The Diary Game (13 Juni 2021) BAHAGIA ITU SEDERHANA
Assalamualaikum…Sobat Steemit semua…
Bagaimana kabarnya semua,,,Sehat??.
Ini merupakan tulisan ke-2 saya di Steemit setelah Introduce My Self.
Menikmati Hari Senja Bersama Keluarga Kecil
Keheningan malam terpecahkan dengan suara 15 (limas belas) menit lagi waktu Shalat Subuh. Suara tersebut berasal dari pengeras suara yang ada di Meunasah atau Surau tempat saya tinggal dan disampaikan langsung oleh Bilal Meunasah setempat. Hal tersebut dilakukan untuk menyampaikan informasi bahwa waktu shalat subuh sudah dekat dan bagi orang yang mendengarkan seruan tersebut bisa segera bangkit atau bangun dari tidurnya untuk melaksanakan kewajiban kita sebagai manusia.
Tidak lama dari seruan tersebut senyap dan keheningan muncul kembali, alarm Hp berdering dan menunjukkan jam 05.45 WIB. Saya coba bangun dari tidur, tetapi rasanya agak berat mata ini untuk bangun. Hal ini disebabkan rasa ngantuk yang sangat berat. Pelahan-lahan saya coba bangun dan bangkit dari tempat tidur, dengan mata yang masih sayu (ngantuk) antara sadar dan tidak saya coba berjalan menuju ke kamar mandi. Sampai di kamar mandi saya ambil air satu gayung dan coba mencuci muka dengan perlahan. Setiap tetesan air yang jatuh mengenai muka rasa dingin menusuk tulang.
Tidak lama berselang sinar matahari mulai menyinari dengan sangat indah di pagi hari. Aktivitas mulai dilakukan oleh setiap orang, ada yang pergi jogging sambil menikmati udara yang segar dan sinar matahari yang sangat indah. Ada juga sebagian orang melakukan aktivitas pagi untuk bekerja seperti pergi ke sawah untuk membajak sawah dan ada pergi melaut untuk menangkap ikan dengan perahu dan alat tangkat secara tradisonal.
Suasana di Pagi Hari
Saya melakukan aktivitas pagi dengan jalan-jalan untuk menghirup udara yang masih segar dan sambil menikmati pemandangan matahari yang baru keluar. Hari ini jalan terasa sepi dari biasanya, hanya ada satu dua orang yang melakukan olah raga seperti jogging dan bersepeda di pagi hari.
Perahu Nelayan
Setelah aktivitas jalan-jalan pagi, saya sempatkan diri pergi ke pantai untuk membeli ikan segar dari nelayan. Tapi apalah daya, tujuan untuk membeli ikan harus dihilangkan. Para nelayan hari ini harus mengurungkan niatnya untuk pergi melaut dikarenakan ombak yang tinggi. Perahu tradisional yang biasa digunakan pergi melaut diparkirkan agak jauh dari bibir pantai.
Saya berniat langsung pulang ke rumah, sesampai di rumah memberi pakan ternak ayam. Memelihara hewan ternak merupakan dapat mehilangkan rasa jenuh, lelah dan stress yang dihadapi diwaktu kerja.
Setelah aktivitas di rumah selesai, saya siap-siap untuk pergi bekerja yaitu jualan. Penjualan pulsa hari agak tersendak disebabkan oleh pembaharuan jaringan pada aplikasi pengisian pulsa yang menyebabkan jaringan error. Pembaharuan aplikasi secara mendadak dapat merugikan pengguna aplikasi tersebut. Jalan alternatif lain tidak tersedia, karena hari ini hari libur.
Saya menunggu jaringan stabil kembali. Tapi apalah daya mungkin hari ini bukanlah hari yang baik untuk saya. Jarum jam sudah menunjukkan pada angka 03.05 PM. Berarti sudah 6 jam lebih saya menunggu sesuatu yang tiada kepastian. Akhirnya saya ambil kesimpulan untuk tutup jualan saya.
Sebuah musibah ada hikmahnya, itulah kata-kata yang sering saya dengar. Berkah dari gangguan tersebut saya bisa menikmati waktu yang lebih banyak dengan keluarga terutama untuk jalan-jalan sore. Jarang ada waktu yang pas buah saya untuk mengajak keluarga kecil saya untuk jalan-jalan.
Menikmati Mie Caluek
Tujuan dari perjalanan kami tidak jauh dari rumah, yaitu ke Kota Meureudu untuk menikmati suasana sore hari. Sesampai di sana kami tertuju kesebuah Lapangan Kota Meureudu yang sebuah pojok ada beberapa tenda yang selalu ramai. Tenda tersebut milik si pedangan yang berjualan Mie Caluek Lapangan. Kami singgah di bawah tenda tersebut dan karyawan menyapa dengan ramah mau pesan apa??? Mie Caluek pakek bakwan 2 piring dan air kelapa muda 2 gelas, jawab kami!!!. Tidak lama kemudian pesanan sudah sampai dan kami menikmatinya.
Langit mulai mengeluarkan suara gemuruh dan mulai mendung, petanda hujan akan segera turun. Kami beranjak dari tempat duduk menuju ke kasir untuk membayar dan pulang langsung ke rumah. Takut kehujanan karena ada si baby yang masih kecil.
Menikmati saat-saat itu adalah sebuah kebahagian tersendiri bagi saya, tanpa program atau jadwal dari awal. Jika tidak ada gangguan tersebut mungkin tidak ada kata jalan sore bersama keluarga kecil. Kebahagian itu sederhana, apabila selalu bersyukur dan berfikir positif akan suatu hal.
Terimakasih @najie @kang.mose @nazarul @anroja @cicisaja
Diary yang begitu mengartikan suasana sempurna tidak harus dengan cara yang glamor, cukup dengan cara sederhana itu sudah sangat sempurna
Terimakasih telah singgah di tulisan saya...
mohon bimbingannya...
@ziyad21 kalau mau ikut program dukungan utk Aneuk Seurideng, jangan lupa mendaftar di postingan saya yaa..
Iya dan trimakasih infonya...
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.