The Diary Game, Rabu 14 Oktober 2020

Alhamdulillah hari yang mulia ini kembali kami bersilaturrahmi ke rumah habib Muhammad al Attas, kali ini kami dengan rombongan keluarga saja, ada mamak, kakak, dan keluraga sepupu saya. Kami berangkat seperti biasa jam 8.00 pagi. Saat kami tiba saya melihat ada hal yang tidak biasa, ada sebuah mobil Innova Putih di halaman rumah Habib, dan saya lihat ada kesibukan kecil di rumah Habib, kami memberi salam dan masuk. Di dalam rumah saya melihat ada seorang Syekh sedang duduk dengan penuh wibawa, di depannya telah di letakkan meja makan lengkap makanannya, kami bersalam dan dan segera duduk bersimpuh di lantai rumah di hadapan Beliau.

Dari pembicaraan yang kami dengar syekh ini tiba tadi subuh dari Mon Keulayu Kabupaten Bireun, dalam hati masih bertanya-tanya kepada Beliau belum sarapan, masih menunggu habib Muhammad keluar dari dalam kamarnya.

Setengah jam kemudian Habib Muhammad keluar dengan di papah oleh dua orang, Syekh ini langsung berdiri dan mereka berpelukan lazimnya dua orang ulama berjumpa, saat itulah saya mendengar bahwa syekh ini adalah al Habib Muhammad Yunus bin Habib Ibrahim al Habsyi. Saya baru tahu syekh yang di panggil Waled tadi adalah seorang habib juga, Alhamdulillah hari ini kami berjumpa dengan dua orang habib sepuh yang keduanya dari Aceh.

Dari pembecaraan yang saya dengar, Habib Yunus sudah berusia 85 tahun, sudah uzur, tapi kondisi kesehtannya asih terbilang cukup baik, masih mampu berjalan sendiri, cuma mata habib Yunus saja yang kurang terang.

Setelah kami mendapat nasehat dari dua habib ini serta sedikit ijazah dari Habib Muhammad kami pun mohon diri, sebelum pamit kami mengambil barakah dengan mecium tangan kedua habib serta mohon di doakan kebaikan, kami tiba di rumah jam 11.30 siang.

Mekanik sedang memeriksa tangki mobil

jam 3.00 siang saat sedang mengajar telpon saya berdering, saya lihat Nazar mekanik mobil menelpon, dia memberitahukan sudah datang ke rumah untuk memeriksa tangki mobil saya, kami memang sudah janjian seminggu yang lalu, kapan saja Nazar ada kesempatan akan datang memeriksa tangki mobil, rupanya hari ini Nazar baru sempat datang.
Dari hasil pemeriksaan Nazar alhamdulillah tangki mobil tidak ada kendala yang berarti, hanya ada dua bautnya saja yang sudah agak longgar, sehingga yang satu perlu tindakan pengelasan ke tukang las, Nazar berjanji nanti kalau ada kesempatan dia akan membawa ketukang las.

Rumah Kak Baiti

Setelah mengajar kami sekeluarga jalan-jalan ke rumah kak Baiti di Matang Pudeng, sudah lama keinginan bersiaturrahmi ke rumah kak Baiti, alhamdulillah baru hari terlaksana.
Kak Baiti masih saudara kami, kak Baiti baru pulang ke rumah baru, sehingga kak Baiti mengundang kami datang berkunjung ke rumahnya.
Rumahnya belum selesai sempurna, rumahnya tidak begitu luas, tapi sangat bersih dan rapi, teras samping saja seperti ruang keluarga, bersih dan nyaman untuk kita duduk di lantai.
Ada beberapa pot bunga berjejer rapi, memanjakan mata siapa saja yang duduk bersantai di teras.

Buah sawoh masak

Setelah mengajar malam kami menikmati buah sawoh yang di petik tempo hari di kebun rumah ibu, kami memakannya bersama, Aira memang kurang suka memakan buah-buahan, jadi kami menghabiskan bertiga dengan Ahmad saja.
Buah sawoh sangat kaya akan serat, tapi bagi penderita sesak buah sawoh sangat tidak di anjurkan. katanya bisa memicu penyakit sesaknya kambuh.