THR DIARY GAME – 10 JUNI 2021 : SULAP ZONK JADI BONAFIT

Assalamualaikum.
Semangat sore, sobat steemian. Semoga harimu menyenangkan selalu! ;)

Hari ini, 10 Juni 2021, di menit-menit terakhir menjelang finger print pulang di sekolah tempat saya bekerja, saat satu per satu guru sudah berkemas untuk pulang, dengan dahi berlipat saya berpikir keras mau menulis apa hari ini, setelah sekian hari tidak posting di steemit karena kesibukan pengolahan nilai semester akhir. Ah, sepertinya ini alasan semata, gerutuku dalam hati.

Dokumentasi menit-menit finger print pulang sekolah hari ini.

Bingung. (Terasa) hening karena fokus pada pikiran sendiri tentang akan bagaimana saya di steemit. Akankah saya bertahan dalam stagnasi yang sudah merajalela ini? No, it’s not a choice. Akhirnya, saya iseng menanya rekan-rekan sesama mengajar. “Nulis apa bagusnya ya, Kak?”

Salah satu dari mereka merespon sambil tertawa, “Waaaah, si Dhani lagi blank. Lagi zonk dia.”

“Sorry, sorry! Kidding,” lanjutnya sebelum saya menjawab.

Hening.
Krik krik krik.

Ting nong. Tetiba muncul ide. Tentang zonk itu sendiri.

So, saya lanjut orat-oret tentang zonk.

Orat-oret ide baru tentang zonk.

Zonk merupakan kata gaul bahasa Indonesia yang menujukkan kondisi kekosongan atau kehampaan.
Namun, pada situasi tertentu, adakalanya kosong merupakan sesuatu yang bisa sangat berisi dan bahkan bonafit. Kosong tapi berisi. Apaan sih itu? Absurd sekali ya. Iya. Tapi ini benar.

Aih, kemana arah pembicaraan ini? Anda bertanya-tanya? Tak apa-apa. Mari lanjutkan membaca sampai selesai!
Ini tentang sesuatu yang amat penting dalam dunia menulis. Banyak orang yang bertanya apa yang harus dilakukan saat kehilangan ide. Banyak orang yang mengaku tidak punya ide sama sekali saat akan memulai menulis, bahkan ada yang mengaku tiba-tiba idenya kabur dari otak di saat dia sedang asyik menulis. Tak terkecuali saya sendiri. Saya juga pernah menanyakan hal yang sama.

Dan, sekarang saya menemukan jawaban pertanyaan itu langsung dari pengalaman saya hari ini, walaupun sebelum-sebelumnya sudah banyak jawaban saya peroleh dari para penulis tersohor. Jawabannya bisa dengan pergi travelling, nonton, dengar musik, membaca, ngobrol, dan banyak lagi cara mengatasi kekosongan atau stagnasi ide. Intinya bersumber dari kreativitas berpikir, bagaimana kita melihat atau bahkan menciptakan ide-ide baru dari segala situasi yang ada.

Nah, yang saya alami hari ini, tentang bagaimana judgement zonk terhadap diri dijadikan sebagai sebuah ide tulisan. Dari kekosongan ide, saya dibilang zonk, dan segala macamnya. Akhirnya, saya tarik kesimpulan, kenapa tidak kata zonk itu sendiri yang saya jadikan tulisan. Ya, saat zonk itu justru kita seharusnya bisa mendapatkan banyak ide baru.
Tuk teman-teman yang sekarang sedang proses menulis, atau mungkin baru akan mulai menulis, semangat terus berbagi ide-ide bermanfaat melalui tulisan. Tidak ada kata tak mampu asalkan mau.

Ini pengalaman berharga yang saya peroleh hari ini, semoga menjadi pelajaran bagi pembaca. Danke banyak. Sampai jumpa di postingan berikutnya. Wassalam.