#Club75 || The Diary Game ( Kamis, 26 Mei 2022) – Gantian Menyiapkan Sarapan Pagi

Halo Steemians...

Bagaimana kabarnya hari ini...? Mudah-mudahan lancar selalu rezekinya. Aamiin ya rabbal’alamiin

Pagi ini saya berusaha untuk bangun lebih awal. Dengan harapan bisa mengumandangkan adzan subuh di Menasah. Namun apalah daya, setelah selesai mandi, tiba-tiba perut terasa sakit. Sehingga saya harus kembali ke kamar mandi untuk membuang hajad. Selesai urusan di kamar mandi, saya langsung bergegas ke Menasah. Saat setengah perjalanan, suara azan pun sudah terdengar di Toa Menasah.

Selesai shalat subuh dan zikir bersama, saya kembali ke rumah. Setelah menggantikan pakai shalat dengan pakaian rumahan, saya keluar rumah untuk melakukan beberapa gerakan ringan untuk memancing keringat. Ternyata keringat saya masih terlelap tidur. Setengah jam lebih saya melakukan gerakan ringan, tak satu pun yang keluar. Malah saya dibuat haus olehnya. Sehingga saya memutuskan untuk mencari minum dulu di dalam rumah. Melihat Dek Shanum masih merengek-rengek dalam pelukan umminya, saya pun langsung menuju ke dapur untuk minum. Setelah minum beberapa teguk, membuka tudung saji dan melihat ada nasi sisa semalam. Saya langsung mengambil beberapa ruas bawang merah, cabe merah, cabe rawit dan beberapa bahan sisa lainnya, seperti sambal dan terasi. Semuanya saya satukan dalam wajan bersama dengan nasi. Dan akhirnya jadi deh nasi goreng.

Nasi goreng buatan saya

Nasi gorengnya langsung saya sajikan dalam 2 piring. Satu untuk saya (ikan tongkol) dan satu lagi untuk ummi Dek Shanum (ikan merah).

Setelah makan pagi, seperti biasanya saya membantu ummi Dek Shanum memandikan Dek Shanum. Selesai memandikan Dek Shanum, saya mengambil beberapa peralatan untuk merapikan beberapa tumbuhan palawija di pekarangan rumah. Terutama daun serai dan daun kelor yang sudah membuat semak. Ditambahkan beberapa tanaman yang sudah layu dan mati akibat cuaca panas akhir-akhir ini. Mentimun yang hidup segan mati tak mau saya musnahkan. Beberapa daun terong ungu yang mulai menutup potnya, saya potong agar terlihat lebih rapi. Setelah semuanya bersih, baru saya siram.

Saat masuk ke rumah, saya melihat Dek sudah tertidur dalam ayunan. Saya pun langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai membersihkan diri, ummi Dek Shanum pamit untuk belanja. Saya pun beristirahat di samping ayunan Dek Shanum. Tidak berapa lama, ummi Dek Shanum sudah pulang. Sambil menunggu ummi Dek Shanum membersihkan ikan, saya siap-siap mau antara obat ayah mertua ke J&T Kota Lhokseumawe. Begitu selesai ummi Dek Shanum membersihkan ikan, saya langsung berangkat dan tidak lupa membawa sampah daun-daunan tadi.

Saat pulang saya melihat ada kakek-kakek yang menjual pisang dan pepaya di samping teman Riyadhah, Kota Lhokseumawe. Saya pun singgah untuk membeli 1 sisir pisang dan 1 buah pepaya. Pas sekali, sudah 2 hari saya kepingin bolu pisang. Dan pepaya sangat efektif untuk memperlancar BAB.

Membeli pisang

Setelah membeli pisang dan pepaya, saya langsung pulang ke rumah. Saat masuk ke dalam rumah, saya melihat Dek Shanum sedang asyik bermain dengan peralatan mandinya. Semuanya sudah berserakan. Begitu melihat saya, langsung tersenyum girang. Saya mencari umminya, ternyata sedang masak di dapur. Pantesan Dek Shanum bermain ke sudut begini.

Setelah meletakkan barang bawaan, saya langsung menggendong Dek Shanum dan menyuapinya sepotong roti kering yang telah saya basahkan dengan air. Selesai makan roti, saya bermain dengan Dek Shanum hingga umminya selesai masak. Kami pun bisa istirahat sambil rebahan di kasur.

Menyuapi Dek Shanum

Sekian cerita saya hari ini, terima kasih sudah melirik kemari

Terima kasih atas arahan dan bimbingannya Bg @anroja dan Bg @harferri. Dan terima kasih juga kepada senior-senior :
@radjasalman
@heriadi
@nazarul

Salam
@sabarman