The Diary Game 29 Juni 2024 “Sebagai Pantarlih di desa Cot Trueng”

Pagi ini matahari sangat cerah,biasanya saya sangat semangat bekerja. Hari ini entah mengapa perasaan saja jadi gak enak dan malas bekerja. Pada hal saya hari ini saya punya tugas sebagai pantarlih melakukan pemutakhiran dan penelitian data diwilayah desa cot trueng,kecamatan seunuddon,kabupaten aceh utara dalam rangka pilkada.

Desa saya terdiri dari 4 dusun,cot madon,cot asan,cot karieng dan lhok seulalah . Untuk pendataan awal saya mulai dari dusun saya sendiri yaitu dusun lhok seulalah. pendataan selanjutnya saya menggantikan baju karena sudah basah turun hujan. Banyak masyarakat yang tidak ada dirumah ketika saya datang,mereka masih pergi kesawah untuk menanam padi.

Perasaan saya makin tidak karuan. Saya lanjut lagi kerumah selanjutnya untuk melakukan pendataan. Saya meminta bantu kepada pemilik rumah untuk menunjukkan kartu tanda penduduk supaya memudahkan dalam pendataan,karena di anatara penduduk masih ada yang belum terdaftar dalam daftar pemilih tetap,jadi akan saya masukkan kedata tambahan supaya nanti mereka yang tidak ada dalam daftar pemilih tetap bisa memilih sebagai daftar pemilih baru.

Siap dua rumah saya datangi,saya mendapatkan telephone dari adek saya yang bernama munzana. Kebetulan adek saya bekerja sebagai kuli bangunan bersama suami saya yang abg ipar dek munzana. Adek munzana berkata”kak,abang jatuh dari atas rumah tempat kami bekerja,sekarang abang sudah adek bawa ketempat dukun patah,kakak segera datang ya. Dari tadi adek hubungi kakak gak tersambung. Kami berada di desa darul aman,kecamatan seunuddon,kabupaten aceh uara”.

Hati saya begitu sedih dan saya menangis ketika tahu kabar bahwa suami saya musibah dan saya segera menuju ketempat yang diberitahukan oleh adk munzana. Semua itu musibah,karena saya tadi sebelum abang pergi kerja saya berpesan untuk pulang lebih cepat dan bawa rezeki yang lebih sedikit dari hari biasa,karena hari ini banyak sekali keperluan kami yang sangat mendesak mulai dari mendaftar sekolah anak,bayar lampu,beli beras dan beli obat orang tua saya yang stob obatnya lumayan lama sudah habis.

Ternyata Allah berkata lain,uang tidak dapat dan suami jatuh dari lantai dua tempat dia bekerja. Semoga Allah memberikan kesembuhan buat suami saya,dimudahkan rezeki serta saya bisa tabah dalam menghadapi ujian Allah yang menimpa keluarga saya,amiiinnnn ya Allah.

Demikan diari saya hari ini sahabat steemit semua.Terima kasih telah singgah di post saya

Regards

@wardiana030188