The Diary Game, Jumat, 4 Juni 2021, Belajar dari Ibu Aiyah Dahlan CHt, Seni Menegur dan Memuji Anak, Hari ke 2 Dari 22 cerita
Belajar dari Ibu Aiyah Dahlan CHt, Seni Menegur dan Memuji Anak
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللوَبَرَكَاتُه Salam untuk semuanya. Marilah kita sebagai orang tua harus selalu menambah ilmu untuk dapat mendidik anak dengan baik dan benar.
Hari ini aku harus semangat lagi karena hari ini adalah awal aku menjalankan rutinitas harian yang telah lama saya hentikan sejak harus merawat adi saya yang sedang sakit. Hari ini aku dan beberapa teman yang memperhatikan tentang perkembangan anak untuk mengikuti diskusi tentang bagaimana Seni Menegur dan Memuji Anak suatu telahaan Daru Rumil yang di sampaikan oleh Ibu Aisyah Dahlan.
Ku awali tepat pukul 07:30*** untuk membuka youtube Rumil. Kedengar sedikit demi sedikit materi materi yang disampaikan aku mulai mencatat apa apa yang perlu aku pahami dan aku mencatat apa yang belum aku pahami dan apa apa yang menjadi bahan yang peting untuk aku ingat.
Jangan menegur anak terhadap sesuatu yang belum pernah kita sampaikan peraturan peraturannya. Misalnya sebelumnya anak belum pernah kita sampaikan bahwa kalau setelah bangun tidur kita harus melipat selimutnya. Anak akan binggung kalau kita bilang kenapa tidak pernah melipat selimut setelah bangun tidur. Anak binggung kan kita tidak pernah mengatakan tentang peraturan tersebut jadi kenapa orang tuanya marah.
Baru beberapa menit saya mengikuti pembelajaran melalui youtube tersebut tiba tiba ada datang tamu umiku. Segera aku mempersilahkan tamu umi masuk dan aku segera memanggil umi dan membuat minumannya. Karena tamu yang datang laki laki maka aku menemani umi bertemu dengan tamu tersebut. Stetelah tamu pulang akupun istirahat sejenak.
Selepas sholat zuhur pukul 13:50 aku melanjutkan kembali menonton youtube tersebut untuk menntaskan pembelajaran hari ini. Untuk selanjutnya aku sangat terkesima akan kesalahan persepsi para orang tua sekarang bahwa;
Ibu Aiyah Dahlan CHt menyatakan bahwa memiliki emosi yang belum matang anak-anak sering kali bersikap tak terkontrol. Bukan hanya mereka yang masih diusia balita, anak-anak yang berusia remaja juga memiliki hal yang sama. Sebagai manusia anak-anak tidak luput dari kesalahan. Untuk itu sudah tugas dari orangtua untuk memberitahu anak-anak setiap apa yang mereka lakukan memiliki konsekuensi. Teguran atau hukuman boleh diberikan pada anak asal hal tersebut bisa mendidik dan menjadikan dirrinya lebih baik. Selain memberi teguran memberi pujian juga ternyata juga dapat mempengaruhi karakter anak. menurut dr Aisah menegur dan memuji anak adalah sebuah seni dan harus dilakukan dengan menyenangkan..
[9/7 22.01] Uuu: Hari makin gelap sekarang di jam dindingtelah menunjukkan pukul 18:50 aku segera menutup jendela rumah dan memasak nasi di dapur. Saat aku memasak nasi aku mendengar hp umiku berbunyi karena umi di tempat adiknya di sebelah rumahku aku segera mengangkat hp tersebut dan dari sana aku endengar temannya mengatakan nati tolong bilai dengan mamak bahwa ada pengajian di mushala sekaligus ada musyawarah kecil para ibu ibu pengurus mushala Aisyiyah. Dan aku menjawab akan aku sampaikan.
Karena waktu magrib mau tiba segera aku cari umiku dan menyampaikan amanah temannya. Setelah aku dan umi pulan kamiu segera ke mushallah untuk sholat magrib sekaligus aku menemani umi yang mengikuti rapat singkat di mushala sambil menunggu sholat insya.
Pulan dari mushallah kami istirahat sejenak dan langsung tidur.
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.