The Diary Game Season 3, (01 Januari 2022) kegiatan Awal Tahun 2022

Sabtu, 01 Januari 2022.

Azan subuh sudah berkumandang, seperti biasa suara ayam berkokok membangunkan manusia dari tempat tidurnya, hampir semua manusia tau bahwa ayam berkokok itu pertanda malam sudah menjelang pagi. Pagi adalah hal terberat bagi sebagian manusia, berat untuk menyentuh air, berat untuk bangun, tapi ringan untuk kembali tidur.

di pagi sabtu awal tahun ini, aku tidak bekerja, melainkan mencuci kereta agar bersih walaupun kondisi cuaca tidak mendukung, namun saya tidak menggubris hal tersebut, yang penting kendaraan saya bersih dan tidak bercak tanah.

Ya, sembari mencuci kerera hujan gerimis pun kembali turun, seperti omongan tadi di atas saya tetap lanjut untuk mencucinya. Selesai mencuci kereta saya pun duduk di kede gampong sekedar bercengkrama dengan teman-teman. Selepas minum air secangkir sayapun memutuskan untuk pangkas rambut, tepatnya pada pukul 10 siang.

Sesampainya saya di tempat pangkas sayapun langsung dikabari oleh pemangkas bahwasanya lampu lagi padam, dan menyuruh saya untuk kembali selepas lampu hidup kembali nantinya. Sayapun langsung kembali kerumah, singkat cerita sembari rebahan di rumah lampu pun tiba-tiba menyala, dan notif wa pun masuk dari pemangkas tadi, kebutulan tadi saya mengabarinya jikalau lampu sudah kembali hidup tolong hubungi saya.

Setelah mendapat notif whaatsup darinya, sayapun langsung bergegas kembali ke kede pangkasnya yang kebutulan pemiliknya teman sekampung saya, setelah setengah jam akhirnya rambut saya berhasil di pangkasnya. Namun saya tidak langsung pulang melainkan sedikit berbincang dengannya yang kebutukan kondisi kede pangkasnya lagi sepi.

Tepat pada pukul 13 siang sayapun langsung pulang, di perjalanan pulang sayapun di samperi oleh orang kampung yang kebutulan dia seorang pedagang sayuran, dan kami pun berbincang sembari pepet pepetan, pada isi perbincangan kami, dia menyuruh saya untuk memetik bunga pepaya untuk dibelinya, sayapun langsung mengiyakan permintaannya, sesampai dirumah sayapun langusng mengambil handuk untuk membersihkan bekasan potongan rambut tadi.

Setelah makan siang sayapun langsung bergegas pergi ke kebun pepaya milik orang tua saya untuk memetik bunganya, tempatnya tidak jauh dari perkampungan sekitaran jam 13:45 saya tiba di perkebunan tersebut. Sesampainya disana, saya langsung mempersiap perkakas berupa bambu yang panjangnya sekitaran 3 meter, pisau, dan karung untuk mengisi hasil petikan nantinya.

Satu tangkai pertangkai saya memetiknya, pohon satu ke pohon dua begitu juga seterusnya hingga berhasil saya petik di setiap pohon yang ada bunganya, pada jam 04 sore kemudian saya kembali mengambil karung untuk memasuki hasil pannennya.

Satu persatu bunganya saya pisahkan dengan tangkainya hingga pada pukul 17 lewat karung tersebut penuh diisi oleh bunga pepaya tersebut.

Melihat waktu sudah menjelang magrib sayapun dengan sigap bergegas membawa hasil panen tersebut kepada pembeli, dan tepat pada pukul 18 sore saya tiba di kediaman toke tersebut dan langsung menimbangnya, selesai di timbang oleh pembeli sayapun menanyakan berapa harga jual beli dalam perkilonya, dan dia mengatakan bahwa sanya dalam sekilo harganya 7 ribu rupiah tanpa memperpanjangkan lagi setelah mengambil uang hasil panen tersebut sayapun bergegas pulang karna hari sudah mulai petang.

Sesampainya di rumah sayapun langsung membersihkan diri untuk bergegas pergi ke menasah gunanya menunaikan ibadah shalat magrib berjamaah.

Selamat menikmati setiap kalimat yang saya saji, dan ingatkan aku bila ada kalimat yang tidak enak di hati, sebab tulisanku biasa saja.

Buloh Blang Ara, 01 Januari 2022.
Hormat saya, @rzkmlnrhmn see you next post!