalu berdo'a, dengan harapan Allah mudahkan segala urusan dalam hidup saya, yang hampir membuat saya tergores dengan percikan yang hampa dalam hidup ini. Hampir hilang jati diri yang sesungguhnya frustasi melanda pikiran saya serta hati gelisah .

Setelah sembahyang ashar saya mencuci piring dikamar mandi, setiap harinya tiada ada kata lain selain membantu meringankan beban orang tua disetiap pekerjaan rumah. Dengan begitu akan membantu mereka dalam bebenah yang mungkin menumpuk dipikiran. Tugas kita sebagai anak adalah membantu dan membantu apapun itu, baik disuruh atau enggak kita melakukan tugas yang mungkin wajar bagi kita lakukan.

Selanjutnya jam menunjukkan pada pukul 18 : 20 saya sudah siap berangkat ke dayah lagi untuk belajar dan mengajar disana yang insyaallah akan menjadi amalan bagi saya di akhirat nanti .Amin..🙏
Jiwa islami dalam blog saya ini tidak akan putus dan terus berlanjut , dikarenakan motivasi yang saya berikan bisa jadi tuntunan bagi stemians semua bukan malah menjadi tontonan (membaca) .

Malamnya seperti biasa aktivitas yang saya lakukan yaitu mengajar anak santri didayah safinatussalam sambil belajar membaca untuk diri sendiri. Sebenarnya bukan mengajar lebih tepatnya saya melatih diri saya untuk mengetahui apa yang telah saya belajar, apakah bisa mensharing atau membuka kembali bagi murid yang ajar.

Inilah keseharian saya hari, saya harap stemians semua bisa memotivasi saya dalam menulis blog di platform ini, semoga kedepannya akan lebih berkembang mengupdate keseharian saya.

Wassalam saya @zul01 mengucapkan terimakasih.

Sort:  
 22 days ago 

Thank you very much for publishing your post in Steem SEA Community. We encourage you to keep posting your quality content and support each other in the community

DescriptionInformation
Verified User
Plagiarism Free
#steemexclusive
Bot Free
BeneficiaryNo
burnsteem25Yes
Status ClubClub5050
AI Article✅ Original (Human text!)
I invite you to support @pennsif.witness to grow across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available.

Click Here

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.029
BTC 66217.53
ETH 3316.11
USDT 1.00
SBD 2.70