The Diary Game, Sabtu 29 Juli 2023. Perjalanan Muhibbah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Jam 4.00 subuh saya, Martunis, tengku Hasbi, tengku Muhammad, dan cek Bed berangkat menuju ke beureunun dan Sigli dalam rangka ziarah ke makam salihin, serta mengunjungi guru-guru kami, mengambil tabaruk dan berkah di bulan Muharram.
Kami singgah salat subuh di situs makam syuhada 8, jam menunjukkan pukul 6.00 saat kami keluar musalla situs makam, kami pun menyeberang jalan untuk ziarah ke makam syuhada 8. Makam ini selalu dikunjungi oleh para musafir, mereka berhenti untuk bersedekah mengharap kemuliaan dari Allah, sungguh mulia beliau syuhada ini, walaupun sudah meninggal masih ramai di kunjungi.

Dari sini kami menuju ke mesjid Jin di kawasan Samalanga, kami ziarah ke makam keturunan Abu Chik Awe Geutah, kami tidak tahu pasti sejarahnya, kami pun salat sunat duha di komplek mesjid mulia ini.
Puas ziarah di sani kami melanjutkan perjalanan ke situs makam Wali 9 di kawasan Gle meulinteng, kami tidak tahu pasti nama desanya, memang ada pamplet nama terpasang jelas di gerbang masuk ke situs makam.

Tiba di situs makam kami istirahat sejenak, sarapan pagi yang kami beli tadi Beureunun, kami melepas lelah duduk di dalam mobil.
Jam 10,00 kami masuk ke dalam situs makam, kami pun membaca al quran, berdoa pada Allah untuk kemuliaan beliau, serta berdoa pada Allah untuk Allah keberkahan mereka kepada kami semua.

Selesai di sini kami keluar dari situs makam, lalu kami menuju ke rumah habib Abdullah al idrus di Bereunun, kami di sambut dengan hangat, kami pun mendapat makan siang berkah di rumah kekasih Allah dan zuriah Rasulullah ini.
Selesai salat duhur kami pamit, kami kemudian berangkat pulang, singgah lagi untuk silaturrahmi dengan Abi Mawardi, kami sudah lama tidak berjumpa dengan Beliau, kami pun melepas rindu, menjelang sore kami baru mendapat izin pulang.

Jam 9.00 malam kami singgah di Dayah Blang Blah deh untuk ziarah ke makam TU Muhammad amin mahmud, komplek makam ini selalu di jaga secara bergantian oleh petugas piket, dari wawancara kami ketahui bahwa setiap saat makam Abu selalu diziarahi oleh para muhibbin baik dari Aceh atau pun luar Aceh. Sungguh luar biasa.

Selesai semuanya kami melanjutkan perjalanan pulang, jam 1.00 kami baru tiba kembali di rumah, saya langsung mandi, membersihkan diri untuk istirahat malam.