Betterlife, The Diary Game, Senin 26 Desember 2022.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Suasana subuh kami disambut oleh suara guyuran hujan dari atas rumah kami, saya bergegas bangun untuk mengambil wuduk, lalu bersiap melaksanakan salat subuh, melanjutkan dengan tadarus menunggu matahari terbit.
Di dapur suara ummi Aira menggoreng telur sarapan pagi terdengar sampai ruang depan, karena rumah kami kecil.
Jam 8.00 hujan berhenti, saya segera pulang ke rumah tanjong, sebab mulai kemarin kami sudah mulai pengajian pagi.
Tiba di rumah Tanjong saya mangajak anak santri untuk mengambil buah durian dari bawah batangnya langsung, alhamdulillah panen kami pagi lumayan banyak, saya segera mensortir mana buah yang layak jual, dan mana buah yang hanya buat kami makan nanti setelah pengajian selesai.

Jam 9.00 saat kami sedang melangsungkan pengajian, agen pengumpul buah durian tiba, saya segera menemani dia memilih buah durian kami, lalu harga pun kami sepakati. Dan saya pun melanjutkan mengajar, di sana tengku Hasbi masih saja memasang keramik lantai lokal belajar kami dengan teliti, jangan sampai ada yang mereng.
Jam 11.00 anak santri saya izinkan pulang, saya pun menuju ke lokasi kerja menggantikan tugas alif menagduk semen, membawa keramik dan lainnya tugas pembantu tukang.

Jam 12.00 kami baru pulang ke rumah masing-masing untuk salat dhuhur serta makan siang bersama dengan Ummi Aira.
Siang ini kami menikmati menu ikan tongkol smabal dan kuah tahu tauco, rasanya sungguh nikmat sekali, jam 1,30 saya pun bersiap kembali pulang ke rumah Tanjong dalam agenda mengajar dan bekerja membantu tengku hasbi.

Jam 5.00 kami masih belum selesai menghabiskan adonan semen saat anak santri berangkat pulang dengan tertib.
Mlamanya saya bersantai menikmati waktu bersama dek Khudaija sebelum pulang ke rumah Tanjong dalam rangka acara pengajian bersama dengan jamaah majlis alumni di Rumah tanjong.
Sebelum jamaah tiba kami tetap melanjutkan pelajaran seperti biasa, jam 9.00 pengajian majlis baru kami mulai.
Jam 11.00 pengajian kami baru selesai, kami pun membaca doa, setelah semua jamaah pulang hanya menyisakan tengku Amir dan Razi, saya mengajak mereka berdua menikmati buah durian, jadilah kami bercakap-cakap sambil makan, jam 12.30 kami baru pulang menuju ke rumah, tiba di rumah saya pun segera merebahkan diri.