Suasana hari terakhir Ramadhan di Cunda, Lhokseumawe

HARI INI merupakan hari terakhir melaksanakan ibadah puasa. Sejak bangun sahur, ada sesuatu yang menyesak di dalam dada. Hal itu karena Ramadan akan berlalu, sementara tahun depan, taka da kepastian akan bertemu lagi.

Yang membuat hati sesak adalah karena di hari terakhir pertemuan, belaum banyak hal yang sempat dilakukan. Sesungguhnya itu pun bukan karena waktu, tetapi karena hal-hal lain yang kemudian mengekang dan mencegah untuk bisa berbuat lebih.

Kadang berupa godaan untuk justru kongkow menikmati kopi dan kemudian tergelak bersama sahabat. Sementar di seberang, di dalam rumah Allah mereka yang lebih bijak jsutru larut dalam mentadaburi ayat-ayat Nya.

Di waktu yang lain, rasa kantuk justru begitu kuat memaksa mata untuk segera diistirahatkan. Padahal hanya beberapa menit sebelumnya, saat membalas satu per satu pesan di aplikasi WhatsApp, mata masih terang menyala. Seperti lampu sorot.

Menempah kaca untuk dijadikan lapisan rak dalam kulkas

Ada banyak hal lain yang selalu menjadi penyebab untuk kemudian gagal memaksimalkan kegiatan yang lebih bernilai ibadah dalam Ramadan kali ini. Padahal jika saja lebih kuat menahan ‘godaan’ pasti Ramadhan akan lebih ‘berisi’.

Hari ini juga bertepatan dengan hari meugang, tradisi membli daging setiap menyambut lebara idul fitri, idul adha dan Ramadan. Tradisi ini telah berlangsung secara turun temurun dalam kehidupan masyarakat Aceh hingga saat ini.

Kesibukan dengan hari meugang dan kemudian menyambut lebaran, justru membuat hari terakhir Ramadan menjadi semakin pudar, semakin kurang dengan kegiatan bernilai ibadah. Meski pada nilai kegiatan, semua yang baik dan memiliki tujuan yang baik pula, tetap bernilai kebaikan.

Selamat jalan Ramadan 1442 hijriah. Semoga tahun depan bisa bertemu kembali dengan tekad dan semangat yang lebih membaja. Tekad dan semangat yang tak mudah luruh oleh godaan dan hal-hal lain yang berujung pada menurunnya nilai memaksimalkan Ramadhan.

Besok Idul Fitri telah tiba. Selamat menyambut hari kemenangan. Taqabalallahu Minna Wa Minkum. Shiyamana wa Shiyamakum.

Sore tadi saya juga menemani istri yang berurusan dengan tukang kaca. Kami datang ke Aldi Aluminium di Cunda. Istri saya menempah rak untuk kulkas. Karena rak bawaannnya yang dari plastik sudah pecah akibat beban yang tak lagi sebanding dengan kekuatannya.

@zainalbakri