The Diary Season 3, Better Life 06 Febuari 2021 - Budaya Kerjasama di Lingkungan Pendidikan - Steemit

Semoga sehat selalu untuk kita semua. Amin.

Kepedulian terhadap lingkungan merupakan tanggungjawab bersama. Hal tersebut penting sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem, melestarikan alam dan menjadikan lingkungan tetap nyaman, bersih, dan sehat. Banyak hal yang dapat dilakukan sebagai manifestasi dari rasa tanggungjawab tersebut.

Kepedulian terhadap lingkungan dapat diwujudkan melalui kegiatan gotong royong bersama. Hari ini Sabtu, (6/2) saya melihat kondisi di depan pekarangan MIN 3 Lhokseumawe terdapat tumpukan pasir sisa rehab toilet madrasah. Tumpukan pasir tersebut sudah sekitar 2 bulan dan mengganggu kenyamanan wali murid yang mengantar-jemput anak ke madrasah. Bahkan sebagian kecil material jatuh ke dalam saluran air melalui celah-celah kecil penutup selokan.

Proses pemindahan pasir

---

Saya berinisiatif melakukan pemindahan pasir tersebut. Awalnya saya menanyakan sekop pada penjaga sekolah. Itu adalah cara halus saya untuk mengajaknya bekerja. Karena sekop tidak ada, saya pun menggunakan serok sampah. Sesaat kemudian penjaga sekolah, Heri Darmawan ikut membantu saya. Beberapa saat kemudian siswa yang sedang berolahraga juga ikut andil memberikan pertolongan.

Anggota gotong royong bertambah ramai

---

Wah benar saja slogan bahwa dengan gotong royong semua menjadi tertolong. Usai gotong royong, rasa lelahpun menghampiri. Kasihan melihat siswa yang kelelahan setelah terlibat dalam kegiatan ini, saya pun menawarkan mereka untuk memesan minum di kantin depan MIN. Setelah itu tim gotong royong yang terdiri dari saya, Pak Heri dan Pak Juarsa beristirahat sejenak sambil menikmati milo dingin dan bercanda ringan beberapa rekan yang sedang ini berada di kantin.

Jam mengajarpun sudah tiba, segera saya memasuki ruang kelas. Hari ini siswa/i mempelajari isu bahasa daerah di Indonesia yang hampir punah. Sebagai generasi muda, mereka bertanggungjawab melestarikan bahasa daerah sebelum benar-benar hilang dari kehidupan berbangsa. Namun saya merasa sedikit prihatin karena di antara siswa saya ada yang belum mampu berbahasa daerah (Aceh). Karena itu, saya minta mereka berdiskusi secara berkelompok membahas upaya mencegah kepunahan keragaman bahasa daerah di Indonesia.

Diskusi kelompok

---

Diskusi berlangsung seru, mulai dari kerja sama mengumpulkan ide, menuangkan ide ke selembar kertas dan mempresentasikannya di depan kelas.

Presentasi kelompok

---

Menerut siswa, agar bahasa daerah tetap terjaga diperlukan pembiasaan berbahasa daerah di lingkungan madrasah. Selain itu, mereka juga mengusulkan untuk mengenalkan bahasa daerahnya kepada para pendatang dan berusaha belajar bahasa daerah lain saat berkunjung ke daerah lain. Apresiasi saya kepada semua kelompok yang telah berhasil bekerjasama dengan baik.

Selesai mengajar saya melakukan syuting video keadaan madrasah untuk persiapan presentasi dalam Rapat Kerja Anggaran Satuan Kerja (RKA-SK) yang akan berlangsung di Hotel Harmoni Langsa pada 9 s.d. 11 Febuari 2021 mendatang.

Salah satu sisi dalam cuplikan video

---

Siang ini saya di rumah saja mengingat kondisi kurang sehat. Sambil beristirahat saya membuat redaksi untuk persiapan mengisi suara dalam video yang akan dipresentasikan di Langsa. Sore hari menjemput istri mengikuti arisan di depan PMI Lhokseumawe. Malam hari mendampingi anak mengaji dan membaca. Dilanjutkan dengan diskusi group WA yang melibatkan guru kelas VI tentang belajar tambahan. Diskusi ini dimulai pukul 21.00 s.d. 22.44 wib dengan keputusan diantaranya belajar tambahan bagi siswa kelas VI akan diadakan untuk semester ini yang meliputi mata pelajaran agama dan umum.

Demikian Diary saya hari ini.
Terimakasih atas kunjungannya.
Semoga kita tidak termasuk yang dicirikan dalam pantun berikut:

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tengah
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senangpun tak pernah

Salam sukses