The Diary Game, Rabu 9 Pebruari 2022

Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh,, Hai sobat stemian semuanya, dimanapun berada, semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat tidak kurang suatu apa, berjumpa lagi dengan saya @steemit natural dalm serial diary game.

Pagi-pagi sekeli jam 8 saya sudah akan berangkat ke Puskesmas (pagi bagi kami ibu-ibu punya bayi dan bocil), sesampai di pusekesmas langsung cari absen, berlomba dengan ibu kepala supaya jangan sampai kena palang, kan rugi kerja dianggap tidak masuk kerja, (sistem oh sistem,,,) ha ha ha

Sibuk nya hari ini sampai-sampai ngebalas pesan aja kagak sempat, pasien terus aja datang, mulai sakit kepala sampai sakit hati, ha ha ha (bercanda).

Jam 12 segera saya bersiap pulang, soal pulang kami-kami ini paling rajin, berbeda sekali dengan jadwal masuk yang sering molor.
Sampai di rumah saya segera melihat ada ikan tongkol yang suda di beli Abiya, terlintas dalam benak saya akan mengolahnya menjadi makanan istimewa kami siang ini atau sore nanti, tergantung waktu.

Akhirnya siang ini kami hanya makan telur dadar saja, ga sempat lagi ngebuatin rendang, padahal pingin sekali makan rendag siang ini, selesai makan siang saya merebahkan diri, menikmati waktu bersama Shafana sejenak, kan sudah setengah hari kami berpisah, jadi rindu waktu bersama dengan shafana.

Jam 4. Saya bangun shalat dan menyiapkan program masak rendang, pas kali ada kentang kecil, jadi rendang ikan tongkol plus kentang kecil, mak nyuss enak tenan man teman, ada mau,,datang lah ke rumah kami, insya Allah kami sisakan, ha ha ha

Sorenya anak-anak pulang, langsung saya mandikan, jangan sampai mereka mandi telat, bisa kena semprot ama abiyanya nanti, kan Aira langsung ngaji siap shlalat magrib.

Ternyata susu Aira dan Ahmad sudah habis, selesai mereka ngaji, sekitar jam 8 kami berangkat ke panton Labu untuk membeli susu anak-anak, setelah kami masuk ke toko Rayon, eh teryata susu langganan anak-anak lagi kosong, terpaksa lah kami masuk ke Indomaret, sebenarnya kami paling males belanja di Indomaret, kan tokenya orang kafir.

Aira berbisik ketelinga saya, “ Ummi, kok kita masuk ke toko orang kafir, apa kita ga dosa?” dengan senyum saya jawab, “ini kita terpaksa, karena susu kakak aira ga ada di toko rayon tadi”.

Pulang belanja susu saya menidurkan shafana, baru setelahnya saya membereskan dapur dari sisa pekerjaan saya tadi, jangan tanya seberapa kotornya, hanya kaum ibu yang paham, kaum ibu dengan dua bocil dan bayi kecil, ha ha ha

Jam 10.30 kami semua sudah masuk kamar, Aira dan ahmad masih mendengarkan cerita dari Abiyanya, jam 11 mungkin saya sudah tertidur duluan, habis capek banget,,

Nah ini lah kisah saya hari ini, tunggu kisah seru lainnya esok hari, salam persahabatan semuanya..