Support Burnsteem. 25% Payout to @null

---

HARI INI cukup cerah. Saya berencana untuk mencuci mobil. Biar tubuh saya berkeringat, saya ingin cuci sendiri. Tapi ternyata saya sudah sangat terlambat. Matahari sudah terlalu condong ke barat. Kalau saya cuci air di body mobil akan cepat mengering dan meninggalkan flek. Karena itu saya batalkan saja.

Tadi pagi-pagi saya membuat postingan di rumah. Tak sadar waktu terus bergerak. Matahari pun semakin garang. Karena batal mencucui mobil saya pilih bersiap untuk mandi. Ibu saya yang tinggal di rumah adik saya yang bungsu, beberapa hari ini kurang sehat. Saya belum sempat menemuinya sejak pulang dari luar kota.

Saya bergegas mandi. Rumahadik saya berada di ujung jalan. Berselang beberapa ruah dari rumah saya. Tak butuh waktu lama, setelah selesai berpakaian saya langsung ke sana. Tapi tak di sangka, kondisi ibu saya ternyata tak selemas yang saya bayangkan. Maklum beliau sudah tua. Tapi tadi keliatan lebih bugar dari biasanya.

_{Beje Coffee selalu ramai}

Dia duduk dekat pintu belakang. Menikmati semilir angin yang datang dari arah laut. Kompleks saya berada di atas bukit. Jadi sering kali kami terlelap karena angin yang kuat. Saya cukup gembira melihat kondisi ibu saya yang sudah sehat. Saya sempat menanyakan keluhannya pagi ini, katanya tidak ada masalah. Batuknya sudah hilang. Tubuhnya juga tidak hangat.

Saat sedang ngobrol sama ibu saya, istri saya telepon. Dia mengatakan jika adik ipar, sudah mulai skait dan harus segera dilarikan ke klinik untuk melahirkan. Saya pun kembali ke rumah untuk memanaskan mobil. Setelah itu langsung berangkat ke Kandang. Saya membawanya ke Hagu Selatan di Banda Sakti, dekat dengan Depot Pertamina. Istri adik ipar juga ditemani keluarganya, ada ibunya, kakaknya, dan adiknya.

_{Tangkapan layar pergerakan saya di hari Minggu}

Setelah menurunkan mereka di klinik, saya langsung pulang. Azan Dzuhur terdengar dari manara masjid Raudhatul Jannah AlueAwe dan juga dari Musala Al Muhajirin Kompleks Mutiara Indah. Saya salat dan makan siang. Setelah itu, saya merasa sangat mengantuk. Saya tunggu hingga dua puluh menit setelah makan, barulah saya pergi beristirahat.

Menjelang azan Ashar, istri saya minta diantarkan ke Klinik Vinca Rosea. Ia mengalami alergi hingga bibirnya bengkak. Katanya mau konsul dengan dokter dan sekaligus minta obat untuk jaga-jaga jika nanti kambuh lagi. Kami pun berangkat ke Vinca Rosea di Jalan Darussalam setealh melaksanakn salat Ashar.

_{Menikmati sanger espresso di hari Minggu}

Kata istri saya, nanti pukul 17.00 WIB, si bayi yang sudah lahir pukul setengah dua siang tadi sudah bisa dibawa pulang. Proses melahirkannya terbilang mudah dan cepat. Padahal ini kelahiran anak pertama. Adik ipar saya, terlihat sanagt bahagia karena mendapati anak perempuan yang manis. Dia langsung mengunggahnya di status whatsapp. Pada hari ini, dua tahun yang lalu, ayahnya, ayah mertua saya, meninggal dunia. Alfatihah.

_{Tangkapan layar lokasi Beje Coffee}

Setelah istri saya selesai berobat di Vinca Rosea, saya mengantarnya ke Klinik Bersalin Opet di Hagu Selatan utnuk melihat si bayi yang baru lahir. Saya kemudian pergi ke Suzuya untuk jemput Andarayanghabis jalan-jalan dengan teman-teman sekelasnya. Saya juga antar Andara ke klinik tadi.

Sementara sambil menungga si bayi disiapkan utnuk dibawa pulang saya pergi ke Beje Coffee. Sudah lama saya tidak ke sini. Kopinya terkenal enak.Banyak pelanggan yang datang sejak pagi hingga malam hari. Saya pesan Sanger Espresso. Lima menit kemudian datang Rita dan kawannya. Rita ini lak-laki, meski namanya seperti perempuan. Dia dulu fotografer di Humas Setdakab Aceh Utara. Sekarang jadi staf di Baitul Mal Aceh Utara. Kami pun ngopi bertiga.

_{Tim piket Help Desk Minggu malam di kantor}

Setelah itu saya pamit duluan karena istri saya mengabari jika bayinya sudah siap untuk dibawa pulang. Saya langsung jemput mereka dan mengantar ke Kandang, ke rumah ibu mertua saya. Setelah tiba di Kandang, saya tidak langsung pulang. Kami baru kembali ke rumah menjelang azan Magrib.

Malam ini saya tidak ada kegiatan apa pun. Tiba-tiba aya teringat dengan rekan saya @abufarras yang sudah lama sekali kami tidak ngopi bareng karena kesibukan masing-masing. Saya berkirim pesan ke ponselnya setelah salat Isya. Namun pesan tersebut terpending. Karena gagak ngopi saya pun memilih nonton saja di laptop.

Saya menghaturkan ribuan terima kasih kepada teman-teman semua atas perhatian dan dukungannya terhadap catatan The Diary Game saya. tentu saja saya menjadi selalu bersemangat dalam membuat postingan karena mendapat perhatian dari teman-teman semua. Saya juga berterima kepada para pengelola Komunitas STEEMSEA @anroja @radjasalman @mirzamg @waterjoe dan @firyfaiz yang telah memfasilitasi dan mendukung kami setiap saat dalam menulis di komunitas yang besar ini.

Zainal Bakri