The Diary Game -Better life | Selasa, 27Juli 2021 | Delegasi SP & Antara Anak Mondok | (50% Payout to @steem.amal)

Sahabat steemian sekalian, dalam banyak referensi pedoman hidup disampaikan agar kita melakukan hal-hal yang seimbang, begitu juga halnya antara kebutuhan dunia dan kebutuhan Akhirat, begitulah idealnya hidup, kalau tidak salah disampaikan juga dalam satu hadist, kira-kira maknanya seperti ini “kejarlah duniamu seakan engkau akan hidup 1000 tahun lagi dan berbuatlah untuk akhiratmu se-akan engkau akan Mati sebentar lagi” .

Mengawali hidup dengan aktivitas ibadah sebagai wujud seakan-akan akan mati sebentar lagi, dan dilanjutkan dengan jalan santai pagi sebagai implementasi seakan-akan kami akan hidup 1000 tahun lagi. kali ini si bunggu juga ikut jalan bersama, biar sehat katanya, kami jalan seperti rute biasa, sekali keliling komplek dengan perkiraan kira-kira menghasilkan 2.500 sampai 3.000 langkah, lumanyan untuk olah-raga jantung.

Selesai dari aktivitas ini, saya melanjutkan dengan memasak air minum, bahan baku air minum ini sebenarnya katanya sudah layak minum yaitu air RO, tetapi dengan berbagai pertimbangan kami memilih untuk memasaknya kembali, dan dengan berbagai pertimbangan juga kami memilih memasak dengan menggunakan kayu bakar yang saya cari dihutan kecil dekat tempat tinggal kami, biasanya tersedian cukup untuk memasak air, ditambah lagi dengan kayu-kayu bekas buangan warga.

Selanjutnya setelah Air Mendidih, saya melanjutkan kegiatan yaitu prepare untuk berangkat menuju tempat kerja, sampai dikantor sekitar pukul 08.30 wib, saya berkoordinasi beberapa hal dengan teman kerja khususnya untuk pekerjaan yang sudah dekat deadline yaitu mencetak Ijazah dan transkrip nilai mahasiswa yang sudah menyelesaikan semua kewajibannya hingga Yudisium, untuk pekerjaan ini saya juga melakukan koordinasi dengan pihak Rektorat, karena Ijazah adalah produk keluaran Kampus walaupun proses untuk mendapatkannya berada di Fakultas.

Pukul 10.30 – 14.00 wib.

Seperti biasa ngopi kali ini kami memilih tempat adalah di cafee baru stok lama, yaitu Post Cafee didepan POLTEKES Buket Rata Lhokseumawe. Saya lebih awal tiba sekitar 20 menit dibanding kawan ngopi lainnya, keluangan waktu ini bisa saya manfaatkan untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan steemian melalui grup WA kami, khususnya dengan @sony28 yang telah mendapat persetujuan tugas1 dan mendapat petunjuk untuk tugas2 kami saling berbagi pengalaman kepada @sony untuk melaksanakan tugas tersebut.

Selesai Sholat dan makan siang disalah satu warung di simpang elak, aku bergegas pulang. Hari ini ada agenda keluarga yaitu mengantar anak ke pesantren Misbahul Ulum Paloh yang menjadi pilihan kami bersama untuk melanjutkan studinya setelah selesai menuntut ilmu di Madrasah ibtidayah Negeri (MIN) Kutablang Lhokseumawe selama 6 tahun.

Tiba di seputaran halaman pesantren Misbahul Ulum Paloh sekitar pukul 15.00 wib, suasana sudah ramai oleh kenderaan para orang tua santri, khususnya santri Baru. Isteri dan si Kakak serta sibungsu bergegas menuju ke Asrama untuk merapikan segala kebutuhan mondok seperti mencari kamar, menyusun baju dan lain sebagainya, sementara aku dan si Abang menunggu dikantin depan, sebab lelaki dilarang masuk asrama putri.

Sebelum berangkat, aku sudah memprediksikan ini akan lama, maka sengaja Laptop ku bawa serta, teringat mungkin nanti bisa kugunakan untuk mengisi waktu yang kosong. Sambil menunggu isteri dan sikakak beres-beres, aku membuka laptop untuk kebutuhan cicilan tulisan diary ini.

