The Diary Game : 09/11/2023 ( Perjalanan Hidup Tiada yang tahu)
Pagi ini matahari bersinar cerah sejak terbitnya. Ini akan jadi hari yang menyenangkan untuk bermain dan menghabiskan weekend. Aku seperti biasa melakukan kegiatan rutin perempuan pada umumnya. Iya beres-beres rumah dan segala sesuatu hal yang berkaitan dengan itulah.
Jam setengah 9 aku sudah selesai menyapu, niatnya mau cuci tangan lalu makan. Tapi tiba-tiba ponakan aku panggil dan bilang ayahnya harus dibawa ke rumah sakit Umum Fauziah, Bireun.Bagai mimpi rasanya,tadi sudah buat rencana yang rapi, mau kerjain ini itu dan bla bla tapi siapa kita yang bisa melawan takdir. Kita adalah hamba dan ada Allah yang mengatur segalanya.
Akhirnya abang pun dibawa dengan mobil, aku dan ponakanku mengikuti dibelakang dengan motor. Karena disana nanti pasti perlu motor makanya saya bawa. Jarak dari rumah ke RS Fauziah lumayan jauh. Kalau pakek motor 1 jam 20 menit lah jika kita melaju dengan kecepatan 60km/jam, tapi jika kita melaju dengan kecepatan tinggi bisa lebih cepat lagi.
Baru tadi pagi dirumah, sekarang sudah dirumah sakit. Betapa kita tidak punya kuasa apapun. Mau buat rencana seindah mungkin, sesempurna apapun jika Allah tidak berkehendak maka tidak akan terjadi. Disini Tauhid kita diuji, kesabaran kita serta penghambaan kita kepada Allah.
Bukankah 17 kali sehari semalam kita mengucapkan "Inna shalati wa nusuki wamahyaya wa mamati lillahi rabbi'alamin ".Semoga apa yang kita ucapkan sesuai dengan apa yang kita kerjakan.
Ya Rabb, jika kami Engkau uji, tolonglah beri kelapangan hati kami dalam menerima apapun pemberian-Mu".
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
You're wellcome