The Diary Game, Senin 27 September 2021

Alhamdulillah Allah masih memberikan kehidupan kepada kita sampai penghujung bulan september. Pagi ini saya tidak ada jadwal khusus, hanya di rumah saja bersama dengan anak-anak, kami membereskan rumah saja bersama-sama, ummi Aira menyeterika, anak-anak bermain mobil dan masak-masakan bersama, bolak balik ke kamar, saya akhirnya keluar, mengambil parang, mengambil tempat lalu memetik buah kelapa muda di halaman belakang kami, alhamdulillah kami sudah ada pohon kelapa hybrida, sudah satu tahun kami panen.

Jam 10.30 kami semua pulang ke rumah Tanjong, sekedar jalan-jalan saja.
Sampai di rumah Tanjong kami hanya duduk bersantai di teras saja, Aira dan Ahya bermain panjat tali, persiapan mengikuti Olimpiade tingkat anak yang akan kami laksanakan di Tanjong Punti, insya Allah bila ada dukungan dari pemerintah setempat.

Saya kemudian keluar memeriksa beberapa sarang linoet, karena kemarin hujan sangat lebat, saya ingin memastikan tidak ada sarang linoet yang bermasalah akibat hujan lebat kemarin.
Saya melihat sebagian sarang nampak terganggu dengan musim hujan, hal ini di tandai dengan keringnya mulut corong sarang,ini pertanda bahwa sarang tersebut dalam kondisi kosong madu, sehingga hal ini bisa membahayakan bagi kelangsungan koloni.
Jam 12.00 kami pulang, sampai di rumah kami langsung menikmati makan siang dengan menu yang kami bawa pulang dari rumah mimi Aira, sedangkan Aira dan Ahmad tidak lagi ikut pulang bersama kami.

Selesai makan siang saya mandi dan shalat dhuhur, kemudian bersantai sejenak menunggu jam 1.30 untuk pulang ke rumah Tanjong kembali mengajar anak-anak.

Hari ini kami belajar imlak, yaitu cara menulis bahasa arab yang benar berdasarkan kaidah nahi saraf, anak-anak sangat semangat.
Kami menulis sampai jam 3.45 saja, kemudian shalat Ashar dan kembali melanjutkan pelajaran membaca kitab.
Jam 5.00 kami baru membubarkan diri untuk pulang ke rumah Masing-masing.
Malamnya saya kembali pulang ke rumah Tanjong, karena malam ini jadwal kami belajar dengan jamaah di rumah Tanjong.
Acara pengajian kami mulai jam 8.30, kami belajar kitab tafsir, sebagai ibrah dan pelajaran dalam kehidupan kini, jangan sampai kami termasuk dalam golongan munafiqun yang di cela al quran.
Jam 11.30 kami baru beranjak pulang dari rumah Tanjong, sampai di rumah saya langsung ke kamar mandi, menggosok gigi, serta mengganti pakaian lalu langsung tidur.