Masih dikantin ini juga, aku memutuskan untuk menambah Delegasi Steem Power kepada Steemsea. Keputusan ini ku ambil, setelah mempertimbangkan berbagai hal khususnya dari segi bisnis, karena akan lebih menguntungkan untuk ku delegasikan steempower daripada ku gunakan sendiri saat upvote juga belum mengeluarkan nilai, diantara penyebabnya adalah karena jumlah steempowerku belum mengeluarkan angka saat upvote, kemudian dengan mendelegasikan steem power kita akan mendapatkan keuntungan langsung dari bagi hasil upvotenya, belum lagi keuntungan untuk mendapatkan upvote dari mereka walau itu tidak pasti dan tidak ada janji, tetapi selama ini itu ada.

Sebelumnya aku telah mendelegasikan steempower kepada steemsea sejumlah 50 SP, sesuai kemampuan saat itu, dan sekarang aku menambah 50 SP lagi sehingga totalnya menjadi 100 SP, dan ini membuat akun @saifuddin73 di komunitas steemsea menjadi lebih keren dengan tulisan Delegator [100sp]

Dalam proses ini awalnya sempat gundah juga, karena jumlah dalam walled SP telah berkurang, tetapi jumlah delegasi pada steemword belum bertambah, aku berusaha menenagkan diri dan bersabar menunggu beberapa saat, dan tidak mencoba bertanya lagi ke @ridwan dan ternyata Alhamdulillah beberapa saat kemudian sudah tercatat dalam jumlah SP yang bertambah.

Semoga dengan pendelegasian yang masih kecil ini bisa sebagai pemantik untuk aktivitas-aktivitas postingan selanjutnya, khususnya untuk lebih bersemangat lagi dalam berkarya disini.

Laptop telah member isyarat lowbat, segera aku rapikan dan menutupnya, meletakkan pada tempatnya, bersamaan dengan itu aku mulai melihat-lihat disekeliling yang terus bertambah ramai, dan ternyata banyak juga teman-temanku yang mengantarkan anaknya mondok di pesantren ini, lantas untuk keperluan yang sama yaitu menunggu sang isteri selesai beres-beres kamar anak, kami ngobrol sambil menikmati minuman sesuai selera masing-masing.

18.00 - ... wib

Kami kembali dari Pesanten ini beberapa saat menjelang azan magrib, dimobil aku mendengarkan beberapa kisah saat dikamar pondok tadi dengan sikakak dari sang isteri, sesekali aku yang menanyakan, tentu sebagai orang-tua ada suasana berat dan sedih harus berpisah dengan anak, begitu juga sebaliknya, tetapi sepertinya semua kami telah mempersiapkan diri dan tidak ada AIR MATA hari ini. Ngantar dan pulang amaaan.

Selesai shalat magrib, reaksi dari berangkatnya sikakak ke dayah mulai terasa. Selesai salam sibunggsu langsung masuk kamar, ini diluar kebiasaan, langsung bangkit tanpa salaman,. Isteri dengan naluri keibuannya mengisyaratkan kepadaku agar melihat sibungsu dikamar dan saat aku masuk kekamar ternyata dia sudah terisak-isak menahan tangisnya dan pecah semakin besar saat ku menghampirinya.

kenapa adek ?, digunggu bang iki ?.... dia menggeleng, dimarah mamak ?.... dia menggeleng, adek ingat kakak ya ? …… whaaaaaaaaa…. Suara tangisnya pecah , aku memeluk dan menenangkannya.

Biasanya mereka selalu berdua, sholat juga berdua, jadi wajar lah kalau sikecil merasa kehilangan dan menangis. Sebenarnya dan sejujurnya aku juga seperti itu, sedih dan ingin juga menangis, tetapi ya… ditahan tahan lah, semoga ini yang terbaik dan sikakak bisa betah danmendapatkan teman-teman yang baik di pondok.

Karena keletihan, belumpun angka jarum Jam menunjukkan pukul 20.00 aku sudah terlelab, sedikit sebelum pukul 22.00 aku terjaga dan aku lihat sikecil shalat sedang sholat, kemudian masih dalam shalatnya aku sudah mendengar isak tangisnya hingga selesai shalat, tetapi tidak sedashat di bagda magrib tadi, dan dia juga terlihat sudah berusaha menyembunyikan kesedihannya.

Sikakak dan sibungsu memang punya kebiasaan shalat isya menjelang tidur dan mereka selalu berdua.
Selanjtunya, anggota keluarga yang lain telah terlelap, aku melanjutnya menyelesaikan catatan ini.

Demikian, postingan diaryku hari ini, moga berkenan.