Buka Puasa Bareng Keluarga Besar

Seperti biasa aku bangun, merapikan tempat tidur, menyapu dan mandi. Di kamar mandi aku lihat air di bak hampir habis, ternyata ada sedikit konslet pipinya hingga air tak kunjung keluar. Aku meminta suami untuk mencari tahu di mana sesungguhnya terjadi. Suamiku berangkat menyesurri pipa air yang kami tanam di dalam tanah namun terlalu dalam. Tidak lama kemudian suami berteriak dari luar, aku mejenguk dari pintu, ternyata dia menemukan sumber masalahnya, yaitu kebocoran.

Aku keluar mendekat, dan benar saja Ada kebocoran pipa yang Parah. Pipa pecah dan air mengalir deras keluar. Seperti nya pipa ini diinjak lembu semalam. Tapak kaki lembu yang keras telah memecahkan tidak dalam tersebut. Kami pun membetulkan pipa itu. Setelah disambung dan dipakai lem pipa air kembali berfungsi seperti semula. Saya pun bisa kembali beraktivitas di sumur. Mencuci, mandi dan memakai air untuk keperluan lainnya.

Hari ini agak lebih sibuk seperti biasanya, karena hari ini kami mengadakan buka puasa bareng di rumah. Sebagai tuan rumah saya tentu punya pekerjaan ekstra sekali pun sebentar lagi kakak datang membantu. Saya harus keluar ke pasar untuk berbelanja sayur, ikan, daging, bumbu dapur, minuman, buah dan banyak lagi untuk keperluan menu buka puasa kami. Biasanya untuk berbelanja di bulan Ramadhan saya belanjanya siang, tapi karena hari ini sedikit istimewa saya harus berbelanja lebih awal. Saya rasa tidak mungkin untuk hari ini saya telat sebab banyak menu masakan yang harus saya masak. Jam 11 pagi saya sudah selesai berbelanja, artinya saya sudah satu jam keluar ke pasar dan menghabiskan waktu di sana. Di pasar meskipun lagi puasa akan tetapi tetap saja ramai dan sibuk.

Saya sudah berbelanja semua yang aya catat di kertas, karena tidak sanggup mengingat semuanya. Apalagi di bulan Ramadhan begini kita sedang beribadah puasa automatis daya ingat sya lemah. Sedikit melelahkan sih, tapi itulah ibadah yang bisa kita persembahkan untuk keluarga tercinta. Hari ini saya di bantu kakak yang lain akan segera mengeksekusi seluruh belanjaan menjadi menu makanan paling lezat.

Tradisi buka bareng keluarga hampir setiap tahun kami adakan, kadang setahun sekali atau lebih, semua tergantung sikon, situasi dan kondisi. Tidak jarang kami patungan mengeluarkan biaya belanja, bagi mau mengeluarkan kami tidak melarang bahkan kami terima dengan dengan senang hati.

Jam 5 sore anggota keluarga sudah mulai berdatangan, ada juga kedatangan ponakan-ponakan ku yang cantik. Acara buka puasa bersama selalu seru di mana anak-anak mamak beriuni. Mamak menyambut anak dan cucu penuh sukacita. Kami mempersilakan semua untuk masuk. Tidak butuh lama suana rumah menjadi ribut oleh suasana ramai. Sesudah mempersiapkan segala makanan dan minuman, sedang waktu berbuka tinggal sedikit. Kami semua duduk berkumpul mengelilingi menu berbuka. Seraya menunggu beduk atau waktu imsak kami bercakap-cakap membahas macam-macam.

Tidak lama kemudian waktu berbuka pun tiba, kami semua menikmati buka puasa dengan bahagia. Apa jenis menu berbukanya tidak penting yang penting adalah kebersamaan.