The Diary Game, Minggu 13 Desember 2020
Kebun Strowberry Alahan Panjang
Di kebun kami memetik buah strowbery dan memasukkan nya ke dalam keranjang. Kami di larang memakan di dalam kawasan kebun, tapi mesti membayarnya terlebih dahulu baru bisa kami makan.
Lebih satu jam kami berkeliling di kebun, kebun di sini berbeda dengan kebun di Berastagi, disana pohon di tanam langsung di tanah, di sini batang di tanam di dalam polybag. Kebunnya tidak terlalu luas, buahnya juga tidak sebanyak kebun di Medan.
Puncak panorama
Dari kebun strowberry kami ke danau Talang, terus ke danau bawah, antara danau Talang dan danau bawah kami singgah di Puncak panorama, kami menikmati pemandangan danau dari atas gunung.
Angin kencang dan hawa dingin menusuk tulang menjadi tantangan tersendiri bagi kami yang biasa tinggal daerah panas.
Kami hanya singgah sebentar di sini, mengabadikannya dengan kamera ponsel.
Foto bersama
Jam 2.00 siang kami bersiap-siap berangkat ke Padang, kami tidak balik lagi ke rumah tengku Rahmat.
Sebelum berpisah kami berfoto bersama, ada perasaan bahagia karena bisa bertemu setelah dua sekian lama memendam rindu. Dan di sisi lain ada perasaan berat melepas kebersamaan dalam beberapa hari ini.
Semua ada batasnya, semua ada tugas dan kewajiban, tidak mungkin lagi saya berlama-lama di sini, tugas saya menanti, anak-anak santri tidak mungkin terlalu lama belajar sendiri tanpa saya.
jam 5.00 sore saya sampai di kota Padang, lelah seharian diperjalanan, malam ini kami insya Allah bermalam di rumah bang Marzuki.
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
And thank you for setting your post to 100% Powerup.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team