The Diary Game, Rabu 22 Maret 2023. BERKUNJUNG KE PABRIK ROTI

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Jam 6.30 saya menuju ke mesjid Baalawi, ziarah terakhir sebelum masuk bulan suci Ramadhan, tiba di mesjid saya segera menuju ke komplek kubah Habib, membaca surah yasin, memohon keberkahan Habib ke pada kami semua dalam memasuki bulan penuh berkah.

selesai ziarah saya masuk ke dalam mesjid, saya salat duha bersama dengan sayed Ali, kami pun mengobrol sejenak, jam 8.00 saya segera pulang sebab saya mesti mengajar anak santri.

Pagi ini kami belajar seperti biasa, membuat aturan pengajian selama bulan ramadhan, pengajian pagi mulai dari jam 7.30, anak-anak santri akan belajar tahsinul Al quran setiap hari dengan dibantu oleh Ari, Alif, nafis, Owa, dan Asra, setiap mereka mendapat masing-masing dua orang anak didik, jam 8.30 jadwal pengajian kitab sampai dengan jam 11.00.

Untuk pengajian siang kami tiadakan, malamnya kami seperti biasa, jam 8.00 kami berkumpul, malam khusus untuk santri kelas Alif dan Asyraf saja, kami akan salat Isya berjamaah, lalu kami akan salat tarawih atau melakukan pengajian, tergantung kondisi. dan yang utama adalah pengajian.

Siangnya saya bersama dengan Ahmad menuju ke Kuta Binje ke rumah tengku Muhammad, rumah beliau selama bulan suci ramadhan telah berubah menjadi industri pabrik roti, ada 10 orang pekerja yang membantu beliau bekerja, mereka bekerja mulai dari jam 6.00 pagi sampai jam 4.00 sore, pekerjaan mereka mulai dari mengaduk tepung, memotong tepung, membakar roti di dalam oven, sampai terakhir adalah proses packing.

Roti- roti ini akan disebar oleh agen penjual ke toko-toko sekitaran kuta Binje. dalam satu hari mereka membuat sekitar 4.000 pack roti dalam aneka rasa.

Saya dan Ahmad berkesempatan melihat langsung semua proses pembuatannya, mulai dari proses mengaduk tepung sampai tepung dipotong-potong kecil, dibiarkan mengembang di dalam loyang sebelum di bakar dalam oven besar.

Sore kami baru pulang, membawa pulang roti satu plastik besar. tiba di rumah kami mandi dan salat Asar.

Malamnya Setelah ada keputusan resmi dari pemerintah untuk puasa besok, saya segera bersiap pulang ke rumah Tanjong, kami salat Tarawih bersama dengan santri, lalu kami mengulang kitab sampai jam 11.00 malam.

Tiba di rumah saya langsung bersiap untuk istirahat, menyambut bulan mulia dengan suka cita